Banyak hal penting perlu diperhatikan dalam pembangunan konstruksi sebuah bangunan, salah satunya adalah cara menghitung kubikasi beton. Karena berkaitan dengan banyaknya material dibutuhkan serta budget diperlukan.
Beton merupakan bagian penting dalam pembangunan bangunan, baik rumah, perkantoran, gedung, dan jenis lainnya, terutama di era modern di mana material beton banyak digunakan. Berbeda dengan zaman dulu yang lebih mengandalkan kayu maupun bambu.
Menghitung volume beton menjadi langkah awal perlu diperhatikan, baik oleh pemborong maupun pemilik bangunan. Sebab akan menentukan kekokohan dan daya tahan sebuah bangunan. Bagaimana cara menghitungnya? Mari simak penjelasan berikut ini.
Cara Menghitung Kubikasi Beton
Dalam menghitung volume beton yang paling penting Anda harus tahu satuan ukurnya. Keseluruhan ukuran menggunakan meter kubik atau m3 dan merupakan satuan ukuran valid serta tidak dapat diganggu gugat.
Jadi, kalau Anda menggunakan ukuran cm saat menghitung pada akhir perhitungan harus tetap menggunakan satuan meter. Berikut beberapa cara perhitungan dapat digunakan:
1. Menghitung Volume Plat Lantai
Cara menghitung kubikasi beton yang pertama adalah untuk plat lantai. Dalam konstruksi biasanya plat lantai berfungsi membatasi satu tingkat dengan tingkatan lainnya sehingga tidak langsung terletak di atas tanah.
Untuk menentukan berapa volume plat lantai, pertama-tama ketahui panjang, lebar dan tingginya. Sebagai contoh Anda memiliki plat lantai berukuran panjang 10 meter, tinggi 10 meter, dan tebal 10 cm, maka cara menghitungnya adalah:
Jadikan ukuran tebal ke meter 10 cm = 0,1 meter (dibagi 100). Setelahnya hitung kebutuhan cor beton (K) = P x L x T = 10 x 10 x 0,1 = 10 m3. Jadi, volume beton untuk plat lantai Anda adalah 10 m3.
Dalam melakukan perhitungan ini sangat penting untuk mengingat rumus cm ke meter yaitu dibagi 100. Kemudian rumus volumenya yaitu P x L x T.
2. Volume Balokan
cara menghitung kubikasi beton berikutnya adalah untuk balokan. Seperti contoh di atas, Anda menghitung plat lantai tapi belum termasuk listplang atau balokannya. Misalnya balokan melintang.
Untuk menentukan banyaknya cor beton diperlukan, Anda harus menghitung juga bagian ini. Cara simpelnya adalah dengan mengambil ukuran dari bawah plat lantai lalu masuk ke dasar balokan.
Sebagai contoh ada 2 buah balok dari utara ke selatan dengan bentangan 10 m. Kemudian dari timur ke barat 3 buah balok dengan bentangan 8 meter. Kemudian ketahui spesifikasinya, yaitu kedalaman 40 cm dan lebar 30 cm.
Lakukan konversi terlebih dahulu sebelum masuk rumus, 40 cm = 0,4 m dan 30 cm = 0,3 m. Kemudian hitung balok utara ke selatan dulu B1 = 0,4 x 10 x 0,3 x 2 = 2,4 m3.
Balok timur ke barat B2 = 0,4 x 8 x 0,3 x 3 = 2,88 m3.
Langkah selanjutnya menjumlahkan kedua balokan, yaitu 2,4 + 2,88 = 5,28 m3. Jadi, volume cor beton yang dibutuhkan adalah 5,28 m3.
3. Gabungkan Penjumlahan
Cara menghitung kubikasi beton keseluruhan adalah menjumlahkan kedua perhitungan di atas, yaitu plat lantai dan balokan. Dari perhitungan di atas sudah didapatkan volume plat lantai 10 m3 dan balokan 5,28 m3.
Hasil penjumlahan dari keduanya adalah 10 + 5,28 = 15,28 m3. Inilah nilai yang dibutuhkan saat pengecoran, yaitu volume keseluruhan dari cor beton yang dibutuhkan.
Baca Juga: Mutu Beton untuk Rumah 2 Lantai yang Ideal
4. Menghitung Volume Cor Beton Jalan
Tadi sudah diajarkan bagaimana cara menghitung kubikasi beton untuk plat lantai, sekarang bagaimana jika Anda ingin membangun jalan dengan cor beton? Pembangunan jalan cor tentu akan memakan biaya lebih besar karena kubikasi besar.
Oleh sebab itu, harus diperhitungkan dengan benar berapa kubikasi dibutuhkan agar materialnya mencukupi, tidak kurang maupun berlebihan. Rumus perhitungannya sama saja, yaitu panjang jalan x lebar jalan x tinggi jalan.
Misalnya panjang 400 m, lebar 5 m, dan tinggi 30 cm atau 0,3 m. Maka perhitungannya adalah: 400 x 5 x 0,3 = 600 m3. Jadi, kubikasi yang dibutuhkan adalah sebanyak 600 m3.
5. Kanopi Beton
Kemudian ada juga cara menghitung kubikasi beton bagi Anda yang ingin membangun kanopi dalam bentuk dak ini sangat penting dilakukan. Bukan hanya untuk memastikan penggunaan material, tapi juga agar kekuatan dak terjamin.
Perlu diperhatikan saat membangun kanopi dengan bentuk dak, pastikan tidak terlalu berat sehingga awet dan tidak membebani bangunan.
Rumus perhitungan masih sama P x L x T. Sebagai contoh ingin membangun dengan panjang 60 cm, lebar 4 m, dan tinggi 8 cm. Maka saat dimasukkan ke rumus konversi dahulu 60 cm = 0,6 m, 8 cm = 0,08 m.
Cara menghitung kubikasi beton untuk kanopi adalah 0,6 x 4 x 0,08 = 0, 192 m3. Jadi, kubikasi yang dibutuhkan untuk mengisi seluruh bagian kanopi adalah 0,192 m3.
Sebenarnya, menghitung kubikasi dari pondasi, lantai, jalan, maupun kanopi tidak sulit. Hanya saja membutuhkan ukuran panjang, lebar, dan tinggi yang tepat.
Semua perhitungan menggunakan rumus sama, tapi paling penting untuk mengonversi angka ke satuan meter. Jika Anda membutuhkan besi untuk beton, pastikan memilih distributor terpercaya dari KPS Steel.
Hal pertama yang harus dilakukan dalam menghitung kubikasi adalah memastikan ukurannya, lalu mengonversi angkanya, kemudian baru masukkan ke dalam rumus. Cukup simpel bukan cara menghitung kubikasi beton dan bisa dilakukan sendiri.
Baca Juga: Manfaat Melakukan Curing Beton & Ragam Metodenya
Kunjungi laman produk kami untuk info mengenai produk besi yang tersedia di KPS Steel. Untuk pemesanan, silahkan mengunjungi laman hubungi kami dan klik nomer yang tersedia. Anda juga dapat mempelajari info terbaru terkait dunia konstruksi melalui laman blog kami.