...

Cara Menghitung Kebutuhan Baja Ringan dan Estimasi Biayanya

Mengenal cara menghitung kebutuhan baja ringan adalah langkah penting dalam merencanakan proyek konstruksi Anda.

Pasalnya, baja ringan telah menjadi pilihan utama dalam industri konstruksi karena kekuatan dan bobotnya yang ringan. Material ini sangat sering digunakan untuk membuat rangka atau atap bangunan.

Untuk lebih memahami kebutuhan baja ringan Anda dan cara menghitungnya, simak informasi lengkapnya di artikel ini.

Ukuran Baja Ringan Berdasarkan Jenis yang Perlu Diketahui

Sebelum mengetahui cara menghitung kebutuhan baja ringan, ada baiknya untuk memahami terlebih dahulu setiap ukuran baja ringan berdasarkan jenisnya. Hal ini dapat membantu Anda dalam memilih jenis baja ringan seperti apa yang sesuai dengan proyek konstruksi.

1. Baja Ringan Hollow

Baja ringan hollow adalah jenis baja ringan yang memiliki bentuk persegi panjang dan berongga di bagian tengahnya. Jenis baja ringan ini biasanya digunakan untuk rangka plafon.

Ada dua model hollow yang umum digunakan, yaitu 2×4 dan 4×4. Model 2×4 memiliki ukuran 15 x 30 x 0,3 dengan panjang sebesar 4 meter. Ukuran ini ideal untuk plafon dengan beban ringan hingga sedang.

Sementara itu, model 4×4 biasanya digunakan untuk plafon dengan beban yang lebih berat atau untuk struktur yang memerlukan dukungan tambahan.

Selain penggunaan baja ringan hollow, Anda juga bisa menggunakan atap UPVC Holodeck untuk proyek bangunan. Atap ini memiliki sejumlah kelebihan, seperti tahan panas, tahan korosi, bisa dibentuk sesuai kebutuhan, dan kedap suara.

2. Baja Ringan Reng

Reng adalah jenis baja ringan yang biasanya digunakan untuk kerangka atap. Reng memiliki bentuk yang lebih kecil dan ringan dibandingkan dengan jenis baja ringan lainnya. Namun, baja ini tetap kuat dan tahan lama.

Ada dua varian ukuran reng yang umum tersedia, yaitu reng kecil dengan dimensi 48x30x600mm dan reng besar dengan dimensi 58x30x600mm. Pilihan ukuran ini memungkinkan Anda untuk memilih jenis reng yang paling sesuai dengan kebutuhan proyek Anda.

3. Baja Ringan TASO

Baja ringan TASO biasanya lebih ideal digunakan untuk keperluan kaki utama dalam konstruksi. TASO terbagi menjadi dua profil yang berbeda, yakni profil W dan profil C. Dimensi standar TASO adalah 7,5mm x 3,5mm x 6m.

Profil W biasanya digunakan untuk struktur yang memerlukan dukungan ekstra, seperti balok dan kolom. Sementara profil C, biasanya digunakan untuk komponen struktural sekunder seperti purlin dan girts.

4. Baja Ringan Kanal C

Kanal C adalah salah satu jenis baja ringan yang memiliki variasi lebih banyak dibandingkan dengan jenis lainnya. Saat ini sudah tersedia beberapa variasi ukuran, antara lain 75x35x0,6mm, 5×3,5×0,65mm, 5x35x0,7mm, dan 5x35x1mm, dengan panjang masing-masing mencapai 6 meter.

Kanal C biasanya digunakan dalam konstruksi rangka atap dan dinding, serta dalam pembuatan purlin dan girts.

Secara singkat, baja ringan hollow, reng, TASO, dan kanal C masing-masing memiliki keunggulan serta aplikasi tertentu. Baja ringan hollow, dengan bentuknya yang unik, memberikan kekuatan dan fleksibilitas yang luar biasa untuk aplikasi plafon.

Reng, dengan ukurannya yang lebih kecil, ideal untuk kerangka atap dan struktur ringan lainnya. TASO, dengan profil W dan C-nya, memberikan kekuatan maupun dukungan ekstra untuk struktur utama.

Sementara itu, kanal C, dengan variasi ukurannya, memberikan fleksibilitas dan kekuatan yang luar biasa untuk berbagai aplikasi konstruksi.

Cara Menghitung Kebutuhan Baja Ringan

Menghitung kebutuhan baja ringan adalah langkah penting dalam merencanakan proyek konstruksi.

