...

Potensi Proyek Ibu Kota Nusantara Terhadap Industri Besi Baja

Ibu Kota Nusantara KPS Steel Distributor Besi Jakarta

Rencana pemindahan Ibu Kota Negara baru menjadi wacana yang menarik bagi dunia industri besi dan baja. Ibu Kota Negara (IKN) yang baru direncanakan akan dipindahkan ke provinsi Kalimantan Timur.

Sebelum menjadi Ibu Kota yang menjadi pusat pemerintahan, tentu diperlukan banyak persiapan. Pembangunan infrastruktur menjadi persiapan pertama yang harus dikerjakan. Yaitu meliputi pembangunan gedung pemerintahan, jalan.

Selain itu, fasilitas publik seperti rumah sakit, sekolah, pusat bisnis juga harus dipersiapkan untuk menunjang kehidupan di Ibu Kota baru nantinya. Pembangunan infrastruktur ini menjadi angin segar bagi kemajuan industri besi dan baja.

Potensi Proyek Pembangunan Ibu Kota Negara Baru

Membangun sebuah kota baru bukanlah pekerjaan sekejap, melainkan membutuhkan persiapan bertahun-tahun hingga akhirnya dapat hidup sebagai wilayah yang harmoni dan maju. Terlebih ketika pembangunan tersebut dimaksudkan untuk ibu kota suatu negara.

Ada beberapa negara di dunia yang mengalami proses pemindahan ibukota. Misalnya Australia yang memindahkan capital city-nya dari Melbourne ke Canberra. Wacana pemindahan ibukota sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.

Di era kolonial, Indonesia juga pernah memindahkan pusat pemerintahan ke kota Yogyakarta dan Bukittinggi (Sumatera Barat). Saat ini, wacana tersebut semakin dekat dengan realisasi dengan dibangunnya Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur.

Nantinya, ibukota yang direncanakan bernama Nusantara ini akan menggantikan Jakarta yang sekarang masih menjadi pusat pemerintahan. Dipindahkannya pusat pemerintahan ke Kalimantan Timur memunculkan potensi proyek pembangunan raksasa.

Tidak tanggung-tanggung, proyek tersebut bernilai hingga ratusan triliun rupiah. Dari sisi industri, proyek Ibu Kota Negara baru memberikan peluang besar bagi industri material bangunan seperti besi dan baja.

Pembangunan besar-besaran di pusat pemerintahan baru tentunya akan membuat permintaan besi dan baja mengalami peningkatan. Dengan demikian, terdapat potensi keuntungan bagi pelaku bidang industri tersebut.

Pekerjaan konstruksi bangunan dan infrastruktur di ibukota baru merupakan bagian dari proyek menengah nasional periode 2020 – 2024. Maka, kontribusi industri besi baja sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan proyek pembangunan.

Baca Juga: Pemanfaatan Limbah Padat Industri dan Baja

Pemulihan Ekonomi Dorong Industri Besi Baja Domestik

Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara baru di Kalimantan Timur memberikan sinyal positif bagi perusahaan yang bergerak di bidang produksi maupun distribusi bahan-bahan material bangunan seperti besi, baja, dan material lainnya.

Para pengusaha telah menyatakan kesiapannya untuk mendukung proyek tersebut dengan menyediakan kebutuhan material konstruksi. Industri besi baja dalam negeri diproyeksikan masih mampu memenuhi permintaan domestik.

Kondisi ekonomi yang terus memulih bertepatan dengan mega proyek Ibu Kota Negara baru menjadi momentum tepat bagi para pengusaha besi baja untuk melakukan investasi maupun ekspansi bisnis.

Di samping itu, China yang mengalami krisis energi melakukan pembatasan produksi. Dengan demikian, produksi domestik memiliki kesempatan lebih untuk menggantikan produk impor yang selama ini didominasi negeri Tiongkok.

1. Konsumsi Besi Baja Sektor Konstruksi

Sektor konstruksi menjadi sektor dengan jumlah konsumsi besi dan baja paling besar. Persentasi konsumsi kedua material tersebut di sektor konstruksi bahkan mencapai 78%.

Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara dipastikan akan membuat permintaan besi baja meningkat untuk kebutuhan membangun prasarana maupun infrastruktur di sana. Pertumbuhan ekonomi positif diharapkan memberikan dampak positif pula pada proyek ini.

Pengusaha perlu melihat situasi ini sebagai momentum mengembangkan bisnisnya melalui investasi. Di samping memenuhi permintaan material domestik khususnya pada proyek ibukota baru, perusahaan juga akan lebih berkembang.

2. Konsumsi Besi Baja Sektor Manufaktur

Pasar besi dan baja dengan konsumsi terbesar kedua di bawah sektor konstruksi adalah manufaktur. Perusahaan manufaktur khususnya otomotif merupakan pangsa pasar yang juga potensial untuk industri ini.

Penggunaan besi dan baja selain sebagai material pembangunan di Ibu Kota Nusantara baru maupun konstruksi lainnya adalah sebagai material pembuatan kendaraan. Mulai dari motor, mobil, hingga kendaraan dan alat berat.

Indonesia diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang terus naik pada tahun 2022 mencapai 5,9 persen menurut perkiraan IMF. Dengan demikian, ada potensi peningkatan konsumsi besi dan baja dari sektor manufaktur.

3. Potensi Ekspor Besi Baja

Selain memenuhi kebutuhan material konstruksi untuk proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara baru, industri ini juga memiliki peluang di pasar internasional. Ekspor bisa dilakukan untuk menyeimbangkan penjualan di dalam dan luar negeri.

Apabila penjualan domestik mengalami penurunan atau cenderung stagnan, ekspor menjadi pilihan menarik yang perlu dipertimbangkan. Produk besi dan baja dalam negeri memiliki potensi cukup menarik di pasar luar negeri.

Amerika Serikat dan Kanada bisa dijadikan sebagai lahan baru untuk ekspor besi dan baja. Perang dagang antara Amerika Serikat dengan China membuka peluang ekspor meskipun memang tidak mudah.

Produk besi baja Indonesia membuka peluang pasar Amerika Serikat dan Kanada dengan ekspor perdana pada 2021 senilai USD 4,7 juta. Peluang ekspor juga terbuka untuk negara lain seperti Malaysia, Australia, hingga pasar Eropa.

Perusahaan kami menyediakan beragam jenis material besi untuk kebutuhan konstruksi Anda. Jika Anda tertarik untuk mempelajari informasi yang lebih lengkap mengenai beragam jenis besi, kunjungi blog kami untuk info terbaru.

Baca Juga: Ayo Peduli Lingkungan dengan Mengelola Limbah Besi!

Kunjungi juga laman produk kami untuk informasi lengkap mengenai ragam jenis di KPS Steel. Sebagai distributor besi Jakarta terpercaya, Anda juga dapat melakukan pemesanan secara online, hubungi kami melalui WhatsApp.

Bagikan Artikel :