Perkiraan Biaya Bangun Rumah Minimalis

perkiraan biaya bangun rumah KPS Steel toko besi jakarta

Dalam beberapa tahun terakhir, rumah bergaya minimalis telah menjadi salah satu tren populer dalam dunia arsitektur. Karena cenderung lebih sederhana, maka biaya bangun rumah minimalis tentu akan berbeda dengan biaya pembangunan rumah pada umumnya.

Sesuai namanya, rumah minimalis adalah sebuah konsep desain arsitektur yang menekankan pada kesederhanaan, kepraktisan, dan efisiensi dalam penggunaan ruang. Desain jenis ini biasanya memiliki bentuk geometris sederhana, dengan warna netral dan garis minimalis.

Sehingga, semakin banyak orang yang menyukai rumah dengan desain minimalis. Sebab dengan desain yang sederhana, fungsional, namun tetap menawan secara estetika, rumah minimalis menawarkan banyak keuntungan bagi pemiliknya

Perkiraan Biaya Bangun Rumah Minimalis

Dengan penggunaan ruang yang cerdas dan terorganisir dengan baik, rumah bergaya minimalis dapat memberikan kenyamanan dan keteraturan yang optimal. Terutama untuk keluarga kecil atau bagi individu yang menginginkan gaya hidup yang lebih sederhana.

Hunian bergaya minimalis juga memerlukan waktu dan biaya pemeliharaan yang lebih sedikit dibandingkan dengan rumah konvensional, terutama yang berukuran lebih besar. Selain itu, jenis rumah ini dapat membantu meminimalisir penggunaan sumber daya alam dan energi, sehingga ikut mengurangi dampak lingkungan yang merugikan.

Namun, perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk membangun rumah minimalis sebenarnya tidak sesederhana desainnya. Sebagai panduan, berikut adalah perkiraan biaya yang akan Anda butuhkan untuk membangun hunian bergaya seperti ini.

1. Upah Tenaga Kerja

Upah tenaga kerja adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi perkiraan biaya pembangunan rumah bergaya apapun itu, termasuk tipe minimalis. Umumnya terdapat 3 jenis sistem pembayaran yang berlaku untuk upah tenaga kerja.

Di antaranya yaitu pembayaran dengan sistem harian sebesar Rp100 – 150 ribu per hari, sistem borongan jasa sekitar Rp600 – 800 ribu per meter persegi, dan sistem borongan penuh dengan biaya lebih tinggi yaitu sekitar Rp3 – 5 juta per meter persegi.

Masing-masing sistem pembayaran upah tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Yang penting, perlu diperhatikan bahwa sistem borongan jasa hanya mencakup pembayaran jasa tenaga kerja saja, sedangkan biaya material disediakan sendiri.

Namun dari aspek waktu, sistem borongan umumnya lebih cepat dibandingkan sistem harian. Sedangkan jika ingin mengubah hasil konstruksi sewaktu-waktu meskipun pembangunan sudah selesai, maka sewa sistem harian akan lebih memungkinkan.

Selain itu, harap diperhatikan juga bahwa upah tenaga kerja untuk biaya bangun rumah minimalis juga akan bervariasi tergantung pada durasi waktu membangun, lokasi geografis, ukuran rumah, serta jumlah dan jenis pekerjaan yang dilakukan.

2. Luas Tanah dan Bangunan

Biaya selanjutnya yang harus diperhatikan adalah kebutuhan pengeluaran untuk tanah dan bangunan. Misalnya untuk biaya tanah, Anda ingin membangun rumah dengan tipe 21/60.

Itu artinya, Anda membutuhkan tanah dengan luas 60 m², dimana harga tanah di lokasi incaran Anda misalnya adalah Rp2 juta per m². Jika ditotalkan, maka biaya untuk membeli tanah tersebut adalah Rp2 juta/m²  x 60 m² = Rp120 juta.

Sedangkan perkiraan biaya bangunan yang dimaksud yaitu meliputi kisaran pengeluaran untuk membeli material bangunan. Baik itu, pasir, semen, batu bata, keramik, besi dan baja, dan lain sebagainya.

Jadi, pastikan untuk mengkomunikasikan terkait biaya ini kepada kepala pekerja. Misalnya, Anda ingin menggunakan sistem borongan penuh dengan biaya Rp3 juta per m².

Itu artinya, biaya yang perlu Anda keluarkan sesuai harga borongan penuh Rp3 juta/m² adalah 21 x Rp3 juta = Rp63 juta. Jika ditotalkan, maka total biaya untuk membeli tanah sekaligus bangunannya dalam sistem borongan penuh adalah Rp120 juta + Rp63 juta = RP183 juta.

