Berbagai jenis mesin las digunakan dalam proses menyambung besi untuk konstruksi gedung hingga perbaikan alat berat. Ada mesin yang lebih efisien untuk pengelasan logam tipis, sementara yang lain lebih cocok untuk material tebal dan kuat.
Memakai jenis yang tidak sesuai bisa berdampak serius pada proyek Anda. Salah satu masalahnya adalah hasil sambungan besi yang lemah dan kurang rapi. Yang kemudian berpotensi menyebabkan struktur menjadi tidak stabil dan berisiko runtuh.
Selain itu, keliru memakai mesin las juga bisa menyebabkan overheat dan kerusakan pada mesin itu sendiri. Makanya, sebelum memulai proyek Anda, penting untuk banyak memahami tentang mesin las yang akan digunakan.
3 Jenis Mesin Las Listrik untuk Menyambung Besi
Sebelumnya, mesin las adalah alat yang digunakan untuk menyambung material seperti besi atau logam. Ada tiga macam mesin las listrik yang sering digunakan. Setiap jenis memiliki keunggulan dan kelemahannya sendiri, serta aplikasi yang paling sesuai.
1. Tungsten Inert Gas (TIG)
Mesin Las TIG mampu memberikan hasil pengelasan dengan presisi tinggi. Mesin ini menggunakan elektroda tungsten yang sangat tahan lama dan tidak ikut mencair selama proses pengelasan.
Sehingga, Anda bisa dapat sambungan yang lebih kuat dan lebih rapi. Salah satu komponen penting mesin adalah torch pengelasan, berfungsi sebagai pegangan dan tempat untuk elektroda tungsten.
Torch ini dilengkapi dengan ceramic cup yang membantu mengarahkan aliran gas pelindung, biasanya argon atau helium, ke area yang akan dilas. Keunggulan lain mesin adalah fleksibilitasnya dalam mengelas berbagai jenis logam, termasuk baja tahan karat, aluminium, dan magnesium.
Namun, mesin ini memerlukan keahlian khusus. Anda harus bisa mengatur aliran gas pelindung, menyesuaikan arus listrik dengan pedal kaki, dan memahami bagaimana cara mengontrol panas yang dihasilkan.
2. Shielded Metal Arc Welding (SMAW) atau Manual Metal Arc (MMA)
Mesin Las SMAW atau MMA umum digunakan di bidang pekerjaan konstruksi dan perbaikan besi. Mesin ini menggunakan elektroda yang terbungkus flux untuk membentuk busur listrik antara elektroda dan material yang akan disambung.
Busur listrik ini menghasilkan panas yang cukup untuk melelehkan elektroda dan sebagian dari besi, sehingga menciptakan sambungan logam yang kuat setelah mendingin.
Salah satu keunggulan dari jenis mesin las ini adalah kemampuannya untuk bekerja di berbagai jenis lingkungan, termasuk di luar ruangan. Ini karena elektroda yang digunakan memiliki lapisan flux yang berfungsi sebagai pelindung las dari kontaminasi oksigen dan nitrogen dari udara.
Selain itu, mesin juga memungkinkan Anda untuk mengontrol panjang busur dengan mengatur jarak antara elektroda dan benda kerja, memberikan kontrol yang lebih baik atas proses pengelasan.
Meski mudah digunakan, mesin ini memerlukan sedikit keahlian. Anda perlu memastikan jarak antara elektroda dan benda kerja tepat untuk mendapatkan busur listrik yang stabil. Jika tidak, hasil lasan bisa kurang bagus atau bahkan gagal.
Satu hal lagi, mesin ini menghasilkan banyak asap dan percikan. Jadi, pastikan Anda bekerja di area yang terbuka atau memiliki ventilasi yang baik. Jangan lupa memakai alat pelindung diri seperti masker dan kacamata.
Agar hasil pengelasan Anda maksimal, sebaiknya gunakan bahan besi berkualitas tinggi dari KPS Steel. Kami menyediakan banyak jenis besi, seperti besi kanal, besi beton, besi profil, dan lainnya. Untuk melihat berbagai produk lainnya, kunjungi halaman ini.
3. Metal Inert Gas (MIG)
Jenis mesin las MIG merupakan pilihan yang populer, terutama di industri konstruksi, perkapalan, dan otomotif. Alasan utamanya karena efisiensi dan kecepatan performa masin.
Dalam mesin MIG, gas inert seperti Argon atau Helium digunakan untuk melindungi area pengelasan dari oksidasi dan kontaminasi. Ini memastikan bahwa hasil pengelasan Anda bersih dan kuat.
