Pembuatan pondasi adalah bagian penting dalam proses pembangunan rumah. Pembuatan pondasi rumah yang tepat tentu saja sangat dibutuhkan agar hasilnya kokoh dan tahan gempa.
Kekuatan pondasi ini sangat penting untuk diperhatikan demi keselamatan bersama. Sangat berbahaya jika keluarga Anda harus tinggal di rumah dengan pondasi yang tidak kuat dengan risiko roboh kapan saja.
Dalam membangun rumah selain pondasi yang harus diperhatikan. Anda juga harus memperhatikan daerah dimana rumah anda dibangun untuk itu mari kita mencoba mengenal tinggi plafon rumah yang ideal di negara tropis.
Cara Membuat Pondasi Rumah yang Kokoh
Pembangunan rumah memang butuh perhitungan dan persiapan yang matang. Eksekusinya pun harus tepat apalagi saat mulai membangun pondasi. Berikut ini cara pembangunan pondasi rumah yang kokoh dan tahan gempa:
1. Identifikasi Tipe Tanah
Pertama-tama Anda harus melakukan identifikasi tipe tanah terlebih dahulu. Tipe tanah yang ada di lingkungan kita ini berbeda-beda. Anda tentu harus paham tipe tanah yang akan digunakan untuk membangun rumah. Apakah tipe tanahnya keras atau lunak.
Tipe tanah akan berpengaruh pada jenis pondasi yang akan dibangun. Jika tipe tanahnya keras maka pembuatan pondasi cakar ayamnya tidak perlu terlalu dalam. Namun jika tanahnya lunak maka pondasi cakar ayamnya harus cukup dalam karena tanah bisa bergerak saat musim hujan.
Bagaimana jika rumah akan dibangun di lokasi tanah yang gembur? Ini juga harus jadi perhatian bagi para tukang. Tanah yang gembur harus dipadatkan terlebih dahulu sebelum akhirnya dibangun pondasi.
2. Buat Rancangan Pondasi
Selanjutnya bisa dilakukan pembuatan rancangan pondasi. Penyusunan rancangan pondasi ini sangat penting untuk dijadikan sebagai acuan saat eksekusi pembangunan. Selain itu rancangan ini juga bisa dievaluasi sebelum akhirnya pondasi benar-benar dibangun.
Jika sudah dibuat rancangan pondasi maka akan lebih mudah bagi tukang untuk melakukan penggalian nantinya. Sebaiknya saat membuat rancangan pondasi ini Anda juga mulai mempersiapkan material yang dibutuhkan.
Ada beberapa jenis material yang harus dipersiapkan mulai dari batuan, pasir, semen, dan besi lonjoran. Jumlah material yang harus dibeli bisa dihitung berdasarkan rancangan pondasi yang sudah dibuat tadi. Itulah mengapa rancangan pondasi harus dibuat dengan teliti.
3. Lakukan Penggalian
Cara membuat pondasi rumah dibagi menjadi tahap persiapan dan eksekusi. Langkah ketiga ini merupakan awal mula eksekusi pembuatan pondasi. Jadi setelah dibuat rancangan dan disiapkan material apa saja yang dibutuhkan, Anda bisa langsung melakukan penggalian.
Penggalian ini dilakukan sesuai kedalaman yang sudah diperhitungkan di awal tadi. Saat Anda mengecek tipe tanah yang akan digali, Anda seharusnya sudah memperhitungkan berapa kedalamannya agar pondasi bisa kokoh.
Rata-rata rumah sederhana membutuhkan penggalian pondasi sedalam 40-50 cm dan lebar kurang lebih 30-40 cm. Ukuran ini juga jadi standar kedalaman penggalian untuk tipe tanah yang keras. Sementara itu jika tanahnya lembut maka bisa digali lebih dalam lagi.
4. Mulai Letakkan Batu
Langkah berikutnya adalah peletakkan batu. Batuan yang digunakan dalam pembangunan pondasi rumah adalah batu kali atau batu bata merah. Pemasangan batu ini harus diatur dengan baik, bisa dibantu dengan titik dan benang yang ditentukan pada bagian bowplank.
Jika Anda menggunakan kedalaman penggalian yang sudah disebutkan di poin sebelumnya tadi, maka dibutuhkan batu setinggi 4 lapis bata merah. Teknik pemasangannya menyerupai bentuk segitiga dimana bagian bawah lebar dan mengerucut di bagian atas.
5. Lakukan Pemasangan Tiang Besi
Tahapan berikutnya adalah pemasangan tiang besi. Setelah batu diletakkan di seluruh area pondasi maka bisa segera dilanjutkan dengan pemasangan besi. Besinya sudah dianyam dulu dengan menggunakan kawat ikat.
