Mutu beton untuk rumah 2 lantai berbeda dengan 1 lantai. Disini berkaitan dengan kekuatan bangunan jangka panjang. Apalagi jika jumlah anggota keluarga banyak, dengan perabotan rumah yang juga beragam.
Penting untuk membuat struktur dasar berkualitas sejak awal. Sehingga tidak membutuhkan banyak biaya untuk keperluan maintenance. Lebih menjamin keamanan bagi penghuni sekaligus menghemat biaya.
Juga lebih fleksibel jika suatu saat dibutuhkan perubahan, renovasi dan sebagainya. Termasuk jika dibutuhkan penambahan lantai misalnya memanfaatkan bagian atap untuk kegiatan tertentu atau membangun ruangan.
Penggambaran Mutu Beton
Mutu beton sering disimbolkan dengan “K”. Arti dari huruf ini adalah sebagai penanda bahwa hasil beda uji di laboratorium berbentuk Kubus. Kemudian akan muncul angka yang menunjukkan tingkat kekuatan material.
Contoh jika didapat mutu K-250. Beda uji lab yang dihasilkan berbentuk Kubus. Kemudian akan muncul angka 250. Tidak pas 250 namun yang tertera pada hasil pengujian bisa kurang atau lebih meski tidak signifikan.
Angka 250 tersebut menunjukkan bahwa setiap meter persegi material bisa menahan beban sebesar 250 kg. Sangat besar kekuatannya, ilustrasikan saja jika dalam petak seluas 1 meter persegi ditempati 5 orang dewasa dengan bobot masing-masing 50 kg.
Sedangkan ukuran rumah tidak mungkin hanya 1 meter persegi. Baik lantai 1 maupun 2 tetap dibuat dengan luas ideal yang sehat dan nyaman bagi penghuninya. Disinilah peran mutu beton untuk rumah 2 lantai.
Mengapa digunakan beton bukan material lain? Sebab lebih kuat jika dibandingkan dengan kayu atau lapisan semen biasa. Ini berkaitan dengan masa pakai bangunan serta keamanan jangka panjang.
Beton menjadi komponen utama bangunan. Menyusun rangka seperti sistem pertulangan manusia yang menyusun tubuh. Jika penopang ini kuat dari awal pembuatannya maka keseluruhan kinerja tubuh juga maksimal, sama dengan bangunan.
Baca Juga: Inspirasi Model Rumah Minimalis Atap Dak Cor Terbaru
Mutu Beton untuk Rumah 2 Lantai
Ada beberapa tipe kualitas yang menunjukkan kekuatan beton. Tidak semua ideal untuk digunakan dalam menopang rumah 2 lantai. Perlu dipilih mana paling tepat, efektif dan efisien dari segi biaya.
- Kelas I adalah mutu mulai dari K-100, 125, 150, 175 serta 200. Ini tidak digunakan untuk pekerjaan struktur bangunan.
- Kelas II terdiri dari K-225, 250 dan 275. Ini digunakan untuk struktur lantai, jalan, pondasi, kolom, sloof dan sebagainya.
- Kelas III, terdiri dari K-325, 375, 450 dan 500. Digunakan untuk balok lantai jembatan, landasan pesawat, jalan tol serta infrastruktur pada umumnya.
Dari ketiga kelas di atas jelas bahwa mutu beton untuk rumah 2 lantai paling ideal adalah kelas II. Antara K-225 hingga K-275. Dari segi tenaga, waktu, fungsi serta biaya paling sesuai tidak berlebihan.
K-225 artinya daya tekan sebesar 225 kg untuk satu petak lantai berukuran 1 meter persegi. Dalam aplikasinya tentu tidak selalu demikian. Barang perabot rumah tangga tidak mungkin hanya menempati area seluas 1 meter persegi.
Ukurannya pasti lebih lebar atau lebih panjang. Begitu juga dengan berat total penghuni rumah, jika menempati lantai 2 dalam satu waktu bersamaan. Luas areanya lebih besar, tidak mungkin berkumpul dalam petak 1 meter persegi dan menekan secara bersama-sama.
Jadi dari K-225 hingga K-275 masuk kategori mutu beton untuk rumah 2 lantai paling cocok. Jika menggunakan dibawah K-200 kurang kuat dan tidak direkomendasikan. Apalagi untuk tiang kolom serta balok, dibutuhkan kekuatan lebih besar.
Keperluan pembangunan hunian pribadi bisa langsung memesan dari toko bangunan terdekat. Namun Anda bisa juga membuatnya sendiri apabila untuk menggunakan kendaraan berat kurang fleksibel di area perumahan.
Cara Membuat Beton dengan Mutu Ideal untuk Rumah 2 Lantai
Menghasilkan mutu beton untuk rumah 2 lantai bisa dilakukan sendiri dengan mempelajari komposisinya. Tiang kolom, balok, sloof menggunakan K-275 paling ideal. Kemudian bagian lantai bisa menggunakan K-225.
1. Pilih pasir
Komposisi pembentuk mutu beton untuk rumah 2 lantai yang pertama terdiri dari pasir. Pilih yang sudah diayak bersih dan berkualitas. Pastikan tidak terdapat campuran tanah atau lumpur.
Lakukan uji dengan memegangnya jika saat digesekkan jari terasa kasar, tidak lengket bunyi kemresek maka bersih. Untuk memastikannya lagi, celupkan dalam ember berisi air. Jika warna air berubah menjadi coklat menandakan terdapat campuran lumpur atau tanah.
2. Pilih koral
Tahap selanjutnya adalah memilih koral atau batuan yang sudah dikecilkan ukurannya. Kriteria kualitas adalah berukuran 2/3, pecahannya keras. Jika rapuh bisa jadi ada campuran batuan buatan dari semen dan pasir.
3. Pilih semen
Tahap selanjutnya memilih semen berkualitas. Pastikan sudah berstandar SNI, tidak perlu fokus pada merk dagang, semua sama. Ketiga bahan ini kemudian dibuat menjadi campuran dengan komposisi tertentu.
Kebutuhan lantai digunakan K-225 yang paling ideal, kemudian kolom dan sloof menggunakan K-275. Pembuatan beton K-225 dan K-275 harus mengikuti standar. Berikut standar untuk pembuatan komposisi K-225 sebanyak 1 meter kubik.
- 7.76 Zak Semen merk apa saja (@ 50 Kg)
- 0.65 M3 Pasir Beton ayakan
- 0.65 M3 Koral Beton 2/3
- 215 liter Air
Sedangkan proses pembuatan K-275 sebanyak 1 meter kubik dibutuhkan material dengan komposisi seperti berikut ini.
- 8 Zak Semen merk apa saja (@ 50 kg)
- 0.4 M3 Pasir Beton yang sudah diayak
- 0.82 M3 Koral Beton 2/3
- 215 liter Air
Kini tidak perlu repot lagi jika ingin membangun rumah Anda bisa percayakan kebutuhan besi pada KPS Steel. Teruji kualitas bahan dengan pengalaman selama puluhan tahun di bidangnya.
Baca Juga: Mengenal Apa itu Tulangan Sengkang dan Fungsinya
Kunjungi laman produk kami untuk info mengenai ragam produk yang tersedia di KPS Steel. Untuk pemesanan, silahkan mengunjungi laman hubungi kami dan klik nomer yang tersedia. Anda juga dapat mempelajari info terbaru terkait dunia konstruksi melalui laman blog kami.