Seringkali perhitungan diameter pipa untuk kebutuhan plumbing sangat membingungkan, terutama jika tidak berpengalaman melakukannya. Padahal hal ini juga sangat penting, karena jika salah perhitungan akan berpengaruh pada bangunan.
Dalam penentuan pemilihan pipa besi harus disesuaikan ketebalan, bobot, dan bahannya. Ini harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing serta peruntukannya. Jadi, harus benar-benar dihitung terlebih dahulu.
Apalagi jika Anda melakukan kegiatan plumbing untuk bangunan besar dengan lebih dari satu lantai. Sebab jika salah perhitungan akan memengaruhi budget yang akan dikeluarkan. Kali ini, kami ingin berbagi bagaimana cara melakukan perhitungan dengan akurasi tepat.
Menghitung Diameter Luar dan Dalam Pipa
Patut Anda tahu bahwa diameter pipa bagian dalam dan luar berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh ketebalannya. Oleh sebab itu, perhitungannya dibedakan menjadi dua, yaitu bagian luar dan dalam.
Untuk pengukuran bagian luar gunakan rumus D1 = L/Pi, rumus ini dapat digunakan apabila Anda tidak memiliki alat ukur seperti jangka sorong atau penggaris. L = keliling dan Pi = 3,14 (ketentuan rumus lingkaran).
Jadi, apabila keliling adalah sebesar 30 cm, maka diameter pipa adalah 9,55 cm. Jadi tinggal ketahui keliling dan diameter dapat langsung dihitung tanpa perlu menggunakan alat ukur.
Selanjutnya, rumus pengukuran bagian dalam D2 = D1 – (2T) dengan T = tebal. Jadi, jika tebal adalah 1 cm dengan D1= 9,55, maka perhitungannya D2 = 9,55 – (1×2) = 7,55 cm. Untuk mendapatkan hasil ini, Anda harus menghitung ukuran bagian luar terlebih dahulu.
Pengukuran keliling luar harus akurat bahkan sampai ke 0,01 mm. Jadi, perhitungan dengan rumus akan menghasilkan angka paling tepat.
Baca Juga: Mengenal 3 Kategori Diameter Ukuran Pipa Besi
Penggunaan Mikrometer untuk Mengetahui Diameter Pipa dengan Akurat
Cara lain untuk pengukuran yang bisa Anda gunakan adalah memanfaatkan alat micrometer. Dengan alat ini, Anda akan bisa membuat pengukuran dengan sangat akurat, bahkan hingga 0,01 desimal.
Pengukuran menggunakan alat ini sangat akurat, terutama untuk pipa-pipa berukuran kecil. Penggunaan alat ukur sangat rentan mengalami kesalahan, terutama jika pengukurnya tidak teliti. Kemudian dapat berdampak pada kesalahan penggunaan pada konstruksi.
Pengukuran diameter pipa menggunakan mikrometer sekrup memiliki tingkat presisi 0,01 mm sehingga alat ini banyak digunakan ketika akan melakukan instalasi pipa.
Micrometer ditemukan oleh William Gascoigne di abad 17 dan masih dipakai sampai saat ini. Untuk jenisnya ada yang manual dan digital, berdasarkan fungsinya terbagi atas sekrup luar, dalam, dan kedalaman. Berikut penjelasannya:
1. Micrometer Manual
Jenis manual merupakan yang paling banyak digunakan dengan sistem proses pembacaan secara manual. Anda harus mengecek angka pada skala, terdapat dua skala yaitu utama dan nonius, keduanya sama penting.
2. Micrometer Digital
Selanjutnya ada jenis digital yang memudahkan pengguna, karena tidak perlu melihat skala lagi. Hanya dengan melihat pada layar LCD saja, maka sudah mendapatkan angka akurat.
3. Micrometer Sekrup Luar
Perhitungan diameter pipa bisa dilakukan dari luar, yakni menggunakan micrometer sekrup luar. Jadi, Anda hanya perlu masang alat ini pada bagian luar, kemudian akan didapatkan keterangan diameternya.
4. Micrometer Sekrup Dalam
Selain melalui bagian luar, Anda juga dapat menggunakan mikrometer sekrup dalam. Bentuknya berbeda dengan jenis sebelumnya, yakni berbentuk seperti paku. Cara penggunaannya adalah dengan meletakkannya di bagian dalam pipa.
5. Micrometer Sekrup Kedalaman
Fungsinya kurang lebih seperti mikrometer sekrup dalam yang berfungsi mengukur kedalaman sebuah lubang. Jadi, selain mengukur diameter Anda juga bisa mengukur kedalaman pipanya.
Untuk mengukur diameter pipa menggunakan alat ini, Anda tidak perlu ribet. Tempatkan pipa yang hendak diukur pada bagian spindle dan anvil. Kemudian putar bagian ujung hingga terdengar bunyi klik sebanyak 3 kali.
Lalu cek saja ke bagian gagang di mana skala utama berada untuk melihat ukuran diameternya. Penggunaan skala nonius di bagian kanan menampilkan pengukuran paling akurat sehingga tidak terjadi kesalahan.
Cara Mengukur Diameter Pipa Selain Menggunakan Mikrometer
Selain menggunakan rumus dan alat di atas, Anda juga bisa mengukur diameter pipa menggunakan berbagai cara berikut ini:
1. Alat Ukur Panjang (Penggaris atau Pita Pengukur)
Penggunaan penggaris merupakan cara pengukuran diameter paling sering digunakan apabila tidak memiliki alat pengukuran yang khusus. Namun, saat menggunakan cara ini, Anda harus mengukurnya dengan akurat, lalu memasukkannya ke dalam rumus.
Selain penggaris, juga ada pita pengukur yang dapat digunakan menghitung keliling bagian luar. Setelah mendapatkan nilai kelilingnya, Anda bisa memasukkannya ke dalam rumus dan mendapatkan hasil akurat.
2. Laser Sensor
Sensor laser juga dapat dijadikan alternatif mendapatkan pengukuran diameter pipa cepat serta akurat, dan dapat digunakan di berbagai jenis pipa. Alat ini memiliki sensor yang dapat menandai permukaan pipa.
Kemudian ada kamera scanner yang menganalisis segala angle, lalu terdapat digital processor untuk mengukur jarak asli antara sensor dengan pipa. Jadi, hasilnya akan benar-benar akurat.
Dalam konstruksi bangunan, segala bagian memang harus diperhatikan dan diperhitungkan dengan matang. Termasuk perhitungan diameter, bobot, serta ukuran menyeluruh pipa-pipa yang digunakan.
Perhitungan tepat perlu dilakukan untuk membantu proses pengerjaan proyek. Agar bisa mendapatkan perhitungan diameter pipa yang akurat, Anda dapat gunakan alat seperti micrometer atau sensor laser, maupun menggunakan cara manual.
Baca Juga: Tips Membuat Rak Buku dari Pipa Besi ala Industrial
Kunjungi laman produk KPS Steel untuk informasi lengkap mengenai ragam jenis besi di KPS Steel untuk segala kebutuhan Anda. Sebagai distributor besi Jakarta terpercaya, Anda juga dapat melakukan pemesanan secara online, hubungi kami melalui WhatsApp.