Pondasi adalah salah satu bagian paling krusial dalam setiap bangunan konstruksi, termasuk pondasi tiang pancang. Pada dasarnya, tiang pancang (pile) adalah salah satu bagian struktural bangunan yang berfungsi menerima dan menyalurkan beban secara merata.
Umumnya, tiang pancang memiliki bentuk persegi panjang, silinder, maupun segitiga. Selain itu, tiang pancang juga dapat dipasang dengan cara berbeda-beda, misalnya dibor, dipukul, atau langsung didongkrakkan ke dalam tanah.
Sebab perannya krusial, Anda perlu mengetahui cara memperkuat pondasi rumah agar lebih kokoh supaya bangunan hunian Anda bisa bertahan lama dan aman dari segala potensi kerusakan.
Kegunaan Pondasi Tiang Pancang dalam Konstruksi Bangunan
Sebagai salah satu bagian konstruksi penahan beban permukaan bangunan, tiang pancang dapat dibuat dari material kayu, beton, maupun baja. Masing-masing memiliki fungsi dan kegunaan yang serupa, yaitu sebagai berikut.
-
Menahan Beban Konstruksi secara Merata
Jika tidak menggunakan tiang pancang yang ditancapkan sebagai pondasi, beban konstruksi tidak bisa disalurkan secara merata. Sebab saat ditancapkan, tiang pancang akan menjadi tumpuan beban utama konstruksi bangunan yang akan menyalurkan bebannya ke dalam tanah.
-
Menahan Gaya Desakan ke Atas
Pergeseran tanah yang tidak stabil dapat menimbulkan gaya desakan ke atas. Di sinilah peran pondasi tiang pancang sebagai penentang gaya desakan ke atas yang akan menopang kaki-kaki bagian strukturnya.
-
Menahan Getaran Bangunan
Pernahkah Anda merasakan bangunan bergetar dalam kondisi tertentu, misalnya saat ada kendaraan berat yang lewat atau karena gempa bumi? Hal tersebut bisa jadi disebabkan karena pondasinya kurang kuat. Dengan menggunakan tiang pancang, struktur tanah menjadi lebih kaku sehingga bangunan menjadi lebih tahan getaran.
-
Membuat Struktur Bangunan Lebih Aman
Kegunaan tiang pancang selanjutnya adalah untuk meningkatkan keamanan secara struktural. Sehingga, berbagai struktur lain di atas pondasi akan menjadi lebih stabil dan tidak mudah terpengaruh oleh kondisi tertentu, misalnya goncangan.
-
Memampatkan Endapan yang Tidak Berkohesi
Kohesi merupakan suatu gaya tarik menarik antar partikel dalam tanah, dan akan semakin besar seiring kekuatan geser yang ikut bertambah. Adapun fungsi tiang pancang sebagai pondasi adalah untuk memampatkan endapan-endapan yang tidak berkohesi, sehingga bisa mengontrol tingkat penurunan tanah.
-
Meneruskan Beban Bangunan di Atas Air
Berbeda dengan struktur bangunan biasa, bangunan yang berada di atas permukaan air seperti bangunan di area lepas pantai membutuhkan pondasi khusus.
Salah satu jenis pondasi paling sesuai adalah tiang pancang, sebab mampu meneruskan beban bangunan di atas permukaan air secara merata ke dalam tanah.
Kegunaan Tiang Pancang Berdasarkan Materialnya
Dalam dunia konstruksi, pondasi bertipe tiang pancang dapat diklasifikasikan berdasarkan materialnya. Masing-masing memiliki tujuan penggunaan berbeda, meskipun memiliki fungsi yang sama secara umum. Berikut rinciannya:
-
Timber Pile (Tiang Pancang Kayu)
Terbuat dari material kayu yang kuat, keras, dan tahan terhadap pelapukan tanah sehingga mampu digunakan sebagai pondasi dalam jangka waktu lama. Umumnya digunakan sebagai penyangga rumah panggung, rumah tradisional, atau rumah nelayan di area pesisir laut dan sungai.
-
Steel Pile (Tiang Pancang Baja)
Adalah jenis pondasi tiang pancang yang umum digunakan untuk berbagai bangunan agar lebih kokoh. Karena menggunakan material baja, sehingga bangunan yang ditopang menjadi lebih kokoh dan mampu meredam guncangan dari dalam tanah.
-
Concrete Pile (Tiang Pancang Beton)
Selanjutnya ada concrete pile, yaitu tiang pancang yang terbuat dari material beton (concrete), dan berfungsi menyangga berbagai konstruksi seperti bangunan hingga jembatan. Bahan utamanya adalah beton yang dicor, sehingga bisa dibuat dalam berbagai macam bentuk seperti silinder, kotak, segitiga, hingga persegi panjang.
