Sudahkah Anda tahu mengenai istilah wire drawing? Proses ini biasa dipakai dalam pembentukan logam. Memang terdapat banyak sekali cara yang digunakan dalam membentuk material tersebut.
Proses pembentukan logam ini akan membuat diameter kawat menjadi lebih kecil karena adanya penarikan melalui dies atau cetakan. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan terkait cara pembentukan logam tersebut.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah suhu. Suhunya wajib diperhatikan supaya tidak melebihi batas tertentu. Jika suhunya melampaui batas, maka bisa menyebabkan perubahan sifat pada kawat.
Pengertian Wire Drawing
Sebelum membahas lebih jauh mengenai proses pembentukan logam ini, ada baiknya mengenali definisinya terlebih dahulu. Sebab, setiap metode atau cara umumnya memang mempunyai definisi tersendiri.
Definisi wire drawing atau penarikan kawat ialah suatu proses pembentukan logam melalui cara menarik wire rod (kawat batangan) menggunakan dies (cetakan). Hal tersebut dilakukan menggunakan gaya tarik yang bekerja di bagian luar.
Jadi, gaya tarik akan membawa wire rod keluar melewati dies sehingga terbentuk kawat yang diinginkan. Setelah melalui proses ini, diameter kawat akan mengecil karena ditekan oleh dies.
Proses ini memang umum ditujukan untuk mengecilkan kawat yang awalnya berdiameter besar melalui cara penarikan dingin. Biasanya, proses ini menggunakan pelumas karena prosesnya secara alami akan menaikkan temperatur.
Kawat drawing ini tergolong proses non cutting karena kawatnya dibentuk melalui dies tanpa ada alat untuk memotong materialnya. Setelah itu, akan terjadi aliran plastis karena adanya gaya tekan yang muncul sebagai reaksi dari logam terhadap cetakan.
Ketika ingin mendapatkan diameter lebih kecil dari sebuah kawat, Anda dapat menerapkan wire drawing ini. Anda dapat memilih sendiri diameter akhir yang dikehendaki terhadap material kawat.
Tatkala proses berlangsung, bukan hanya terjadi perubahan diameter pada kawat, tetapi juga terjadi perpanjangan material. Sementara itu, dies yang dipakai umumnya berupa Tungsten Carbide, Natural Diamond, atau Poly Cristal.
Proses penarikan kawat ini umumnya dilakukan pada suhu ruang. Alasannya, ketika prosesnya berlangsung, suhu akan naik dengan sendirinya. Sebab, akan tercipta pergesekan hebat antara material dengan dies.
Proses tersebut menimbulkan panas dan aus yang cukup besar. Supaya suhunya tidak panas berlebihan, Anda wajib menggunakan pendingin (coolant). Pendingin tersebut juga akan berguna sebagai anti wear properties dan anti korosi terhadap material.
Media pendingin yang umumnya dipakai ialah air. Seperti yang Anda ketahui, air mampu menjadi pendingin dimana mengurangi efek panas dari proses ini. Tanpa adanya pendingin, tentu akan ada banyak dampak negatif yang mungkin timbal.
Mengingat wire drawing dilakukan pada temperatur rendah atau temperatur ruang, proses ini juga disebut dengan cold drawing. Proses ini bisa dijalankan dengan beberapa jumlah dies.
Tentu, jumlahnya ini akan mempengaruhi kecepatan proses, bahan bakar, hingga kapasitas produksinya. Jadi, Anda dapat menyesuaikannya dengan keperluan jumlah cetakan tersebut.
Baca Juga: Pemasangan Sambungan Baut Pada Struktur Baja
Proses Wire Drawing
Bagaimana proses terjadinya penarikan logam (wire drawing) ini? Hal ini dimulai dengan pembuatan konstruksi tempat masuknya logam ke dies terlebih dahulu. Jadi, nantinya kawat yang masuk dies akan menarik pelumas bersama.
Biasanya, bentuk dari konstruksi ini berupa lonceng supaya mampu meningkatkan tekanan hidrostatis dan memindahkan aliran pelumas. Ketika melihat alat penarikan logam ini, Anda akan melihat adanya sudut reduksi (reduction angle).
Sudut reduksi ialah bagian dari cetakan yang menjadi tempat terjadinya reduksi diameter. Sudut ini termasuk variabel cetakan yang cukup penting dalam wire drawing.
Kemudian, ada juga daerah bantalan (bearing) dimana akan menambah gesekan pada permukaan kawat. Daerah permukaan bantalan berguna dalam memastikan diameter dan roundness kawat sesuai dengan target.
Ada lagi bagian tirus belakang (back relief) pada cetakan yang bisa membuat kawat mengembang sedikit tatkala keluar dari cetakan. Biasanya, batas reduksi penampang untuk setiap tahap cetakan tidak lebih dari 30-35%.
