...

Panduan Konstruksi Kolam Renang yang Perlu Diperhatikan

Konstruksi Kolam Renang yang Perlu Diperhatikan KPS Steel distributor besi jakarta

Pembuatan konstruksi kolam renang perlu diperhatikan secara cermat. Sebab, memuat beberapa tahapan penting seperti pondasi, pembesian hingga pengecoran struktur. Jika melakukannya secara sembarangan, tentu hasilnya tidak akan sesuai dengan ekspektasi.

Kolam renang bukan hanya dibuat supaya aman digunakan namun juga nyaman. Sehingga olahraga berenang bisa terasa menyenangkan. Jadi, tidak heran apabila konstruksinya perlu diperhatikan secara maksimal.

Selain itu, jangan lupa untuk memperhatikan kualitas materialnya. Terutama material besi yang rentang terkena korosi. Jadi, pastikan menggunakan material berkualitas tinggi sehingga kolam renang akan bertahan dalam jangka waktu lama.

Tahapan Konstruksi Kolam Renang

Pembuatan kolam renang memerlukan beberapa langkah, seperti yang sudah disinggung di atas. Yakni mulai dari membuat pondasi, pembesian sampai pengecoran struktur. Mari menyimak beberapa tahapannya dalam penjelasan di bawah ini.

1. Menentukan Pondasi

Langkah paling awal dalam konstruksi kolam renang ialah menentukan pondasinya. Pondasi sendiri menjadi salah satu penyokong kekuatan swimming pool. Jika bagian pondasinya tidak kokoh, tentu kolamnya tidak akan kokoh juga.

Pondasinya perlu mempunyai kekuatan dalam menampung beban. Misalnya saja jenis pondasi tapak yang mampu menahan beban sampai ratusan ton. Pembuatan pondasinya perlu memperhatikan luas dan tinggi swimming pool.

Tidak lupa memperhatikan kualitas material beton yang dipakai dalam pembuatan pondasi. Ketika sudah selesai membuat pondasi, nantinya perlu melakukan pembesian di atasnya. Jika dilakukan dengan tepat, maka akan diperoleh kekuatan yang maksimal.

2. Pembesian

Langkah konstruksi kolam renang dilanjutkan dengan pembesian. Ada beragam jenis pembesian yang dapat dilakukan. Selain itu, ukuran kolamnya akan mempengaruhi penggunaan besinya.

Pembesian yang kuat penting dilakukan untuk mencegah kebocoran. Selain itu juga mampu mencegah risiko yang lebih buruk seperti kolam renang jebol. Risiko tersebut bisa terjadi apabila kolamnya tidak mampu menahan beban air maupun beban manusia di dalamnya.

3. Pengecoran Struktur

Langkah konstruksi kolam renang selanjutnya ialah pengecoran struktur. Pengecoran perlu dilakukan dengan menerapkan teknik yang tepat dan benar. Pertama-tama perlu memasang bekisting sebelum melakukan pengecoran.

Pemasangan bekisting di bagian pinggir kolam bisa memakai batu bata atau batako. Tujuannya supaya dinding swimming pool tidak akan roboh akibat longsor maupun hal lainnya.

Jika sudah memasang bekisting, maka perlu melakukan plester di bagian lantai kolam. Anda bisa memakai campuran pasir halus dan semen. Sehingga nanti permukaan lantai akan rata dan menempel kuat pada pondasinya.

Tidak lupa melakukan pemasangan besi di mana pembesian perlu tersambung membentuk huruf U. Hal tersebut untuk menghindari terjadinya keretakan atau kebocoran di dalam swimming pool.

Dalam pembuatan bekisting sendiri memerlukan penggunaan triplek di dalamnya. Tujuannya untuk menahan proses pengecoran nantinya. Jika tidak ingin bekisting roboh, tentu perlu memakai kayu atau bambu sebagai penahan.

Pemasangan bekisting harus tegak lurus, jangan sampai miring. Apabila sudah memasang bekisting, maka dilanjutkan dengan pemasangan pipa untuk proses pengecoran. Pipanya sendiri terbilang khusus, baik itu difungsikan sebagai vacuum, maindrain maupun inlet.

Konstruksi kolam renang perlu dilanjutkan dengan pengecoran dinding dan lantai. Sehingga kekuatan swimming pool semakin bertambah. Jika sudah selesai melakukan pengecoran, maka bekisting bisa dilepaskan.

Proses ini belum selesai karena Anda masih harus memasuki bagian grouting atau pengisian beton kosong. Proses grouting ditujukan untuk merapatkan beton sehingga kekuatannya terjaga dengan baik.

