Pengertian dan Ragam Jenis Konstruksi Jembatan di Indonesia

konstruksi jembatan kps steel distributor besi jakarta

Konstruksi jembatan yang ada di Indonesia, terdiri dari berbagai macam. Sebagai penghubung antara satu area dengan area lainnya, jembatan harus dibangun  sesuai standar konstruksi. Sehingga menghasilkan bangunan jembatan yang kokoh dan tahan lama serta mampu menahan beban berat dalam batas tertentu.

Apabila Anda melakukan penglihatan biasa pada jembatan, mungkin modelnya ya hanya begitu saja. Antara satu jembatan dan jembatan lainnya hampir mirip. Ragam Besi yang sering digunakan dalam Pembangunan Jembatan pun akan terlihat sama. 

Tapi ternyata ada banyak jenis jembatan dengan model konstruksi yang berbeda. Di sini, akan dibahas lebih lanjut mengenai jembatan dan konstruksinya.

Apa itu Konstruksi Jembatan?

Konstruksi merupakan penyusun dari bangunan agar dapat berdiri dengan kokoh dan mampu menahan beban. Terutama bangunan seperti jembatan, yang harus mampu menahan beban banyak kendaraan yang melintasinya. 

Pondasi yang dibuat untuk jembatan juga haruslah kokoh dan mampu menahan seluruh bebannya sampai ke dasar tanah. Sementara untuk jenis pondasi yang kerap dipakai dalam jembatan adalah steel pile, reinforced concrete pile, precast prestressed concrete pile, composite pile, dan concrete cast in place. Pondasi ini nanti yang berperan dalam penentuan kapasitas beban yang dapat diterima.

Sejarah Singkat Pembangunan Jembatan

Dalam sejarah, tidak ditemukan waktu pasti kapan jembatan pertama dibuat oleh manusia. Namun, jembatan besi pertama kali dengan desain modern dibangun pada 1777 di Inggris. 

Letaknya di Kota Telford dan sampai saat ini masih aktif digunakan. Untuk dana pembuatannya sendiri mencapai 6000 Ponds. 

Tujuan dibuat jembatan tentu saja sebagai media perhubungan antara satu wilayah dengan yang lainnya. Awalnya memang hanya dibuat dengan bahan-bahan dari alam. 

Namun karena zaman semakin maju, banyak yang harus diangkut seperti material bangunan, hasil kebun, dsb yang  lebih berat. Sehingga, jembatan dibuat dari bahan-bahan yang lebih kokoh.

Mengenali Ragam Jenis Konstruksi Jembatan

Bahan-bahan penyusun jembatan tergantung pada jenis dan fungsinya. Semuanya juga memperhitungkan perkiraan beban berat yang mampu ditopang oleh jembatan. 

Bahan-bahan yang umum digunakan untuk konstruksi sebuah jembatan adalah besi beton, besi baja, dan komposit. 

Semuanya bisa didapatkan dengan mudah oleh jasa kontraktor di supplier bahan besi terpercaya, di sini. Nah, berikut ini adalah 5 jenis konstruksi yang umumnya digunakan untuk pembuatan sebuah jembatan, 

1. Konstruksi Girder

Terkenal sebagai struktur konstruksi jembatan yang bentuknya paling sederhana. Biasanya disebut juga dengan Beam Bridge. Dalam konstruksi ini memanfaatkan kekuatan pilar-pilar sebagai penyokong utama.

Pilar penopang dari jenis jembatan ini didesain dengan sangat kokoh dan biasanya terdiri dari beberapa pilar. Semuanya menyesuaikan dengan kebutuhan dan panjang serta berat jembatan. 

Bentuk strukturnya lurus dengan penopang vertikal pada bagian bawah yang langsung terpasang ke tanah. Jembatan ini konstruksinya masih tradisional dan banyak dijumpai di atas aliran sungai ataupun jurang.

2. Konstruksi Bersuspensi

Jenis berikutnya adalah suspension bridge, biasa disebut juga dengan jembatan gantung. Sistem struktur penopang jembatan ini berada pada kabel-kabel yang dihubungkan dari tiap-tiap pilar yang ada di ujung jembatan. Untuk itu, pilarnya haruslah kokoh dan aman dari terpaan badai dan gempa.

Biasanya banyak digunakan untuk menghubungkan antara satu kota dengan kota lainnya. Bahkan juga antar negara sebab bentangan kabel untuk jembatan ini bisa hingga jarak 1400 meter.

3. Konstruksi Kabel

Jenis jembatan ini disebut juga dengan desain cable-styled karena memaksimalkan pemanfaatan kabel-kabel untuk menahan beban jembatan. Pilar yang dimiliki memang tidak sebanyak jembatan lain, namun ketinggian bisa sampai ke atas dan menjulang tinggi. 

