Perbedaan granit dan marmer dapat dilihat dari banyak hal. Tidak sedikit juga yang menganggap bahwa keduanya merupakan material yang sama karena Anda dapat mengaplikasikannya pada lantai atau dinding.
Kedua jenis material tersebut termasuk contoh batu alami, tetapi bahan baku pembuatannya berbeda. Di samping itu, masih ada banyak perbedaan yang bisa Anda lihat.
Baik marmer maupun granit, keduanya memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Oleh karena itu, Anda harus memahami hal-hal yang membedakan antara kedua jenis batu tersebut sebelum membelinya.
Apa Saja Perbedaan Granit dan Marmer?
Berikut ini adalah beberapa perbedaan dari marmer dan granit yang wajib Anda ketahui. Hal ini dapat dilihat mulai dari asal mula, tampilan, karakteristik, hingga harga jual di pasaran.
1. Asal Mula
Kedua batu tersebut berasal dari proses pendinginan maupun pemadatan magma yang ada di dalam bumi. Hal ini berlangsung selama jutaan tahun. Jenis batuannya juga berbeda.
Granit tergolong dalam batuan beku karena proses pembentukannya dari pendinginan magma. Hasil yang diperoleh dari proses tersebut adalah bahan yang keras seperti kuarsa maupun feldspar.
Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Granit dan Keramik
Marmer termasuk salah satu jenis batu metamorf. Hal ini karena proses pembuatannya menggunakan transformasi batu lain, yaitu sedimen. Batuan sedimen tersebut mengalami metamorfosis pada panas serta tekanan tinggi.
Perbedaan granit dan marmer terletak pada pada proses metamorfosis tersebut terjadi penggabungan berbagai macam mineral. Akibatnya, terbentuklah beragam warna batu yang sangat menarik.
2. Motif
Perbedaan di antara keduanya terlihat sangat jelas. Salah satunya dapat Anda lihat dari tampilannya. Motif granit biasanya berupa bintik-bintik di bagian permukaan.
Motif tersebut timbul secara alami yaitu dari proses peleburan batuan yang terkumpul menjadi satu. Contoh batuan yang tercampur adalah batu kuarsa, mica biotite, feldspar, dan amfibol.
Motif pada granit berbeda dengan marmer yang motifnya berupa garis-garis urat halus. Pada umumnya, motif marmer berwarna krem atau putih keabu-abuan serta warna uratnya gelap. Namun, ada juga variasi lainnya seperti warna merah muda atau hijau pucat.
Proses pembentukan motif urat tersebut berasal dari kotoran mineral yang mengendap seperti endapan besi maupun lumpur. Perbedaan granit dan marmer dari segi motifnya sangat berbeda.
Hal ini karena keduanya sama-sama terbentuk secara alami. Lalu, granit lebih kuat dan keras sehingga tampak mengkilap. Sementara itu, marmer tampilannya lebih kusam.
Namun, Anda bisa membuatnya menjadi lebih mengkilap. Caranya adalah dengan menggunakan pemoles maupun sealant. Dengan demikian, tampilannya menjadi semakin cantik dan menarik.
3. Karakteristik
Granit termasuk jenis batu yang tahan lama dibandingkan marmer. Meski demikian, kedua material ini sama-sama mempunyai pori-pori. Jika bagian atasnya terkena tumpahan cairan asam, maka akan menimbulkan noda.
Hal ini karena cairan akan meresap ke dalam batuan sehingga membuat batu tampak bernoda. Begitu juga dengan marmer, di mana jenis ini rentan bernoda jika terpapar panas dan terkena tumpahan asam.
Perbedaan granit dan marmer selanjutnya adalah lebih mudah menyerap noda. Oleh karena itu, jika Anda ingin memasangnya, maka bisa menggunakan nat tidak berpasir.
Tujuannya agar proses pemasangan ubin berjalan lancar. Hal ini dilakukan untuk mengatasi sifat batu marmer yang lebih mudah dalam menyerap noda.
Selain itu, Anda tidak boleh meletakkan peralatan masak panas di atasnya agar batu tersebut tidak rusak. Hindari menumpahkan cairan maupun makanan asam seperti lemon, cuka, dan jeruk nipis agar tidak kusam.
Penyebab kusam juga karena proses alami. Misalnya, Anda dapat melihat proses alami tersebut pada bangunan Taj Mahal. Kerusakan batu ini tidak bisa Anda cuci sehingga diperlukan pemolesan kembali.
4. Aplikasi
Perbedaan granit dan marmer lainnya yaitu granit cocok untuk dipasang pada lantai dapur maupun restoran. Sementara itu, batu marmer biasa dipasang pada kamar mandi, meja rias, lantai, dan bak mandi.