Supaya memperoleh diameter akhir dengan total lebih besar dari 35%, maka dibutuhkan reduksi ganda atau bertahap. Jadi, tidak dilakukan satu kali reduksi dalam wire drawing.
Nantinya, diameter kawat akan senantiasa berkurang begitu melewati cetakan tertentu, sementara dari segi kecepatan dan panjangnya terus bertambah. Supaya tidak terjadi slip antara kawat dan blok, kecepatannya memang harus bertambah besar.
Hal tersebut bisa dicapai jika setiap blok dipasangi motor tersendiri. Jika kecepatan kawat dan blok tidak sejalan, maka kawat akan menggeser blok ketika berputar. Nantinya, bisa terjadi gesekan berlebihan sehingga menyebabkan panas.
Lantas bagaimana dengan batas peningkatan temperatur pada wire drawing? Memang, penarikan logam ini dilakukan pada keadaan dingin. Tetapi, deformasi plastik dan gesekan sudah tentu akan menaikkan temperatur bahkan sampai puluhan derajat celcius.
Sebagian panasnya bisa dilepaskan ke pendingin blok dan dies. Namun, tentu saja tidak semua panasnya mampu diserap. Oleh sebab itu, tatkala deformasi, temperatur kawatnya tidak boleh lebih dari 160 derajat celcius.
Jika temperatur terlalu tinggi nantinya akan mengubah sifat sifat metalurgis dari material tersebut. Jadi, tidak heran apabila perlu memperhatikan perubahan temperatur meskipun proses berlangsung dalam suhu rendah.
KPS Steel Solusi Kebutuhan Besi Terpercaya Jakarta
Kawat merupakan salah satu material yang umum dipakai dalam konstruksi bangunan dan diproses menggunakan wire drawing. Selain itu, ada juga material lain yang cukup penting dalam konstruksi bangunan, yakni besi.
Menemukan bahan bangunan bukan perkara mudah karena ada banyak sekali distributor di tanah air terutama di Pulau Jawa. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena ada distributor terbaik, yakni KPS Steel.
KPS Steel bukan sekedar menawarkan produk berkualitas. Namun, KPS Steel juga menyediakan beragam pilihan besi yang dapat disesuaikan dengan keperluan konstruksi seperti berikut ini.
1. Besi Beton
Besi beton atau besi tulangan ialah bahan bangunan yang biasanya dipakai untuk memperkuat dan membantu beton di bawah tekanan. Tanpa adanya material ini, bangunan akan kurang kokoh dalam menahan beban.
2. Besi Kanal
Selanjutnya ada besi kanal yang lebih umum digunakan sebagai rangka atap. Karena tingkat ketahanannya yang tergolong tinggi, besi ini bisa bertahan dalam jangka panjang. Anda bisa mendapatkan jenis besi CNP dan UNP di KPS Steel.
3. Besi Profil
Berikutnya ada besi profil yang umum digunakan untuk memenuhi keperluan konstruksi. Besi profil ini dapat berupa besi INP, WF, H Beam, hingga Siku. Anda bisa mendapatkan semuanya di KPS Steel.
4. Plat Besi
Plat besi ialah plat dalam bentuk lembaran dimana diproses melalui fabrikasi. Anda bisa mendapatkan jenis plat hitam, kapal, strip, kembang, hingga bordes untuk beragam keperluan.
5. Besi AS
Besi AS atau besi assental ialah bahan yang biasa digunakan untuk pembuatan trolley, mur, baut hingga penguat struktur bangunan. Dapatkan besi AS di KPS Steel dengan harga bersahabat.
6. Besi Wiremesh
Besi wiremesh umum diaplikasikan sebagai penguat atau tulangan tatkala proses pengecoran. Bentuknya berupa lembaran kotak berlubang dapat diaplikasikan pada pengecoran jalan, lantai, hingga dak rumah.
7. Besi Hollow
Besi hollow ialah beton berbentuk batangan berongga yang mempunyai penampang berbentuk segi empat. Umumnya, besi ini dipakai dalam konstruksi bangunan. Terdapat jenis besi hollow hitam dan galvanis.
Material bangunan tidak boleh dipilih secara sembarangan karena bisa membuat konstruksi kurang kuat, bahkan mungkin rentan roboh. Untuk memperoleh material berkualitas tinggi, hubungi KPS Steel melalui laman resmi kami.
Baca Juga: Sambungan Las Dan Proses Pengelasan Pada Struktur Baja
Kunjungi juga laman produk KPS Steel untuk informasi produk selengkapnya. Dapatkan informasi terbaru seputar dunia konstruksi melalui laman blog KPS Steel.