Proses ini melibatkan penentuan jumlah dan jenis baja ringan yang diperlukan berdasarkan ukuran serta spesifikasi proyek. Berikut ini adalah cara untuk menghitung kebutuhan baja ringan Anda:

1. Cara Menghitung Kebutuhan Baja Ringan untuk Rangka Bangunan

Untuk menghitung kebutuhan baja ringan untuk rangka bangunan, Anda perlu mengetahui luas bangunan dan jenis baja ringan yang akan digunakan.

Setiap jenis baja ringan memiliki ukuran dan kebutuhan yang berbeda, jadi penting untuk memahami spesifikasi masing-masing jenis baja ringan.

Sebagai contoh, jika Anda merencanakan untuk menggunakan baja ringan hollow untuk rangka plafon dengan luas 100 meter persegi, Anda dapat menghitung kebutuhannya dengan cara berikut:

Luas Bangunan (m2) x Jumlah Baja Ringan per Meter Persegi = Jumlah baja ringan yang diperlukan

100 m2 x 2 (misalkan, Anda memerlukan 2 batang baja ringan hollow per meter persegi) = 200 batang baja ringan hollow

Dengan menggunakan rumus di atas, Anda dapat memastikan bahwa Anda memiliki jumlah dan jenis baja ringan yang tepat untuk proyek Anda. Dengan ini, Anda dapat mengoptimalkan efisiensi dan efektivitas proyek.

Selain itu, dengan memahami rumus perhitungan baja ringan untuk rangka bangunan, Anda juga dapat merencanakan dan mengestimasi biaya proyek dengan lebih akurat, mengurangi risiko overbudget atau pemborosan material.

2. Cara Menghitung Kebutuhan Baja Ringan untuk Atap Bangunan

Menghitung kebutuhan baja ringan untuk atap bisa dilakukan dengan cara yang cukup sederhana. Biasanya, hitungan ini menggunakan satuan meter persegi. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung volume rangka atap baja ringan:

Volume = (Panjang Bangunan + Overstek Atap) x (Lebar Bangunan + Overstek Atap) / Derajat Kemiringan Atap (cos derajat)

Dalam rumus tersebut, Anda perlu menambahkan panjang bangunan dengan overstek genteng, kemudian dikalikan dengan lebar bangunan ditambah overstek genteng. Selanjutnya, hasilnya dibagi dengan cosinus derajat kemiringan atap genteng.

Contoh cara menghitung kebutuhan baja ringan di atas dapat diilustrasikan dengan situasi berikut:

Anda telah membeli rumah yang memiliki ukuran 7 x 7 meter. Panjang setiap overstek pada atap adalah 1 meter. Lalu, 40 derajat adalah kisaran kemiringan pada atap. 

Berdasarkan informasi di atas, volume rangka atap baja ringan untuk rumah Anda dapat dihitung sebagai berikut:

  • Panjang bangunan: 7 + 1 + 1 = 9 meter
  • Lebar bangunan: 7 + 1 + 1 = 9 meter
  • Derajat kemiringan: cos 40 = 0,6669

Maka, volume rangka atap bangunan baja ringan milik Anda adalah:

Volume = (9 x 9) / 0,6669 = 121,45 m²

Penting untuk diingat bahwa perhitungan ini adalah perkiraan. Untuk kebutuhan sebenarnya dapat bervariasi tergantung pada banyak faktor, termasuk desain bangunan, kondisi cuaca, dan lainnya.

Oleh karena itu, Anda tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional konstruksi atau arsitek sebelum membuat keputusan akhir tentang kebutuhan baja ringan Anda.

KPS Steel Toko Besi Baja Ringan Jakarta

Setelah mengetahui cara menghitung kebutuhan baja ringan Anda, sekarang saatnya untuk mencari material yang sesuai namun berkualitas. 

Saat memilih baja ringan yang sesuai kebutuhan, pertimbangkan kekuatan, harga, dan ketersediaannya. Pastikan juga baja ringan Anda memiliki kekuatan yang cukup terhadap korosi, dan deformasi.

KPS Steel adalah distributor besi di Jakarta yang menyediakan berbagai jenis besi bangunan, termasuk baja ringan. Kami menawarkan berbagai produk, mulai dari besi hollow, besi beton, besi kanal, dan lainnya.

Baca Juga: Cara Renovasi Rumah Lama dengan Tepat

Anda tidak perlu khawatir terhadap ketahanan dan kekuatan baja ringan karena KPS Steel menjamin kualitas produk yang ditawarkan dengan harga yang kompetitif. Kunjungi halaman ini untuk mempelajari detail produk lebih lanjut dan Segera hubungi tim kami untuk pembelian.

Bagikan Artikel :