Apabila tahapan konstruksi ini sudah selesai, maka Anda bisa melakukan test rendam beton. Yakni guna melihat apakah masih berisiko terjadi kebocoran atau tidak. Jangan sampai membiarkan kebocoran terjadi pada kolam renang Anda.

Proses Pembesian Kolam Renang yang Wajib dipahami

Tahukah Anda jika proses pembesian kolam renang tergolong tahap yang krusial? Proses ini akan mempengaruhi elemen struktur tulang bangunan. Jika struktur susunan pembesian atau penulangan dilakukan secara tepat, maka bangunannya juga akan tahan lama.

Pembesian merupakan pembuatan kerangka utama dalam konstruksi kolam renang yang menjadikan kolamnya kuat dan kokoh. Sehingga nantinya mampu menahan berat volume air dan berat tubuh manusia yang berenang di dalamnya.

Besi ialah material yang dipilih untuk konstruksi sebab sifatnya kuat dan mampu menopang struktur bangunan. Proses pembesian sendiri dilakukan secara cermat supaya hasilnya maksimal.

1. Memilih Material

Langkah pertama dalam pembesian ialah memilih material untuk membentuk kerangka swimming pool. Banyak sekali material yang diperlukan. Biasanya ada dua jenis besi yang umum dipakai, yakni polos dan ulir.

Besi polos ialah material yang mempunyai tekstur permukaan halus. Di dalam teknik sipil, material ini umumnya disebut dengan plain rebar. Permukaannya rata, licin dan mulus ketika diraba.

Bentuk besi polos yang umumnya di pasaran berupa bulat dan terdapat pilihan ukuran diameternya. Ukuran diameternya akan menentukan ketahanan dan kekuatan tarik suatu konstruksi swimming pool.

Besi ini dipakai pada penulangan di tapak yang tidak mendapatkan beban berlebih. Beratnya sendiri tergolong lebih ringan daripada jenis ulir dan harganya juga terjangkau.

Kelebihan dari besi polos ialah mampu membantu memudahkan kontraktor ketika membuat pola rangka tertentu. Sebab, sifatnya begitu lentur dan mudah dibengkokkan.

Material jenis lainnya yang umum dipakai dalam konstruksi kolam renang ialah besi ulir. Teksturnya berulir pada permukaannya. Permukaannya berupa tonjolan mirip sirip ikan atau ulir.

Tujuan dari tekstur ulir ialah supaya materialnya mampu mengikat beton dengan lebih kuat. Kekuatannya lebih baik daripada besi polos. Karena kemampuan tersebut, harganya terbilang mahal.

Umumnya material ini diaplikasikan pada swimming pool di gedung bertingkat. Kekuatan dan ketahanannya cukup bagus sehingga membuat swimming pool mampu bertahan dalam waktu lama.

2. Pemotongan dan Pembengkokan

Langkah berikutnya dalam pembesian untuk konstruksi kolam renang ialah pemotongan. Pemotongannya bisa memakai mesin gerinda atau gunting besi beton. Sementara untuk keamanan sebaiknya material ditempatkan di atas balok kayu.

Hal tersebut untuk melindungi besi dari oksidasi dan korosi karena kelembaban tanah atau lantai. Proses pemotongannya dilakukan per batang dan menyesuaikan pola swimming pool.

Sementara pembengkokan dilakukan menggunakan bantuan pembengkok besi manual. Jika ukuran diameternya besar, maka bisa memakai bantuan mesin pembengkok beton untuk mencegah terjadinya kesalahan tekukan.

3. Pemasangan Besi

Langkah paling utama dalam pembesian konstruksi kolam renang ialah pemasangan besi beton. Hal ini bisa dilakukan sebelum maupun setelah proses bekisting. Material yang telah dipotong dan dibengkokkan akan dikelompokkan berdasarkan ukurannya.

Tujuannya ialah memudahkan proses pemasangan. Besi dari hasil pemotongan dan pembengkokan lantas dirangkai mengikuti cetakan bekisting yang telah dibuat. Perakitannya sebaiknya dilakukan di dekat tempat pemotongan atau pembengkokan.

Material besi tersebut lantas akan dianyam dan dirakit berdasarkan jenis dan ikatan yang perlu dibuat. Anda perlu membuat susunan pembesian beton masih bisa diangkat ke lokasi swimming pool.

Membuat kolam renang perlu mempertimbangkan banyak hal. Karena, bangunannya harus mampu menahan volume air dan beban manusia yang ada di dalamnya. Oleh sebab itu, perlu menerapkan tahap-tahap konstruksi kolam renang secara cermat.

Bagikan Artikel :