3. Biaya Tersier

Saat menghitung biaya bangun rumah minimalis, pastikan pula untuk mengecek dan memperhatikan kemungkinan biaya untuk pengeluaran tersier (biaya lain-lain). Biasanya, biaya ini diperuntukkan untuk pengeluaran terduga.

Misalnya ketika Anda ingin menambahkan ornamen tertentu, furnitur baru, membangun taman, mendekorasi ruangan, menambahkan instalasi tertentu, dan lain sebagainya yang bersifat insidentil.

Selain itu, contoh biaya tersier lain yang juga perlu masuk dalam perhitungan antara lain yaitu perizinan, pajak, dan biaya konsultasi dengan arsitek atau desainer. Namun, jenis biaya ini dapat bervariasi tergantung pada wilayah geografis maupun kompleksitas proyek.

Karena bersifat insidentil, maka sebenarnya rincian biayanya tidak bisa dihitung atau direncanakan secara pasti di RAB. Namun, Anda bisa menetapkan minimal sebesar 10% dari total keseluruhan RAB konstruksi sebagai cadangan untuk biaya tersier.

Intip 3 Tips Hemat Biaya Bangun Rumah Minimalis

Berdasarkan perkiraan biaya di atas dan perkembangan harga terbaru di Indonesia, maka biaya yang dibutuhkan untuk membangun rumah minimalis dapat mencapai lebih dari Rp100 juta, tidak mudah untuk dikumpulkan dalam waktu singkat. Karena itu, Anda bisa menerapkan beberapa tips berikut untuk menghemat pembiayaan:

1. Pilih Tenaga Kerja Profesional yang Dapat Diajak Negosiasi

Upah tenaga kerja adalah salah satu pos anggaran terbesar saat ingin membangun rumah. Karena itu, sebaiknya pilihlah tim tenaga kerja yang bisa diajak negosiasi terkait besaran upah, namun dengan rentang harga yang tetap realistis dan manusiawi.

Pastikan untuk mendiskusikan secara terbuka kepada mereka terkait yang Anda miliki sambil berusaha untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Tidak perlu khawatir, sebab banyak kontraktor yang bersedia untuk bernegosiasi dan menyesuaikan rencana pembangunan agar sesuai dengan anggaran dari kliennya.

2. Pertimbangkan Pilihan Bahan Baku

Agar bisa menghemat biaya bangun rumah minimalis, Anda juga perlu memilih bahan baku yang harganya terjangkau sesuai rancangan anggaran biaya. Namun meski terjangkau, pastikan untuk tetap memilih bahan bangunan yang berkualitas dari supplier terpercaya.

Jadi, cari tahu tentang berbagai pilihan bahan bangunan yang tersedia dan bandingkan harga serta kualitasnya. Selain itu, Anda juga bisa membeli bahan bangunan secara sekaligus dalam jumlah besar agar memperoleh diskon atau harga lebih murah.

3. Perhatikan Lokasi Lahan Pembangunan Rumah

Terakhir, jangan lupa mempertimbangkan area atau letak lahan tempat Anda akan memangun rumah. Sebab semakin strategi lokasinya, potensi biaya yang perlu disiapkan untuk membeli tanah tersebut juga semakin besar. Artinya, dengan memilih lokasi yang tepat maka Anda dapat menghemat biaya tanah secara signifikan.

Untuk itu, pertimbangkan mencari lahan di daerah yang lebih terjangkau namun tetap memiliki lingkungan yang nyaman. Selain itu, perhatikan juga aksesibilitas dan ketersediaan infrastruktur seperti jalan, listrik, dan air bersih di lokasi tersebut.

Penuhi Kebutuhan Besi untuk Rumah Impian Anda Bersama Toko Besi KPS Steel

Dalam membangun rumah minimalis, kebutuhan akan bahan bangunan berkualitas tinggi sangat penting. Salah satu bahan yang tidak dapat diabaikan adalah besi, sebab besi adalah komponen utama dalam struktur bangunan yang memberikan kekuatan dan kestabilan.

Baca Juga: Mengenal Apa itu Jasa Konstruksi dan Jenis-Jenisnya

Sebagai solusi biaya bangun rumah minimalis, Anda bisa mempercayakan kebutuhan besi dan baja Anda kepada KPS Steel, supplier besi lengkap dan terjangkau. Bersama KPS, Anda bisa membangun rumah minimalis impian dengan mudah. Pelajari beragam jenis besi yang tersedia di KPS Steel melalui laman produk kami, dan hubungi kami untuk melakukan pemesanan secara online.

Bagikan Artikel :

Butuh Besi Bangunan untuk Bangun Rumah Minimalis?

Artikel Terkait