Manfaat dan Apa itu Kurva S Manajemen Proyek dalam Konstruksi Bangunan

Manfaat dan Apa itu Kurva S Manajemen Proyek dalam Konstruksi Bangunan KPS Steel distributor besi jakarta

Pernahkah Anda mendengar tentang kurva S manajemen proyek? Dalam setiap proyek, pasti memerlukan laporan di mana salah satu bentuknya bisa berupa kurva S. Orang-orang yang berkecimpung dalam dunia konstruksi sepertinya sudah tidak asing lagi dengan hal ini.

Laporan dalam dunia konstruksi identik dengan penggambaran data. Misalnya data biaya hingga durasi waktu kerja. Seluruh datanya sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan proyek.

Jadi, agar datanya dapat dipahami dan dievaluasi dengan mudah, perlu ditampilkan dalam sebuah laporan. Kurva S sendiri tergolong efektif dalam menampilkan data dan mempermudah evaluasi.

Apa Itu Kurva S dalam Manajemen Proyek

Sebuah laporan sudah pasti dibutuhkan dalam dunia konstruksi. Tanpa ada laporannya, tentu konstruksi tidak bisa berjalan lancar. Di tengah-tengah proses biasanya juga ada hal yang perlu dievaluasi.

Kurva S menjadi salah satu bentuk laporan yang bisa diandalkan dalam konstruksi. Kurva S manajemen proyek ialah metode perhitungan berupa grafik matematis yang menunjukkan data kumulatif sebuah proyek.

Umumnya data kumulatif dalam hal ini ialah biaya atau durasi waktu kerja (man hours) yang sudah digunakan. Bisa juga persentase (%) waktu pekerjaan diselesaikan. Hal tersebut dapat menyesuaikan kebutuhan proyeknya.

Bentuk laporan ini berguna dalam melacak perkembangan atau kemajuan sebuah proyek. Seperti yang Anda tahu, perkembangan atau kemajuan tidak boleh diabaikan dalam dunia konstruksi.

Iklim bisnis memang menuntut kecepatan pengerjaan. Jadi, proyeknya harus berjalan dan diselesaikan sesuai jadwal serta anggaran yang sudah ditetapkan. Tidak boleh sembarangan mengubah jadwal maupun anggarannya.

Kurva S manajemen proyek berguna dalam mengukur kemajuan pengerjaan dan mengevaluasi kinerja. Bahkan, berguna juga menjadi bahan pertimbangan dalam pembuatan perkiraan arus kas.

Dalam dunia konstruksi, tidak mungkin pekerja bangunan dibiarkan bekerja begitu saja tanpa dipantau hasil kinerjanya. Tentu pihak manajemen harus mengukur sejauh mana kemajuan pengerjaannya.

Di tengah-tengah pengerjaan, sering kali muncul masalah. Oleh sebab itu, pihak manajemen perlu menjalankan evaluasi untuk mengatasi masalahnya dan memperbaiki kinerja para pekerja.

Nantinya kurrva s manajemen protek akan membantu menunjukkan data kumulatif real-time dari beragam elemen proyek dan membandingkannya dengan data yang diproyeksikan. Apabila ada elemen yang tampak perlu dievaluasi, bisa langsung diidentifikasi.

Apakah kemudian Anda mempertanyakan mengapa bentuk kurvanya berupa “S”? Bentuknya sendiri tidak selalu sempurna, namun cenderung memang berupa huruf tersebut. Alasannya ialah karena pertumbuhan di masa awal umumnya terbilang lambat.

Garis awalnya ditampilkan sebagai keadaan di mana roda proyek baru mulai berputar. Anggota tim masih berupaya melakukan penelitian dan terlibat dalam tahap pertama pelaksanaan.

Tahukah Anda jika tahap awal umumnya memakan waktu lebih lama sebelum tim akhirnya menemukan masalah yang wajib diselesaikan? Jadi, tidak heran apabila kurvanya tampak belum mengalami kemajuan besar.

Lantas, ketika kemajuan mulai dicapai, pertumbuhannya akan sangat cepat. Sehingga menimbulkan kemiringan atas yang membentuk bagian tengah huruf “S”. Titik tersebut ialah “titik lentur” di mana terdapat perubahan di frekuensi kerja tim sampai anggaran proyeknya.

Begitu titik lentur berhasil dilewati, maka akan sampai pada titik stabil. Pada titik kurva S manajemen proyek ini, sebagian besar pengerjaan umumnya sudah selesai. Sehingga mulai memasuki masa tenang.

Laporan ini akan memuat dua grafik, di mana grafik pertama merupakan rencana sementara grafik kedua ialah realisasi pelaksanaan. Perbedaan garis grafiknya di suatu waktu yang diberikan ialah deviasi.

