Cara membuat kurva S proyek biasanya diperlukan oleh kontraktor dalam dunia konstruksi. Laporan tersebut merupakan perencanaan yang memuat waktu dan biaya yang diperlukan dalam menjalankan pekerjaan.
Sebagai alat bantu jadwal pelaksanaan, kurva S mampu menjadi indikator terlambat atau tidaknya sebuah proyek pekerjaan. Sehingga pihak yang berkepentingan juga mampu mengontrol pengerjaan proyeknya di lapangan.
Biasanya, yang perlu diawasi dan diatur ialah tenaga kerja di lapangan. Terutama terkait dengan produktivitas tenaga kerja. Karena akan sangat berpengaruh pada durasi proyeknya.
Mengenal Kurva S Proyek dalam Konstruksi
Sebelum mengenali cara membuat kurva S proyek, mari berkenalan dahulu dengan laporan atau alat bantu jadwal pelaksanaan tersebut. Anda dapat mengartikannya sebagai jadwal pelaksanaan yang disajikan dalam bentuk tabel dan bagan di mana mirip dengan huruf S.
Sudah banyak sekali pihak yang menerapkannya, mulai dari pihak swasta sampai pemerintah. Penerapannya ialah sebagai metode perencanaan dan kendali waktu dalam monitoring pelaksanaan suatu proyek.
Penggunaannya memang mampu membantu mengendalikan pengerjaan proyek melalui kombinasi grafik hubungan waktu dan tonggak kemajuan. Kontraktor bisa menggunakannya sebagai laporan bulanan untuk pimpinan proyek maupun pimpinan perusahaan.
Waktu pelaksanaan dalam konstruksi mampu menjadi salah satu indikator keberhasilan. Ketika pekerjaan mampu diselesaikan sesuai dengan waktu yang disepakati, maka harapan dari pihak yang berkontrak telah terpenuhi.
Kontraktor yang menerapkan cara membuat kurva S proyek akan mampu memberikan gambaran jelas. Mulai dari urutan kegiatan, hubungan ketergantungan antara satu kegiatan dengan lainnya, mana saja yang merupakan kegiatan kritis.
Kemudian juga keperluan sumber daya dan alokasinya di setiap kegiatan. Data-data penting dapat ditampilkan, sehingga pihak yang berkepentingan bisa memahami bagaimana jalannya kelancaran proyek.
Dalam sebuah proyek, umumnya pengeluaran sumber daya pada setiap satuan waktu dimulai dengan lambat. Lantas semakin berkembang ke puncak dan semakin berkurang ketika mendekati ujung akhir.
Untuk membuat laporan ini, terdapat beberapa langkah yang perlu dijalankan. Mulai dari menetapkan waktu pelaksanaan, membuat tabel uraian (pekerjaan, durasi, biaya, bobot dan waktu) hingga menetapkan urutan pelaksanaan.
Dilanjutkan dengan menetapkan durasi untuk setiap pekerjaan, menghitung bobot dan membuat diagram batang. Lantas mulai fokus pada kemajuan dengan menentukan presentase kemajuan kemudan menjumlahkan secara vertikal dan horizontal kemajuannya.
Baca Juga: Manfaat dan Apa itu Kurva S Manajemen Proyek dalam Konstruksi Bangunan
Menetapkan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan dan Membuat Tabel Uraian
Dua langkah awal dalam penerapan cara membuat kurva S proyek ialah menentukan waktu dan membuat tabel uraian. Keduanya harus dilaksanakan di awal supaya bisa melanjutkan ke langkah berikutnya.
1. Menetapkan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Secara detail, langkah paling awal ialah menetapkan waktu. Waktu ini bisa dihitung berdasarkan target waktu penyelesaian pekerjaan, bisa juga berdasarkan volume pekerjaan. Lantas diperoleh waktu kebutuhan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Setiap aktivitas konstruksi pasti akan dibatasi oleh waktu. Setiap pihak yang terlibat pasti ingin pengerjaan proyeknya berjalan sesuai waktunya. Akan lebih baik jika selesainya justru lebih cepat daripada waktu dalam kontrak.
2. Membuat Tabel Uraian Pekerjaan, Durasi Pekerjaan, Biaya, Bobot dan Waktu
Cara membuat kurva S proyek dilanjutkan dengan membuat tabel. Tabel ini terdiri atas beberapa kolom di mana memuat sejumlah elemen. Posisi elemen di dalam kolom juga harus sesuai.
- Kolom di bagian paling kiri berisi item-item pekerjaan
- Kolom di nomor dua berisi harga setiap item pekerjaan
- Kolom di nomor tiga berisi bobot setiap pekerjaan
- Kolom di nomor empat berisi durasi setiap item pekerjaan
Setiap elemen di dalam kolom satu sampai empat akan memuat beragam data penting terkait pelaksanaan proyeknya. Pihak yang berkepentingan dapat mengetahui apa saja pekerjaan di lapangan, berapa harganya, berapa bobotnya hingga berapa lama durasinya.
