Dalam penggunaan konstruksi berat maupun ringan, berat besi beton harus selalu diperhatikan. Perlu dipahami bahwa hal ini sangat penting untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dalam konstruksi tersebut.
Seperti yang sudah diketahui, produk ini dipakai sebagai rangka penguat struktur bangunan. Beton memiliki karakteristik lunak. Oleh sebab itulah diperlukan rangka penguat supaya konstruksi beton bisa bertahan lama.
Namun, terlepas dari itu semua, Anda perlu mengetahui bahwa besi beton ternyata memiliki beberapa jenis. Setidaknya, ada 2 jenis besi beton yang sering digunakan, yaitu tipe polos dan ulir.
Berbagai Jenis Besi Beton
Seperti yang sudah Anda ketahui, ada 2 jenis besi beton. Setiap jenis memiliki karakternya sendiri dan tentunya mempunyai kelebihan masing-masing. Penggunaannya sendiri juga pastinya sedikit berbeda.
1. Besi polos
Jenis satu ini memiliki permukaan polos dan licin. Bentuknya bulat lonjong dan biasanya lebih sering dijual secara eceran. Di sisi lain, penggunaannya sendiri juga sering dipakai untuk konstruksi sedang.
Selain itu, karakteristiknya lebih lentur dan mudah dibengkokkan. Secara umum, tipe polos ini mampu menahan tekanan hingga 240 Mpa. Jadi, sudah pasti memiliki daya pakai lebih lama.
2. Besi ulir
Tipe kedua adalah besi beton ulir. Dari bentuk permukaannya sudah pasti berbeda karena memiliki sirip-sirip pada bagian permukaannya. Bentuknya biasanya tergantung dari produsen yang membuatnya.
Jika dilihat dari ketahanannya, maka ketahanannya jauh lebih tinggi dari tipe polos. Besi ulir mampu menahan tekanan hingga 400 Mpa. Jadi, penggunanya jauh lebih awet dan tahan lama.
Berat Besi Beton Polos
Perlu dipahami bahwa setiap jenis besi polos memiliki berat berbeda-beda. Hal tersebut dikarenakan diameter serta panjangnya juga berbeda.
Semakin besar diameternya, maka beratnya juga akan meningkat. Sebagai contoh, untuk diameter 4 mm dengan panjang 12 m umumnya memiliki berat batang 1 kg.
Diameter 6 mm dengan panjang 12 m biasanya memiliki berat batang sebesar 2,66 kg. Diameter 8 mm dengan panjang 12 m memiliki berat batang 4,74 kg.
Diameter 9 mm dengan panjang 12 m memiliki berat berat batang 6,00 kg. Ukuran terbesar pada tipe polos adalah diameter 32 mm dengan panjang 12 meter. Berat per meternya mencapai 6,31 kg. Sedangkan berat batang mencapai 75,72 kg.
Baca Juga: Pemanfaatan Besi Beton Pada Konstruksi
Berat Besi Beton Ulir
Berbeda dengan tipe polos, tipe ulir pada dasarnya memiliki diameter lebih besar. Hal tersebut karena penggunaannya juga untuk konstruksi skala tinggi.
Bobotnya juga pasti lebih tinggi dari tipe polos. Diameter 10 mm dengan panjang 12 m umumnya memiliki bobot batang sebesar 7,40 kg.
diameter 13 mm dengan panjang 12 m memiliki bobot batang 12,50 kg. Untuk bobot paling tinggi sendiri adalah diameter 41 mm dengan panjang 12 m.
Bobot per meternya bisa mencapai 10,50 kg, sedangkan bobot batang mencapai 126,00 kg. Jika Anda perhatikan, maka bobot besi ulir jauh lebih tinggi. Perbandingan antara bobot per meter dengan bobot per batang juga tinggi. Jadi, Anda bisa bisa lebih memahaminya.
Mengetahui Cara Penggunaan
Besi beton dipakai untuk berbagai keperluan. Umumnya, produk ini dipakai sebagai rangka penguat dalam berbagai konstruksi.
Tanpa rangka tersebut, konstruksi akan jauh lebih lemah jika dilihat dari sisi ketahanan. Di sisi lain, penggunaannya sebenarnya cukup fleksibel. Pembuatan rumah, jembatan, hingga gedung membutuhkan rangka penguat.
Baca Juga: Cara Menghitung Besi Beton, Besi Cincin, dan Besi Pokok
Jadi materialnya dibuat kuat untuk daya pakai lebih lama dan awet.Untuk mendapatkan besi beton terbaik, tentu Anda bisa mencarinya di tempat kami.
Dengan begitu, Anda bisa lebih nyaman dalam melakukan konstruksi. Apalagi Anda bisa memilih berat besi beton sesuai keinginan.
Jika Anda tertarik untuk mempelajari informasi yang lebih lengkap mengenai beragam jenis besi, kunjungi blog kami untuk info terbaru. Kunjungi juga laman produk kami untuk informasi mengenai besi beton di KPS Steel. Anda juga dapat melakukan pemesanan, hubungi kami melalui WhatsApp.