Kabel yang biasa dipakai untuk jembatan ini panjangnya bisa hingga 600 meter. Tidak sedikit dari jembatan yang ada di Indonesia memakai jenis konstruksi seperti ini. Contohnya adalah konstruksi jembatan Suramadu. 

4. Konstruksi Melengkung

Bentuk konstruksi ini cenderung lebih mirip dengan busur yang melengkung. Penopang jembatan ini langsung menancap di tanah. Namun, tidak sedikit juga yang pilarnya menempel ke dinding-dinding tebing. 

Sehingga model desain semacam ini banyak digunakan untuk menghubungkan dari satu tebing ke tebing lain. Jenis jembatan semacam ini biasanya digunakan di Cina ataupun di Eropa. 

5. Konstruksi Truss

Bentuk kerangka jembatan truss adalah triangular, bentuk tersebut yang dapat membuat jembatan jadi kokoh. Meski penopangnya tidak langsung menempel di tanah namun memiliki daya topang yang kuat serta tidak mudah runtuh. 

Jenis jembatan truss banyak dipakai menghubungkan area yang terpisahkan oleh jurang atau sungai kecil. Biasanya bahkan dalam desain modern, jembatannya bisa dibuka dan ditutup karena sifatnya semi permanen.

Komponen Konstruksi Jembatan

Pembuatan jembatan juga membutuhkan beberapa komponen yang menyusunnya hingga dapat tercipta sebuah jembatan yang kokoh.

1. Bearing

Bearing merupakan komponen bantalan dengan tugas mengurangi munculnya gesekan yang terjadi antara gerak linear maupun rotasi yang terjadi pada jembatan.

2. Expansion Joint

Komponen ini berupa sambungan jembatan dengan sifatnya yang fleksibel sehingga terdapat ruang gerak.

3. Span

Span merupakan bentangan yang letaknya ada di dua intermediate material pendukung pembuatan jembatan. Berupa beton, baja, kayu dan lainnya. Bisa didapatkan di supplier ragam besi dan bahan material bangunan KPS Steel.

Struktur Konstruksi Sebuah Jembatan

Struktur sebuah jembatan dibagi menjadi struktur atas dan struktur bawah, penjelasannya ada di bawah ini.

1. Struktur Jembatan Atas

Terdiri dari trotoa, girder dan balok diafragma. Trotoar digunakan sebagai jalur bagi para pejalan kaki yang hendak melintas jembatan dan dibuat sedikit lebih tinggi dari jalan utama. Sehingga para pejalan kaki menjadi mudah terlihat dan lebih aman saat berjalan. 

Sementara untuk grider tugasnya menyalurkan beban kendaraan yang lewat ke bagian bawah. Kemudian untuk balok diafragma merupakan balok penyangga.

2. Struktur Jembatan Bawah

Untuk bagian bawah jembatan hanya terdapat abutment yang ada di ujung pilar masing-masing jembatan. Tugasnya menahan beban yang hidup seperti hujan, gempa, kendaraan melintas, angin dan lain-lain. Sementara itu juga menahan beban mati seperti gelagar, trotoar, balok, dan sebagainya yang masih menyangkut bahan-bahan penyusun komponen jembatan.

Apa Saja Fungsi Jembatan?

Fungsi jembatan terbagi menjadi tiga sebagaimana dijelaskan di bawah ini.

1. Jembatan Jalan Raya

Jembatan ini biasanya digunakan untuk memfasilitasi transportasi dan memperlancar mobilisasi kendaraan. Contohnya adalah jembatan Suramadu, jembatan Ampera, dan masih banyak lainnya.

2. Jembatan Jalan Kereta Api

Jembatan ini disebut juga dengan railway bridge yang memang digunakan khusus untuk menghubungkan antar wilayah. Biasa dipakai sebagai jalur lintasan kereta api yang terkendala aliran sungai dan semacamnya.

3. Jembatan Penyebrangan

Jembatan semacam ini tentu banyak dijumpai di perkotaan. Jembatan penyebrangan biasa digunakan untuk membantu pejalan kaki lebih aman saat menyebrang. 

Toko Besi KPS Steel Solusi Kebutuhan Besi untuk Konstruksi Jembatan

Dalam pembuatan sebuah jembatan, tentu dibutuhkan bahan-bahan material yang berkualitas. KPS Steel sebagai supplier beragam jenis besi dan bahan bangunan dapat memasok kebutuhan tersebut. Tersedia beberapa produk yang dapat di cek di situs utama kami.

Berbagai ragam produk yang Serba Ada! Toko Besi Baja Terdekat KPS Steel dapat menjadi andalan bagi perusahaan kontruksi manapun. Pembangunan jembatan pun akan maksimal dengan material kontruksi dari produk kami. 

KPS Steel telah berpengalaman sejak 1996, kami melayani pengiriman hingga ke pelosok negeri. Hubungi kami sekarang untuk penawaran terbaik di sini!

Bagikan Artikel :