Tampilan kedua batuan ini sangat unik dan ringan. Anda harus lebih berhati-hati saat menggunakannya agar tidak perlu melakukan perawatan secara intensif. Oleh karena itu, batuan ini biasanya dipasang pada permukaan yang tidak banyak dilewati orang.
5. Daya Tahan
Daya tahan batuan ini berbeda-beda, yakni tingkat kekerasan granit mencapai 6 hingga 7 skala Mohs. Dengan demikian, bisa lebih mudah menahan goresan maupun kerusakan karena terkena panas.
Anda bisa menggunakannya sebagai material di luar maupun dalam rumah. Warnanya tidak akan berubah meskipun Anda melakukan berbagai aktivitas rumah tangga.
Perbedaan granit dan marmer juga terlihat dari tingkat kekerasannya. Marmer lebih lunak karena kekerasannya hanya 3 hingga 5 skala Mohs sehingga akan rusak jika digunakan untuk berbagai aktivitas seperti memasak.
Oleh karena itu, Anda sebaiknya meletakkannya pada area yang lalu lintasnya rendah. Misalnya seperti kamar mandi, aksen dekoratif, dinding shower, meja rias, dan perapian.
6. Perawatan
Salah satu cara untuk merawat batu alam ini adalah rutin melakukan sealant. Anda bisa melakukannya setiap 2 tahun sekali. Hal ini juga dapat membantu Anda menjaga kilaunya.
Selain beberapa perbedaan granit dan marmerdi atas, juga memiliki persamaan. Pori-pori keduanya besar sehingga bagian permukaannya rentan kotor. Anda harus mengusahakan agar tidak terkena cairan asam.
Apabila lantai atau dinding terkena bahan kimia keras, maka Anda harus segera membersihkannya. Tujuannya agar kebersihannya tetap terjaga sehingga tampilan terlihat cantik.
7. Harga
Material penutup lantai tersebut harganya tidak murah. Anda juga harus menyediakan dana untuk perawatannya. Harga rata-rata lantai berbahan batu tersebut adalah 500 ribu hingga 2 juta per meter persegi.
Perbedaan granit dan marmer harga ditentukan berdasarkan jenis warna, motif, dan ukurannya. Pada umumnya, lantai yang memiliki corak berupa bintik harganya jauh lebih mahal dibandingkan bercorak urat halus.
8. Proses Pembentukan
Cara mendapatkan batuan alam ini adalah dengan menambang bongkahan batu besar kemudian dipotong-potong menjadi bentuk lempengan persegi panjang. Dengan demikian, bongkahan batu tersebut lebih mudah untuk dikelola.
Proses pembentukannya berlangsung secara alami. Nantinya, pabrik tinggal memotong sesuai ukuran standar di pasaran. Biasanya, batu bercorak halus dipotong lebih besar. Sementara itu, batu bercorak urat halus ukurannya lebih kecil.
9. Dampak
Anda dianjurkan memahami perbedaan granit dan marmer karena masing-masing batu tersebut mempunyai dampak terhadap lingkungan maupun kesehatan. Keduanya memang sangat ramah terhadap lingkungan.
Apabila Anda pandai merawat dengan baik, maka bisa bertahan dalam jangka waktu lama. Namun, Anda memerlukan bahan bakar dalam jumlah banyak untuk melakukan aktivitas penambangan dan memotong.
Selain itu, energi diperlukan untuk mengangkut dan memasang batu itu. Akibatnya, aktivitas tersebut akan mengurangi nilai material jika dilihat dari segi penghematan energi.
10. Proses Pembentukan
Perbedaan granit dan marmer dapat Anda lihat dari risiko kesehatan. Beberapa jenis granit ada yang bersifat radioaktif karena mengandung beberapa unsur seperti thorium, radium radioaktif, dan uranium.
Seiring dengan berjalannya waktu, beberapa unsur tersebut bisa membusuk dan memancarkan radon maupun gas mulia. Apabila jumlah keduanya sangat tinggi, maka akan menyebabkan seseorang terkena kanker paru-paru.
Selain batu alam, kini Anda tidak perlu bingung lagi untuk memilih bahan bangunan untuk rumah, seperti besi berkualitas. KPS Steel sebagai distributor besi terpercaya menyediakan berbagai pilihan produk berkualitas yang bisa Anda lihat di laman produk KPS Steel.
Kami menjamin kualitas dan pelayanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Apabila Anda berminat membeli besi berkualitas, langsung saja hubungi KPS Steel di sini. Anda juga bisa menemukan beragam informasi bermanfaat melalui blog KPS Steel.