Perlu diperhatikan bahwa masing-masing ujung besi harus dibengkokkan dulu kemudian dikaitkan dengan besi pondasi pelat. Pastikan bahwa besi yang digunakan punya kualitas terbaik dan cukup kuat sehingga hasil pondasinya kokoh. Besi tersebut bisa Anda dapatkan hanya di KPS Steel.
6. Selesaikan Pemasangan Bekisting
Setelah tiang besi selesai dipasang maka dilanjutkan dengan instalasi bekisting. Bekisting digunakan untuk sloof dan biasanya dibutuhkan papan dengan ukuran 400 cm x 20 cm x 2 cm.
Pemasangan bekisting ini juga harus dilakukan dengan hati-hati. Dalam rangkaian cara membuat pondasi rumah, setiap tahapan memang harus diperhatikan supaya pondasinya benar-benar cukup kuat.
Bekisting perlu dipasang dengan baik supaya tidak mudah rusak ketika ada tekanan saat pengecoran. Selain itu harus diperhatikan juga saat melakukan pengecoran, pastikan bahwa permukaan atas benar-benar rata dan sejajar.
Sampai di sini tahap pembuatan pondasi sudah selesai. Nantinya bekisting bisa dibongkar namun harus menunggu kering terlebih dahulu.
Teknik Pengerjaan Pondasi Rumah
Cara membuat pondasi rumah yang sudah dijelaskan tadi adalah gambaran kasar yang mungkin bisa dijabarkan lebih rumit lagi dalam praktik nyatanya di lapangan. Supaya bisa lebih mudah memahami, mari perhatikan teknik pengerjaan pondasi rumah berikut ini.
Pastikan kedalaman galian sudah mencukupi untuk membangun pondasi yang kuat.
Bagi Anda yang menggunakan pondasi batu kali, gunakan campuran batu dan semen pasir mengikuti perbandingan 1:5.
Sediakan besi pada bagian pondasi batu kali supaya bisa dikaitkan dengan besi sloof. Anda bisa mendapatkan besi tersebut dari distributor terbaik KPS Steel.
Jika menggunakan pondasi footplat, maka gunakan tulangan yang berukuran minimal 12 mm.
Lihat mutu beton yang digunakan, sebaiknya Anda memilih mutu beton kisaran K225. Gunakan adonan semen pasir dan kerikil dengan rasio 1:2:3.Pastikan bahwa tulangan pondasi menyatu dengan sempurna bersama tulangan kolom struktur sampai ke bagian atas dari bangunan.
Jika teknik ini dipahami dan dipraktikkan dengan baik maka pondasi yang dihasilkan juga cenderung lebih kuat. Tentunya harus tetap disesuaikan dengan struktur tanah sehingga pondasi rumah benar-benar bisa berdiri kokoh.
Pembangunan pondasi yang kuat akan membantu rumah Anda berdiri dengan baik. Rumah juga bisa lebih tahan terhadap gempa dan mengurangi risiko kerobohan karena pondasi yang terlalu lemah.
Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?
Tentu ada banyak hal penting yang perlu diperhatikan dalam pembuatan pondasi rumah agar hasilnya kokoh dan tahan gempa. Pertama-tama Anda harus memperhatikan tipe tanah yang akan dibangun pondasi tadi.
Berikutnya perhatikan baik-baik teknik pembuatan pondasinya. Jika Anda membangun rumah dengan jasa tukang yang profesional, tentunya teknik pembangunan pondasi ini sudah dikuasai dengan baik.
Sebenarnya teknik pembangunan pondasi adalah ilmu dasar yang harus dimiliki oleh para tukang. Jika tahu bagaimana cara membuat pondasi rumah yang baik dan benar, maka hasil kedepannya juga pasti akan lebih berkualitas.
Jangan lupa untuk memperhatikan jenis material yang digunakan. Setiap tipe material memiliki kualitas yang berbeda-beda. Sebaiknya Anda pahami lagi perbedaan kualitas setiap jenis material.
Penting untuk memakai material yang kualitasnya benar-benar bagus. Teknik pembangunan yang tepat, perencanaan yang matang, ditambah material yang berkualitas akan membantu Anda mendapatkan bangunan rumah yang kokoh.
Pastikan tukang yang Anda pilih paham betul bagaimana cara membuat pondasi rumah dengan kokoh. Anda juga harus memilih material besi yang berkualitas agar didapatkan pondasi yang benar-benar kuat.
Pembangunan pondasi rumah yang kokoh tentu sangat diharuskan dalam pembangunan rumah. Akan tetapi kita juga harus memperhatikan bagaimana proses awalnya. Penting juga untuk memperhatikan proses awalan pembangunan rumah yang wajib diperhatikan
Untuk membuat pondasi rumah yang kokoh dan tahan gempa, pastikan Anda menggunakan material bangunan berkualitas. Tak terkecuali penggunaan material besi. Kunjungi laman produk KPS Steel untuk mempelajari beragam material besi berkualitas.