Peralatan mesin terdiri dari earth clamp untuk menghubungkan mesin ke benda kerja. Ada gas tube untuk mengalirkan gas, torch handle atau welding gun untuk proses pengelasan, dan wire feeder yang mengatur kecepatan kawat las.
Sementara itu, jenis filler metal yang digunakan bisa bervariasi tergantung pada material yang akan dilas. Misalnya, untuk material tipe 301 atau 304, Anda bisa menggunakan filler metal seperti ER308L atau ER308LSi.
Parameter lain yang perlu diperhatikan adalah wire feed speed, voltase, dan arus. Kecepatan kawat las harus disesuaikan dengan kecepatan penyelesaian pengelasan. Voltase dan arus juga mempengaruhi profil pengelasan, termasuk lebar dan tebal lasan.
Mesin las MIG juga memiliki beberapa kekurangan. Meskipun efisien, persiapan untuk penggunaan mesin ini cukup rumit. Selain itu, karena menggunakan gas mulia, biaya operasionalnya juga lebih tinggi.
Perbedaan Jenis Mesin Las Listrik dan Mesin Las Karbit
Berdasarkan sumber energinya, mesin las dibedakan menjadi dua, yaitu mesin las listrik dan mesin las karbit. Keduanya bekerja dengan prinsip yang sama dengan memanaskan kawat khusus untuk pengelasan.
Namun, mesin las karbit menggunakan gas asetilena, sementara mesin las listrik menggunakan aliran listrik. Ada lagi perbedaan lain dari kedua mesin ini.
1. Mesin Las Karbit
Jenis mesin las karbit sangat cocok untuk pengelasan pada objek kecil dan tipis. Kelebihannya termasuk peralatan dan perawatan yang lebih ekonomis. Namun, mesin ini memiliki beberapa keterbatasan, seperti ukuran tabung yang besar dan sulit dipindahkan, serta harga tabung gas yang relatif mahal.
2. Mesin Las Listrik
Di sisi lain, mesin las listrik lebih serbaguna karena bisa digunakan untuk objek dengan ketebalan lebih dari 2 mm. Kelebihannya meliputi ukuran yang bisa disesuaikan, harga kawat las yang lebih murah, dan teknologi inverter yang bisa menghemat listrik.
Namun, Anda perlu menyiapkan biaya listrik tinggi dan membutuhkan skill pengelasan yang lebih mumpuni. Mesin las listrik dibagi lagi menjadi tiga macam berdasarkan pemakaian arus listriknya.
3. Mesin Las dengan Arus AC (Alternating Current atau Arus Bolak-balik)
Mesin las AC bagus untuk nge-las bahan seperti aluminium. Arus listriknya bolak-balik, tapi kadang hasil lasannya tidak sehalus yang pakai arus DC.
4. Mesin Las dengan Arus DC (Direct Current atau Arus Searah)
Kalau mesin las DC, arus listriknya mengalir dari satu arah aja. Hasil lasannya biasanya lebih halus dan cocok buat banyak jenis logam, seperti baja. Tapi, harganya biasanya lebih tinggi.
6. Mesin Las dengan Arus AC/DC
Mesin las ini bisa pakai arus AC atau DC. Jadi, Anda bisa gonta-ganti sesuai kebutuhan. Misalnya, pakai DC untuk las baja, lalu ganti ke AC untuk las aluminium.
Demikian penjabaran beragam jenis mesin las, dari mesin las TIG yang membutuhkan keahlian tinggi, hingga mesin las MIG yang ideal untuk industri besar. Namun, ingat. Pilihlah mesin yang sesuai karena berdampak pada durabilitas dan keawetan bahan besi yang akan digunakan.
Tengah ingin memulai proyek pengelasan Anda, namun belum menemukan jenis besi yang cocok? Anda bisa mengunjungi KPS Steel, distributor besi yang menerima pembelian jumlah besar atau bulk buying. Kami menyediakan opsi pengiriman untuk Pulau Jawa dan Bali.
Ada banyak jenis besi yang tersedia di KPS Steel, seperti besi beton polos, besi kanal CNP, besi wiremesh, dan lainnya. Pelajari lebih lanjut tentang produk kami di laman produk KPS Steel. Dapatkan bahan bangunan berkualitas untuk hasil pengelasan yang sempurna!
Simak beragam informasi terkini seputar dunia konstruksi di laman blog KPS Steel.