Sloof adalah salah satu bagian konstruksi yang penting dalam proses pembangunan rumah, sebab berperan menahan beban dan diletakkan langsung di atas pondasi. Oleh karena itu, ukuran sloof rumah 2 lantai tentu akan berbeda dengan rumah 1 lantai.
Hal ini karena beban untuk rumah 2 lantai akan lebih besar, dibanding beban yang dimiliki oleh rumah 1 lantai. Jadi, Anda harus menyesuaikan perhitungan ukuran sloof dengan jumlah lantai bangunan agar beban pondasinya lebih merata dan konstruksi bangunan lebih aman.
Lalu, bagaimana cara membuat pondasi rumah yang tepat? Penting untuk mempelajari cara membuat pondasi rumah yang kokoh dan tahan gempa, salah satunya juga dengan menyesuaikan perhitungan ukuran sloof.
Ukuran Sloof Rumah 2 Lantai yang Ideal
Rumah yang kuat berawal dari pondasi yang kuat. Salah satu hal yang mempengaruhi kekuatan pondasi adalah sloof. Sloof sendiri merupakan salah satu elemen struktural bangunan yang ditempatkan secara horizontal tepat di atas pondasi bangunan.
Adapun fungsinya adalah untuk menahan sekaligus mendistribusikan beban yang diterima oleh bangunan menuju pondasi agar lebih merata. Dalam konstruksinya, setiap sloof untuk rumah 2 lantai maupun 1 lantai harus menggunakan beton bertulang dengan perhitungan dan ukuran yang tepat sesuai standar SNI.
Sebagai komponen penahan beban pondasi, maka Anda perlu mengetahui seperti apa ukuran sloof untuk rumah 2 lantai yang ideal agar pondasinya kuat. Berikut ini standar ukuran ideal dan cara menghitung kebutuhan besi sloofnya:
1. Standar Ukuran Sloof yang Ideal untuk Rumah 2 Lantai
Untuk rumah 2 lantai, beban yang dimiliki lebih besar. Sehingga Anda wajib memperkuat struktur bagian pondasi dan sloof. Idealnya, ukuran sloof yang biasa digunakan untuk konstruksi hunian 2 lantai adalah 15 x 35 atau 20 x 30 cm, namun yang paling umum digunakan adalah ukuran 15 x 35.
Jika menggunakan sloof atau balok pengikat ukuran 15 x 35 dan 20 x 30 cm, ukuran besi tulangan dan begelnya berbeda dengan rumah 1 lantai. Dengan standar tersebut, dibutuhkan besi tulangan berdiameter minimal 12 mm sebanyak 6 buah. Besi yang ideal bisa diperoleh dari KPS Steel.
Sedangkan untuk begel atau sengkang, dibutuhkan besi berukuran 8 mm. Sementara itu, jarak pemasangan sengkangnya dari sisi tengah adalah 20 cm dan jarak pemasangan untuk sisi tepi adalah 10-5 cm.
2. Cara Menghitung Kebutuhan Besi Sloof untuk Rumah 2 Lantai
Untuk menghitung kebutuhan besi sloof, Anda perlu menentukannya berdasarkan diameter dari besi pokok, ukuran, panjang pondasi, begel, dan menurut jarak pemasangan tulangan begel/sengkang. Berikut contoh kalkulasinya:
- Misal, panjang sloof adalah 120 m, menggunakan standar ukuran sloof rumah 2 lantai yaitu 15 x 35 cm. Maka per ukuran sloof dibutuhkan besi tulangan pokok diameter 12 mm sebanyak 6 buah dan besi sengkang ukuran 8 mm dengan jarak pasang 20 cm (0,2 m).
- Total kebutuhan panjang besi tulangan pokok 12 mm = 120 m x 6 buah = 720 m. Diketahui ukuran standar besi pokok di toko dan di KPS Steel adalah 12 m per batang. Maka total kebutuhan besi batangan = 720 m : 12 m = 60 batang.
- Total kebutuhan besi sengkang 8 mm = 120 m : 0,2 m = 600. Karena rangkaian balok sloof bangunan akan dikelilingi beton cor pada semua sisi, maka perlu diukur panjangnya.
- Jika menggunakan ukuran sloof 15 x 35 cm dan jarak bagian besi yang dibengkokkan setiap pengunci sengkang adalah 6 cm, maka ukuran bagian lebarnya adalah:
- Untuk sisi 15 cm = 15 – 6 = 9 cm
- Untuk sisi 35 cm = 35 – 6 = 29 cm
- Jika dibentangkan, maka total kebutuhan besi untuk sengkang tersebut adalah (9 cm x 2) + (29 cm x 2) + 6 cm = 82 buah.