Nantinya semua data akan dituliskan secara rinci pada tabel uraian tersebut. Namun, sebelum memasukkan datanya tentu harus membuat kolomnya terlebih dahulu. Jangan sampai memasukkan data tanpa ada kolom.
3. Menetapkan Urutan Pelaksanaan Kegiatan
Aktivitas yang dijalankan di dalam konstruksi pasti berurutan dan umumnya saling bergantung. Misalnya saja dalam membangun gedung, tentu dimulai dengan membuat pondasi, bukan memasang atapnya.
Lantas, bagaimana menetapkan urutannya? Bisa dengan memperhatikan karakteristik pekerjaannya. Tidak lupa memperhatikan ketergantungan di antara pekerjaannya. Sehingga bisa mengenali mana yang urutannya lebih awal dan mana lebih akhir.
4. Menetapkan Durasi Setiap Item Pekerjaan
Cara membuat kurva S proyek dilanjutkan dengan menerapkan durasi setiap item pekerjaannya. Durasi ini bisa didasarkan pada perkiraan waktu pelaksanaan setiap item pekerjaan.
Hal tersebut mempertimbangkan volume pekerjaan, metode, keadaan lingkungan, cuaca dan lain sebagainya. Banyak sekali asumsi yang akan mempengaruhi waktu sehingga banyak hal perlu dipertimbangkan.
5. Menghitung Bobot Pekerjaan
Cara membuat kurva S proyek dilanjutkan dengan menghitung bobot setiap item pekerjaannya. Penghitungannya menyesuaikan dengan nilai total kontrak. Jadi, perlu memperhitungkan perbandingan antara biaya setiap item dengan biaya total pekerjaan.
Perhitungannya ialah Bobot (%) = (Biaya setiap pekerjaan/Biaya Total) × 100%. Pastikan untuk menghitungnya secara cermat. Jangan sampai salah memasukkan angkanya pada rumus.
6. Membuat Diagram Batang
Langkah berikutnya ialah membuat diagram batang. Panjangnya dapat disesuaikan dengan durasi pekerjaan (hari kerja/hari kalender atau minggu/bulan). Silahkan memilih durasi yang diperlukan.
7. Menentukan Persentase Kemajuan Pekerjaan
Jika bobot setiap aktivitas sudah dihitung, Anda bisa melanjutkan dengan menentukan persentase pekerjaan harian/mingguan/bulanan. Yakni dengan membagi jumlah bobotnya berdasarkan durasi waktu yang sudah ditetapkan.
Bobot harian/mingguan/bulanan ini tidak selalu terbagi secara merata. Namun, apabila dijumlahkan nilainya akan sama dengan nilai bobot per item aktivitas di mana sudah Anda hitung sebelumnya.
Lantas, lakukan plotting persentase ini ke diagram batang yang sudah Anda buat sebelumnya. Tentu diagramnya perlu diisi dengan data penting. Mirip dengan tabel sebelumnya yang juga diisi dengan data penting secara cermat.
8. Menjumlahkan Secara Vertikal Kemajuan Pekerjaan Per Satuan Waktu
Sekarang Anda perlu melakukan penjumlahan secara vertikal. Anda perlu menjumlahkan bobot rencana pelaksanaan fisik setiap satuan waktu harian/mingguan/bulanan secara vertikal.
9. Akumulatif Secara Horizontal Kemajuan Pekerjaan Per Satuan Waktu
Cara membuat kurva S proyek selanjutnya berkaitan dengan kumulatif persentase kemajuan per satuan waktu harian/mingguan/bulan secara horizontal. Di akhir jadwalnya, nilainya harus 100%.
Hubungan antara persentase kumulatif (sumbu x) dan nilai persentase 0 sampai 100% (sumbu y) ditarik pada sebuah kurva sehingga membentuk huruf S. Bentuk kurva tersebut yang membuat laporannya bernama kurva S.
Dunia konstruksi tidak hanya didukung dengan pembuatan laporan. Namun juga perlu dijalankan dengan mengandalkan material berkualitas, terutama material besi. Supaya tidak mudah berkarat, beli saja materialnya melalui KPS Steel.
Pembuatan laporan konstruksi ini terbilang mudah dan praktis. Akan tetapi, masih banyak pelaku proyek yang melakukan kesalahan ketika membuatnya. Jadi, pastikan untuk menerapkan cara membuat kurva S proyek secara teliti.
Sebuah proyek akan berjalan lancar jika bahan bangunannya berkualitas. Salah satu penyedia bahan bangunan berkualitas adalah KPS Steel. Tersedia beragam produk besi, seperti besi AS, besi beton, besi kanal, besi profil, dan lain sebagainya. Kunjungi laman produk KPS Steel untuk informasi selengkapnya terkait besi.