Tangga umumnya diperlukan di rumah yang terdiri lebih dari satu lantai saja. Oleh karena fungsinya yang sangat penting untuk menghubungkan antara lantai yang satu dengan lantai yang lain, maka dari itu Anda perlu memastikan bahwa tangga tersebut dibuat dengan kokoh. Pembesian tangga beton bisa menjadi solusi agar tangga yang dihasilkan memiliki struktur kuat.
Dengan menambahkan besi pada tangga beton di rumah, maka tangga tersebut menjadi lebih aman untuk digunakan. Apabila Anda sedang membangun rumah atau ingin merenovasi tangga di rumah menjadi tangga beton, artikel ini akan mencoba membahas seputar proses penambahan besi pada tangga mulai dari perhitungan, langkah, dan juga metodenya.
Perhitungan Kebutuhan Pembesian Tangga Beton
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, melakukan pembesian pada tangga beton merupakan salah satu cara yang perlu diambil untuk membuat tangga memiliki struktur yang lebih kokoh. Proses pembesian ini dinilai sebagai sesuatu yang penting karena apabila tidak dilakukan, maka kondisi tangga akan cenderung lebih rentan karena sistem penopangnya tidak kuat.
Untuk menghindari kecelakaan akibat tangga yang tidak kokoh, menambahkan besi pada pembuatan tangga juga perlu direncanakan dengan baik. Anda harus melakukan perhitungan yang tepat terhadap kebutuhan besi yang nantinya akan digunakan. Untuk mengetahui kebutuhan besi yang diperlukan, Anda dapat menghitungnya dengan cara berikut.
-
Tentukan Model Tangga dan Ukur Dimensinya
Untuk bisa mengetahui kebutuhan besi pada tangga beton, langkah pertama yang bisa Anda lakukan yaitu menentukan model atau jenis tangga yang diinginkan dan kemudian mengukur dimensinya.
Selain perlu mengukur lebar, panjang, dan tingginya dengan teliti, Anda juga perlu memperkirakan berapa banyak anak tangga yang akan dibuat agar nantinya tangga bisa lebih nyaman digunakan.
-
Pilih Ukuran Besi yang Akan Digunakan
Setelah mengukur dimensi tangga, selanjutnya Anda bisa memilih ukuran besi yang nantinya akan digunakan. Beberapa opsi ukuran besi tulangan yang umumnya digunakan untuk membuat tangga beton, yaitu besi berukuran 8 mm, 10 mm, atau bisa juga 12 mm.
-
Hitung Kebutuhan Besi Vertikal dan Horizontal
Untuk menghitung kebutuhan besi, Anda perlu menghitungnya antara kebutuhan besi vertikal dan besi horizontal. Pada perhitungan kebutuhan besi vertikal, Anda bisa menghitungnya dengan cara mengalikan jumlah banyaknya anak tangga dengan ukuran tinggi tangga.
Sementara untuk mengetahui kebutuhan besi yang horizontal, Anda bisa menghitungnya dengan cara mengalikan jumlah anak tangga dengan ukuran lebar tangga. Selain perlu menghitung kebutuhan besi vertikal dan horizontal, Anda juga bisa menambahkan besi tambahan untuk berjaga-jaga.
-
Totalkan Kebutuhan Besi
Setelah semuanya dihitung, Anda bisa menjumlahkan total besi yang akan dibutuhkan selama proses penambahan besi pada tangga beton. Pastikan perhitungan yang dilakukan benar agar hasilnya bisa sesuai.
Langkah Pembesian Tangga Beton
Setelah mengetahui total kebutuhan besi yang akan digunakan untuk membuat tangga beton, selanjutnya Anda perlu mengetahui langkah-langkah yang biasanya dilakukan dalam proses pembesian tangga.
-
Membuat Fondasi
Langkah pertama yang bisa dilakukan pada proses pembesian tangga beton, yaitu tentu saja membuat fondasinya. Saat membuat fondasi untuk tangga beton, umumnya ada beberapa jenis material yang dapat digunakan. Material-material tersebut di antaranya, yaitu batu atau bisa juga menggunakan beton bertulang.
-
Memasang Cetakan
Apabila fondasi telah selesai, maka tahapan selanjutnya yang harus dilakukan, yaitu memasang cetakannya. Pada proses ini, pastikan pemasangan cetakannya sesuai dengan desain dan jenis tangga yang Anda inginkan.
Tidak hanya itu, Anda juga perlu memastikan segala sesuatunya sudah sesuai agar bisa menentukan macam-macam peralatan apa saja yang dibutuhkan selama pengerjaannya.