Deviasi bisa berupa Ahead, yakni realisasi pelaksanaan lebih cepat daripada rencana. Bisa juga berupa delay, yakni realisasi pelaksanaan jauh lebih lambat daripada rencana. Indikator tersebut umum dipakai untuk mengamati proyek.

Kepraktisan juga menjadi salah satu alasan mengapa kurva S manajemen proyek banyak dipakai. Namun, ada juga beberapa pihak yang hanya membuatnya untuk dijadikan hiasan dinding ruang rapat.

Manfaat dan Kegunaan Kurva S dalam Manajemen Proyek

Masih banyak pihak yang menjadikan kurva S hanya sebagai hiasan dinding ruang rapat supaya tampak keren. Padahal, ada banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dari alat indikator dan monitoring schedule tersebut.

Manfaatnya begitu terasa dalam kelancaran proyek, mulai dari pelaksanaan, keuangan, manajemen pengelolaan pekerjaan dan lain sebagainya. Mari simak penjelasannya lengkapnya di bawah ini.

1. Sebagai Jadwal Pelaksanaan Aktivitas

Manfaat pertama dari kurva S manajemen proyek ialah sebagai jadwal pelaksanaan aktivitasnya. Jadi, memuat kapan proyeknya akan dimulai dan kapan berakhir. Lengkap dengan pekerjaan yang perlu dilaksanakan pada tanggal tertentu.

Melalui laporan ini, aktivitas di lapangan dapat berjalan sistematis dan lancar. Monitoring juga bisa dilakukan secara cermat karena tahu pekerjaan apa saja yang perlu dilaksanakan setiap harinya.

2. Sebagai Dasar dalam Manajemen Keuangan

Manfaat lain dari kurva S manajemen proyek ialah sebagai dasar untuk manajemen keuangan. Karena mampu menunjukkan perkiraan besarnya presentase progress yang akan dicapai di tanggal tertentu.

Sehingga, manajer keuangan bisa memperkirakan berapa dana yang ada. Kemudian bisa menentukan waktu penagihan pembayaran ke owner. Besaran dananya mampu dihitung berdasarkan progress proyeknya.

3. Mampu Menunjukkan Pekerjaan yang Masuk ke dalam Lintasan Kritis

Kurva S manajemen proyek mampu menunjukkan pekerjaan yang masuk ke dalam lintasan kritis. Yakni item yang perlu diselesaikan dengan cepat. Supaya pekerjaan lain yang masih berkaitan juga mampu segera dikerjakan.

4. Guna Menghitung Prestasi Pekerjaan

Laporan ini memuat rencana progress mingguan hingga perhitungan progress realisasi pelaksanaan. Dari perbandingan data tersebut akan tampak seberapa besar prestasi pekerjaan, apakah pekerjaannya jauh lebih cepat atau lambat dari rencana.

5. Pedoman Pengambilan Kebijakan

Kurva S manajemen proyek mampu menjadi pedoman dalam pengambilan kebijakan. Manajer bisa menjadikannya pedoman supaya pelaksanaan pekerjaan mampu selesai sesuai batas waktu. Jika selesainya lebih cepat daripada jadwal, justru lebih baik.

6. Untuk Manajemen Pengadaan Material, Tenaga hingga Peralatan

Laporan ini juga berguna dalam manajemen pengadaan material, tenaga sampai peralatan proyek. Hal tersebut bisa disesuaikan dengan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan pada setiap tanggalnya.

7. Untuk dilaporkan

Sebuah laporan konstruksi umumnya tidak dijadikan sebagai konsumsi pihak pembuatnya saja. Namun juga pihak lain yang berkaitan. Kurva S manajemen proyek bisa disampaikan oleh kontraktor berbagai pihak yang berkepentingan.

Biasanya disampaikan kepada manajemen konstruksi, konsultan pengawas sampai owner selaku pemilik proyeknya. Sehingga laporan ini perlu dibuat dengan benar agar tidak terjadi masalah dengan pihak lainnya.

Mengingat beragam manfaatnya di atas, tentu sia-sia saja jika hanya difungsikan sebagai hiasan. Apabila pelaksanaan laporannya begitu optimal, tentu proyeknya bisa berjalan lancar dan selesai tepat waktu sesuai target.

Mungkin beberapa pihak menganggap laporan ini tampak sederhana. Namun sebenarnya sangat berguna sebagai alat kendali waktu pelaksanaan dalam proyek. Jadi, jangan sampai menganggapnya remeh.

Sebuah proyek akan berjalan lancar jika bahan bangunannya berkualitas. Salah satu penyedia bahan bangunan berkualitas adalah KPS Steel. Tersedia beragam produk besi, seperti besi AS, besi beton, besi kanal, besi profil, dan lain sebagainya. Kunjungi laman produk KPS Steel untuk informasi selengkapnya terkait besi.

Bagikan Artikel :

Artikel Terkait