Perbedaan Sloof Rumah 2 Lantai dengan 1 Lantai
Berdasarkan ulasan di atas, jelas bahwa ukuran ideal dan kebutuhan besi untuk sloof rumah 2 lantai dapat mengikuti perhitungan di atas. Hal tersebut berbeda dengan standar ukuran sloof untuk rumah 1 lantai. Berikut rincian perbedaannya:
1. Ukuran Sloof
Ukuran sloof rumah 2 lantai berdasarkan pembahasan sebelumnya adalah 15 x 35 atau 20 x 30 cm. Sedangkan ukuran sloof ideal untuk rumah 1 lantai yang umum digunakan adalah 15 x 20 cm.
2. Kebutuhan Besi Tulangan
Karena ukuran sloofnya berbeda, maka jumlah besi tulangan yang dibutuhkan juga berbeda. Rumah 2 lantai membutuhkan besi tulangan berdiameter minimal 12 mm sebanyak 6 buah, sedangkan rumah 1 lantai membutuhkan besi tulangan berdiameter minimal 8 atau 10 mm sebanyak 8 buah.
3. Kebutuhan Begel atau Sengkang
Rumah 2 lantai membutuhkan besi sengkang berukuran 8 mm dengan jarak pemasangan dari sisi tengah adalah 20 cm. Sedangkan rumah 1 lantai membutuhkan besi sengkang berukuran 6 sampai 8 mm, dengan jarak pemasangan 20 sampai 25 cm. Adapun total kebutuhan begel dihitung dari panjang total per jarak pasangnya.
4. Tipe Pondasi
Salah satu hal yang mempengaruhi ukuran sloof rumah 2 lantai adalah tipe pondasinya. Pondasi pada rumah 1 lantai umumnya hanya menggunakan pondasi tipe batu belah dengan pemasangan di sepanjang dinding.
Sementara itu, pondasi untuk rumah 2 lantai biasanya menggunakan kombinasi antara pondasi batu belah dengan pondasi foot plat (cakar ayam) untuk memperkuat. Hal ini karena kebutuhan beban yang harus ditopang oleh pondasi rumah 2 lantai lebih besar.
Namun jika kondisi tanahnya bagus, dapat digunakan foot plat saja tanpa harus dikombinasikan bersama batu belah atau pasangan batu kali. Untuk ukurannya adalah sekitar 80 x 80 cm menggunakan ketebalan 25 cm serta besi tulangan 12 cm berjarak 15 cm.
Fungsi Sloof Rumah
Meskipun ukuran sloof rumah 2 lantai dan ukuran sloof rumah 1 lantai berbeda, namun fungsinya secara umum tetap sama, yaitu untuk menahan beban di atas pondasi. Selain itu, fungsi lain dari struktur sloof adalah sebagai berikut:
- Sebagai komponen untuk menahan beban dari komponen struktur lain di atasnya, sekaligus membantu pondasi dalam menahan beban bangunan secara merata.
- Sebagai jembatan antara struktur pondasi dengan bagian dindingnya.
- Dapat digunakan sebagai tempat atau area untuk menempelkan komponen batako maupun bata.
- Dapat digunakan sebagai area berdirinya komponen dinding. Sehingga jika struktur sloof patah atau rusak sewaktu-waktu, dinding masih bisa berdiri karena terdapat struktur pondasi di bawahnya.
- Saat terjadi pergeseran tanah, struktur sloof dapat membantu mengunci bagian
- Sloof biasa juga disebut sebagai balok pengikat, sebab dapat berfungsi untuk mengikat kolom. Sehingga, konstruksi bangunan akan tetap aman meski terjadi bencana seperti angin, gempa bumi, dan lain sebagainya.
Nah, itulah beberapa tips dan fungsi terkait sloof rumah. Ketahui pula cara memperkuat pondasi rumah agar lebih kokoh supaya bangunan hunian Anda bisa bertahan lama dan aman dari segala potensi kerusakan.
Berapapun lantainya, salah satu komponen penunjang struktur sloof adalah besi. Untuk memperoleh besi berkualitas sesuai ukuran sloof rumah 2 lantai yang ideal, Anda bisa menggunakan produk dari KPS Steel Group sebagai distributor dan supplier produk besi berkualitas yang digunakan untuk konstruksi.
KPS Steel menyediakan berbagai macam besi, mulai dari besi beton, besi AS, besi kanal, dan jenis besi lainnya yang juga bisa Anda lihat di laman produk KPS Steel.