-
Memasang Tulangan Tangga
Untuk langkah satu ini, Anda perlu melakukannya dengan hati-hati. Pasang besi tulangan sesuai dengan rancangan desain tangga yang diinginkan. Umumnya urutan memasang tulangan ini dimulai dari pemasangan tulangan utama yang dilanjutkan dengan mengaitkannya pada tulangan sengkang.
Perhatikan juga pada saat pemasangan tulangan tegak (vertikal) dan melintang (horizontal), pastikan seluruhnya terpasang dengan tepat dan masing-masing terkait dengan kencang. Anda bisa memanfaatkan pengait kawat atau besi jika ingin hasilnya lebih kuat.
-
Mengecor
Setelah semuanya terpasang dengan rapi, proses pengecoran sudah bisa dilakukan. Cor seluruh bagian cetakan tangga dan pastikan semua cetakan terisi beton dengan merata. Agar lebih pasti, Anda bisa memanfaatkan alat pemadat agar tidak ada lagi celah yang tersisa. Tunggu dan diamkan selama beberapa waktu untuk memeriksa hasilnya.
Umumnya Anda perlu menunggu selama sekitar 1-7 hari. Baru setelah itu Anda bisa menghapus cetakannya.
Metode Pembesian Tangga Beton
Selain ada langkah pemasangan besi, terdapat juga metode dalam proses menambahkan besi pada pembuatan tangga beton. Umumnya ada dua metode yang biasanya diaplikasikan dalam proses pembesian tangga, simak penjelasannya di bawah ini.
-
Metode Tulang Baja Terikat
Untuk menambahkan besi pada tangga beton, metode pertama yang bisa digunakan, yaitu metode tulang baja terikat. Sesuai dengan namanya, pada metode ini, material yang dibutuhkan, yaitu berupa tulang baja. Tulang baja merupakan material yang umumnya digunakan untuk membuat beton memiliki struktur yang lebih kuat.
Dengan menggunakan metode ini, keuntungan yang bisa dirasakan salah satunya, yaitu tangga jadi memiliki ketahanan yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena penggunaan material baja sebagai pengikatnya. Akan tetapi, Anda perlu mempersiapkan budget lebih besar karena harga meterialnya yang lebih mahal.
-
Metode Penguatan Komposit Serat Karbon
Metode kedua dalam proses pembesian tangga beton, yaitu metode yang menggunakan serat karbon. Ciri khas dari material ini, yaitu cenderung lebih lentur namun kekuatannya tetap bisa dijamin. Untuk keuntungannya, material serat karbon ini memiliki bobot yang ringan dan menawarkan tampilan tangga yang menarik.
Jenis Tangga
Jenis tangga umumnya dipilih berdasarkan kebutuhan dan disesuaikan dengan kondisi ruangannya. Berikut akan dibahas tentang jenis-jenis tangga berdasarkan bentuknya yang perlu Anda ketahui.
-
Tangga Bentuk Lurus
Jenis tangga pertama berdasarkan bentuknya, yaitu tangga lurus. Bentuknya yang sederhana ini lebih sering dipilih agar tidak ribet. Meskipun demikian, Anda perlu benar-benar memperhatikan keefektifannya.
Anda dapat membuat bordes untuk tempat berhenti sejenak, namun sebaiknya jangan memaksa untuk mengaplikasikan tangga bentuk lurus apalagi lantai yang dihubungkan jaraknya terlalu tinggi karena bisa membuat penggunanya lelah.
-
Tangga Letter L, U, Y
Selain tangga lurus, ada pula tangga dengan bentuk desain berbentuk huruf seperti huruf L, U, dan Y. Tentunya masing-masing desain ini perlu diterapkan dengan fungsi yang sesuai.
Seperti misalnya tangga L dapat digunakan untuk menghubungkan lantai yang memerlukan perubahan arah, kemudian tangga huruf U dengan desain berbelok 180 derajat, dan tangga huruf Y yang bercabang biasanya digunakan untuk mengakses lantai dari dua arah.
-
Tangga Melingkar dan Spiral
Selanjutnya ada jenis tangga dengan bentuk melingkar dan spiral. Dua bentuk tangga ini memang terbilang mirip, namun pada tangga melingkar Anda memerlukan ruang yang lebih besar dibandingkan dengan tangga spiral yang desainnya cenderung melingkar di satu poros.
Demikian pembahasan tentang proses penambahan besi pada tangga beton. Agar bisa menghasilkan tangga yang kuat dan kokoh, penting untuk menggunakan material yang memiliki kualitas tinggi.
Untuk mendapatkan material pembesian tangga beton yang bermutu dan kokoh, Anda bisa menemukannya di KPS Steel sebagai salah satu Distributor Besi Pulau Jawa dan Bali yang menawarkan kualitas jempolan. Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut, segera hubungi kami.