Dalam dunia konstruksi nama nama sambungan pipa besi memiliki penyebutan berbeda. Mungkin istilah tersebut tidak diketahui oleh orang awam, tapi jika Anda ingin membangun hunian atau akan bekerja di bidang konstruksi harus mengetahuinya.
Pengetahuan dasar seperti ini cukup penting, seperti mengetahui tentang apa itu pipa besi, nama sambungannya, fungsinya, sebab akan sangat dibutuhkan hampir di semua tempat, mulai dari rumah hingga keperluan industri.
Fungsi dari pipa besi sendiri juga sangat penting yakni mengalirkan fluida maupun gas dari satu tempat ke tempat lainnya. Selain fungsi, nama sambungannya juga penting diketahui dan akan kami paparkan dalam penjelasan berikut ini.
Nama Nama Sambungan Pipa Besi
Saat ini ada 6 macam sambungan pipa besi yang dikenal dalam dunia konstruksi dan masing-masing memiliki peruntukannya sendiri. Apa saja nama sambungan tersebut, mari simak penjelasan di bawah ini:
1. Las
Untuk istilah penyebutan sambung pipa yang pertama adalah las, yaitu penyambungan dengan menggunakan teknik pengelasan dalam menyambungkan dua pipa menjadi satu.
Nama nama sambungan pipa besi yang pertama ini mungkin sudah sangat dikenal dan banyak digunakan, baik pada bangunan hunian maupun jenis bangunan lainnya.
Kemampuan pengelasan dalam mengatasi permasalahan kebocoran sangat andal dan dapat dicek kualitasnya menggunakan radiography. Kekurangannya adalah dapat mempengaruhi aliran fluida di dalamnya.
Sebab adanya bekas pengelasan di bagian dalam tidak dapat dikontrol maupun dibersihkan. Biasanya digunakan untuk sistem pemipaan dan tidak dipakai pada pendistribusian air bersih karena rentan terkontaminasi logam hasil pengelasan.
2. Ulir
Nama nama sambungan pipa besi berikutnya adalah ulir yang penggunaannya sama seperti pipa ledeng. Perekatan dua pipa menggunakan teknik ulir unggul digunakan pada area rawan kebakaran.
Oleh sebab itu, ketika terjadi kebocoran atau masalah pemipaan pada area rawan kebakaran diubah tekniknya menjadi teknik ulir bukan las. Dengan demikian mengurangi risiko kebakaran.
Akan tetapi, kelemahannya adalah apabila penutup yang digunakan jelek, maka sambungan ini mudah bocor. Selain itu, juga tidak cocok untuk pemakaian korosif dan dapat mempengaruhi ketebalan pipa (mengurangi ketebalan).
3. Socket
Nama nama sambungan pipa besi selanjutnya adalah socket yang dipergunakan menyambungkan dua bagian dengan ukuran berbeda, misalnya ukuran diameter lebih kecil ke lebih besar. Agar keduanya dapat menyatu digunakan penyambungan socket.
Penggunaan teknik ini dapat menjamin kebersihan di bagian dalam di mana fluida maupun gas mengalir, karena tidak adanya material pengganggu muncul saat proses pengerjaan.
Namun, kelemahannya adalah kemungkinan tercipta celah pada bagian ujung sehingga dapat menciptakan korosi. Ketika korosi sudah terjadi, maka akan sangat rentan terjadi kebocoran sehingga harus diperhatikan dan dilakukan pengecekan.
Baca Juga: Mengenal Ragam Fungsi Pipa Galvanis, Keunggulan dan Aplikasinya
4. Flange
Nama nama sambungan pipa besi berikutnya adalah flangen yang menggunakan teknik penghubung. Bagian ujung yang disatukan akan diberikan alat bantu seperti baut sehingga dapat dibongkar pasang dengan mekanisme pengencangan.
Teknik ini aman dan dapat diaplikasikan dengan mudah. Hanya saja, diperlukan perawatan serta pemeliharaan berkala. Yakni pengecekan kekencangan penghubung, sebab apabila longgar dapat menyebabkan kebocoran.
Setidaknya harus dilakukan pengecekan berkala setiap bulan atau beberapa bulan sekali pada bagian yang disambungkan. Kemudian melakukan pengencangan pada baut apabila ada baut longgar dalam instalasi.
Teknik flange bisa diterapkan pada pipa-pipa untuk air maupun gas. Biasanya digunakan pada pipa-pipa berdiameter besar dan untuk mengalirkan ke tempat-tempat jauh, misalnya air PAM.
5. Buttress End
Selanjutnya adalah nama nama sambungan pipa besi yaitu buttres end, teknik ini biasanya digunakan pada material non metal dan memanfaatkan flange, tapi tidak ditambahkan dengan pengelasan.
Penggunaan material non metal dilakukan agar bisa menahan sifat korosif fluida di bagian dalam. Dengan demikian sifat korosif fluida dapat ditekan dan membuat bagian-bagian disambungkan dapat bertahan lebih lama.
Namun, karena menggunakan material non metal ada kemungkinan tidak bisa bertahan dalam waktu lama sehingga harus diperhatikan perawatan, pemeliharaan, juga dilakukan penggantian berkala.
6. Spigot
Terakhir adalah nama nama sambungan pipa besi spigot, yaitu memasukkan bagian ujung pipa ke pipa lainnya. Biasanya akan terlihat galian di bagian ujung kanan dan kiri yang menjadi ciri khas teknik spigot.
Paling cocok digunakan untuk mengalirkan air dengan tekanan kuat di bagian luar ruangan. Bahkan ketika sambungannya tidak lurus tetap bisa memaksimalkan kekuatan penyambungan antara kedua ujung.
Hanya saja, tingkat toleransinya hanya mencapai 10 derajat saja. Apabila lebih dari itu, maka tidak akan bisa menahan kuatnya aliran air. Jadi, usahakan penggunaannya hanya untuk media lurus sehingga dapat efektif serta efisien.
Kelemahan lainnya adalah hanya mampu menahan tekanan rendah saja. Jadi tidak bisa untuk aliran air kuat.
Sambungan pipa-pipa yang ada di bangunan, terutama tipe gedung atau bangunan luas dan tinggi menjadi hal penting diperhatikan. Karena akan berpengaruh pada aliran fluida, gas, maupun air.
Baca Juga: Mengenal Rangkaian Proses Pembuatan Pipa Welded
Kunjungi laman produk kami untuk info mengenai produk besi yang tersedia di KPS Steel. Untuk pemesanan, silahkan mengunjungi laman hubungi kami dan klik nomer yang tersedia. Anda juga dapat mempelajari info terbaru terkait dunia konstruksi melalui laman blog kami.