Untuk tipe tiang pancang beton, dibutuhkan komponen tulangan besi ulir yang bisa diperoleh dari KPS Steel. Adapun spesifikasinya harus mengikuti standar SNI, tergantung pada ukuran dan mutu betonnya.
-
Composite Pile (Tiang Pancang Komposit)
Terakhir, ada tiang pancang komposit, yaitu jenis tiang pancang yang mengkombinasikan berbagai jenis material, baik itu kayu, baja, hingga beton. Biasanya, tipe ini diaplikasikan dengan cara meletakkan material kayu di permukaan tanah, kemudian beton pada bagian bawahnya.
Keunggulan Menggunakan Tiang Pancang sebagai Pondasi
Di antara berbagai tipe pondasi lain seperti pondasi tapak, batu kali, sumuran, dan lain sebagainya, tiang pancang adalah salah satu jenis yang banyak disukai karena sejumlah kelebihan. Berikut ini beberapa keunggulan menggunakan pondasi tiang pancang:
-
Lebih Kuat dan Kokoh
Sebagai pondasi, kelebihan utama tiang pancang adalah daya tahan dan kekuatannya yang lebih baik dibanding tipe pondasi lainnya. Selain itu, materialnya juga lebih kuat, terutama jika menggunakan material dari beton.
Dengan demikian, bangunan akan menjadi lebih kuat. Ini karena bangunan menjadi lebih mampu menopang beban di atasnya secara lebih kokoh, sekaligus mengatasi tekanan di dalam tanah.
-
Lebih Tahan Lama
Dibanding tipe pondasi lain, tiang pancang diketahui lebih tahan lama dan memiliki usia pakai lebih panjang, sehingga usia bangunan juga menjadi lebih panjang. Hal ini karena materialnya dan strukturnya yang lebih kokoh.
Material pondasi bertipe tiang pancang yang paling kuat dan tahan lama adalah yang terbuat dari beton murni dan tulangan besi. Selain material beton, tulangan besi berkualitas juga menentukan ketahanan pondasinya. Tulangan besi beton yang ideal bisa diperoleh dari KPS Steel.
-
Mengurangi Galian Tanah
Jika menggunakan pondasi biasa, Anda perlu menggali lebih banyak tanah, sebab sistem pembangunannya adalah dari bawah ke atas. Namun, semakin banyak tanah yang digali maka permukaan tanahnya juga semakin rentan bergeser.
Oleh karena itu, solusi untuk mengurangi galian tanah pada konstruksi bangunan adalah dengan menggunakan pondasi tiang pancang. Berbeda dengan tipe pondasi lainnya, tiang pancang bisa ditanamkan ke dalam tanah menggunakan alat khusus, sehingga lebih stabil dan tidak membutuhkan banyak galian tanah.
-
Pemasangan Lebih Mudah
Keunggulan selanjutnya adalah dari metode pemasangan yang lebih mudah, sebab tidak memerlukan galian yang banyak. Contoh cara pemasangannya yaitu dibor, dipukul, atau didongkrakkan langsung agar tertancap ke dalam tanah.
Oleh karena itu, teknik pemasangannya juga lebih mudah, tidak membutuhkan pengawasan berlebih. Selain itu, metode pemasangan yang mudah juga membuat tiang pancang mampu ditanamkan pada berbagai kondisi tanah, termasuk pada daerah tepi pantai.
-
Membantu Memadatkan Material Tanah
Kelebihan yang terakhir adalah tiang pancang mampu membuat material tanah menjadi lebih padat, sebab bisa ditanamkan tanpa digali. Saat dilakukan penggalian, kepadatan tanah akan berkurang sehingga mempengaruhi kekuatan tanah.
Sedangkan jika menggunakan tiang pancang yang langsung ditancapkan, maka bagian tanah akan saling berhimpit dan menjadi semakin padat. Semakin padat material tanahnya, maka potensi timbulnya keretakan bangunan akibat pergerakan dan pergeseran tanah bisa dihindari.
Berdasarkan pembahasan di atas, jelas bahwa pondasi bertipe tiang pancang sangat direkomendasikan untuk struktur bangunan agar lebih kokoh dan tahan lama. Selain itu, jenis tiang pancang yang paling kuat adalah tiang pancang yang terbuat dari material beton.
Sebagai negara yang terdiri atas banyak lempeng tektonik serta gunung api, Indonesia termasuk rumah yang rawan gempa. Maka penting untuk membangun pondasi tiang pancang yang sesuai dengan standar SNI.
Untuk membangun pondasi tiang pancang dari material beton, Anda membutuhkan besi beton berkualitas dari KPS Steel. Oleh karena itu, Anda bisa menggunakan produk besi beton dari KPS Steel Group sebagai distributor dan supplier produk besi berkualitas yang digunakan untuk konstruksi.