...

Mengenal Apa itu Tulangan Sengkang dan Fungsinya

Mengenal Apa itu Tulangan Sengkang dan Fungsinya KPS Steel distributor besi jakarta

Tulangan sengkang adalah tulang atau cincin yang digunakan untuk menahan tegangan geser dan torsi suatu komponen struktur. Bagian ini dibuat dari batang tulangan, kawat baja, jaring kawat baja las polos atau deform.

Komponen struktur harus kuat karena nantinya menopang beban dari sebuah bangunan. Dari pertulangan harus kencang anti geser sehingga tidak beresiko terhadap keselamatan saat bangunan sudah digunakan.

Komponen ini juga menjadi penentu kualitas dan usia pakai bangunan. Untuk membuatnya tidak mudah sebab diperlukan perhitungan yang cukup rumit dan hanya bisa dilakukan oleh ahli. Terlebih dulu Anda perlu memahami seperti apa fungsinya sebelum menghitung.

Fungsi Tulangan Sengkang

Tulangan atau cincin sengkang disebut juga dengan begel. Pada pekerjaan konstruksi digunakan 2 pertulangan yaitu utama atau longitudinal dan sengkang atau begel ini. Begel adalah pengikat untuk longitudinal, secara umum fungsinya sebagai berikut.

1. Menahan Gaya Geser

Gaya Geser cukup berbahaya apabila sampai terjadi. Keruntuhan akibat adanya pergeseran adalah keruntuhan ‘getas.’ Gaya ini menentukan berapa besar kebutuhan begel, semakin besar peluang pergeserannya semakin besar begel diperlukan.

2. Menjaga Konsistensi Kolom

Apabila kolom mendapat beban dari atasnya, maka tidak akan memendek. Jika sampai memendek artinya fungsi tulangan sengkang tidak bekerja maksimal. Ini bisa menyebabkan keruntuhan bangunan struktur.

3. Pengekang Inti Beton

Pengekangan maksimal dapat menghindarkan kolom kari kehancuran. Contoh saat terjadi gempa, getaran dapat menyebabkan kehancuran yang merambat menuju inti beton. Jika area tersebut sudah tertutup dengan begel maka aman.

4. Memperkuat Sambungan Pertulangan

Setiap bangunan tinggi memiliki tulangan kolom yang tidak dapat terlepas dari sambungan antar tulangan. Struktur ini menyebabkan titik lemah pada kolom di tulangan longitudinal kolom disambung.

Tanpa sengkang atau saat posisi jarak antar sengkang cukup jauh maka daerah tersebut rawan gagal. Sengkang rapat dapat meningkatkan kekuatan kolom di titik sambungan jadi tidak perlu khawatir.

Menghitung Kebutuhan dan Volume Tulangan Sengkang

Sebelum menghitung volume perlu denah dan detail balok terlebih dahulu. Selanjutnya Anda bisa menghitung keperluan volumenya dengan langkah sebagai berikut.

1. Hitung jumlah tulangan sengkang

Pertama yang harus dilakukan adalah menghitung jumlah kebutuhan. Hitung panjang total balok, mulai dari balok arah X dan arah Y sesuai denah. Ini untuk mendapatkan jumlah panjang bersih.

Contoh jumlah total X = 21 m, Y = 25, total ada 46 m. Lalu kurangkan dengan lebar kolom, dihitung pada balok saja, jika jumlah kolom 11 dengan lebar 30 cm, dikonversikan menjadi 0,3 m. Didapat hitungan bersihnya = 46 – (0,3×11) = 42,7 m.

Kemudian hitung tulangan sengkang menggunakan rumus n = (panjang bersih/jarak antar begel)+1. Contoh, jarak antar sengkang 150 mm = 0,15 m. Maka didapat n = (42,7/0,15)+1 = 285,667 = 286 buah.

2. Menghitung panjang total pemotongan

Maksudnya adalah pemotongan besi beton yang akan dibentuk menjadi balok. Lanjut dengan memotong panjang totalnya. Untuk mendapatkannya cukup dikalikan panjang satu buah sengkang dengan jumlahnya.

3. Menghitung kebutuhan batang besi serta berat begel

Panjang besi umumnya adalah 12 m. Kemudian beratnya dihitung per panjang (dalam meter) dari diameter yang dipakai. Besi polos diameter 10 mm, beratnya 0,617 kg/m.

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Baja Konvensional dan Baja Ringan

Cara Menghitung Ukuran Pemotongan Tulangan Sengkang

Selanjutnya Anda perlu menghitung batas pemotongan yang benar supaya hasilnya presisi. Caranya cukup mudah, selain membuat denah, Anda bisa mulai menghitung dengan formula seperti di bawah ini.

1. Hitung panjang pemotongan.

Dimensi balok b/h = 200/600, diameternya 10 mm, selimut beton 25 mm. Kurangi tebal selimut beton b = 200 – (2 x 25) = 150 mm, h = 300 – (2 x 25) = 250 mm.

2. Panjang keliling

Gunakan rumus keliling persegi, K = 2 x (b + h). Sebelumnya panjang dari b dan h sudah dikurangkan dengan tebal selimut. Didapat K = 2 x (b + h) = 2 x (150 + 250) = 850 mm

3. Panjang bengkokan dan kait

Tambahkan panjang dari kait tulangan, kemudian kurangi panjang bengkokan. Panjang bengkokan minimum dihitung berdasar cara:

  • Panjang Kaitan = (ℓext), bengkokan 135° = 6db dan 75 mm. Perhitungan 6db = 6 x 10 = 60 mm. Kemudian ikuti syarat lebih besar dari 6db dan 75 mm. Jadi dipilih ukuran panjang untuk 1 kait = 75 mm. Jadi 2ℓext = 2 x 75 mm = 140 mm
  • Panjang Bengkokan. Mengacu pada syarat SNI diameter 10 mm, semua bengkokan minimumnya 4db. Terdapat 3 buah bengkokan 90° = 3 x 4db, lalu 2 buah bengkokan 135° = 2 x 4db. Jadi panjang bengkokan nya = 5 x 4db = 5 x 4 x 10 = 90 mm

4. Tahap penjumlahan

Didapat = Keliling begel + kaitan – bengkokan. Perhitungannya = 850 + 140 – 90 = 900 mm. Dapat juga disimpulkan L = 2 x [(b- 2cc) + (h – 2cc)] + 2ℓext – (5 x 4db). L panjang bersih, Cc selimut beton, ℓext = Panjang Kait, db = diameter.

Baca Juga: Mengenal Fungsi Paku Bumi pada Konstruksi Bangunan dan Jenisnya

Jika Anda tertarik untuk memenuhi segala kebutuhan besi terkait konstruksi bangunan. Kunjungi laman produk kami untuk info mengenai ragam produk yang tersedia di KPS Steel. Untuk pemesanan, silahkan mengunjungi laman hubungi kami dan klik nomer yang tersedia. Anda juga dapat mempelajari info terbaru terkait dunia konstruksi melalui laman blog kami.

Bagikan Artikel :