Proses forging adalah memiliki peran penting dalam berbagai industri, salah satunya dalam bidang konstruksi. Dalam proses ini, bahan logam dipanaskan hingga suhu tinggi dan kemudian ditempa menjadi bentuk yang diinginkan dengan menggunakan tekanan eksternal.
Yuk pelajari proses forging lebih lanjut melalui artikel berikut ini!
Pengertian Proses Forging
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, forging adalah teknik manufaktur yang melibatkan pemanasan logam hingga suhu tinggi di atas titik lelehnya, dan kemudian membentuknya menjadi bentuk yang diinginkan dengan menerapkan tekanan yang besar.
Tujuan utama dari proses ini adalah untuk meningkatkan sifat-sifat mekanis logam, seperti kekuatan, ketahanan, dan ketangguhan, sambil menghilangkan cacat seperti retakan atau porositas.
Forging dapat digunakan pada berbagai jenis logam, termasuk baja, aluminium, tembaga, titanium, dan sebagainya.
Klasifikasi dan Jenis Proses Forging
Agar lebih mengerti mengenai forging, mari simak klasifikasi dan jenis proses penempaan berikut ini:
1. Penempaan Menurut Jenis Pembentukan Benda Kerja
Berikut ini beberapa jenis penempaan berdasarkan jenis pembentukan benda kerja:
-
Open Die Forging
Dalam metode ini, benda kerja ditempa tanpa menggunakan cetakan tertutup, sehingga memberikan fleksibilitas yang besar dalam menghasilkan berbagai bentuk.
Ini sering digunakan untuk produk-produk besar dan kompleks seperti billet, batang, dan komponen mesin besar.
-
Closed Die Forging
Pada teknik ini, benda kerja ditempa dalam cetakan tertutup yang memiliki bentuk yang presisi. Ini umumnya digunakan untuk memproduksi komponen dengan toleransi yang ketat, seperti baut, mur, dan gigi.
-
Flashless Forging
Ini adalah teknik forging yang menggunakan cetakan yang sangat presisi tanpa adanya material berlebih (flash).
Proses ini menghasilkan komponen dengan toleransi yang sangat ketat dan permukaan yang halus. Ini digunakan dalam pembuatan komponen otomotif dan aerospace yang membutuhkan presisi tinggi.
2. Penempaan Menurut Jenis Alat Tempa yang Digunakan
Berikut ini jenis penempaan berdasarkan jenis alat tempa yang digunakan dalam prosesnya:
-
Forging Hammer
Proses ini melibatkan pemanasan logam hingga mencapai suhu yang sangat tinggi dan kemudian menghantamnya dengan kekuatan besar menggunakan palu atau alat sejenisnya.
Teknik ini memungkinkan untuk mengubah bentuk, struktur, dan sifat fisik logam, sehingga menciptakan produk akhir yang kuat dan tahan lama.
-
Presses Forging
Presses forging adalah metode pembentukan logam yang mengandalkan tekanan besar untuk mengubah bentuk bahan logam.
Dalam proses penempaan ini, tekanan dihasilkan secara konstan dan terkendali dengan menggunakan mesin press khusus.
Baca Juga: Spesifikasi Plat Baja SNI untuk Kebutuhan Konstruksi
Kelebihan dan Kekurangan Proses Forging
Forging merupakan proses penempaan material logam untuk membentuk material baru yang dibutuhkan. Ada beberapa kelebihan yang bisa didapatkan dari proses penempaan ini, di antaranya:
1. Kekuatan yang Tinggi
Salah satu kelebihan utama dari proses penempaan adalah menghasilkan produk dengan kekuatan yang sangat tinggi.
Pemampatan logam di bawah tekanan yang tinggi menyebabkan struktur butir logam menjadi lebih padat, menghasilkan produk yang tahan terhadap tegangan dan tekanan eksternal.
2. Kekonsistenan Dimensi
Produk yang dibuat dengan forging memiliki dimensi yang konsisten dan presisi tinggi. Ini membuatnya sangat cocok untuk aplikasi di mana toleransi dimensi yang ketat diperlukan, seperti pada komponen mesin.
3. Tidak Memerlukan Banyak Pemrosesan Lanjutan
Hasil forging seringkali memiliki permukaan yang halus dan akhir yang baik, sehingga meminimalkan kebutuhan untuk pemrosesan lanjutan seperti machining atau penghalusan permukaan. Ini dapat menghemat waktu dan biaya produksi.
4. Peningkatan Struktur Mikrologi
Proses penempaan dapat mengubah struktur mikrologi logam, meningkatkan sifat-sifat mekaniknya. Ini termasuk peningkatan kekuatan, ketahanan aus, dan ketahanan korosi.
5. Efisiensi Material
Forging menghasilkan tingkat limbah yang rendah karena memanfaatkan material logam dengan efisien. Ini membuatnya ramah lingkungan dan ekonomis dalam jangka panjang.
Meskipun proses penempaan memiliki banyak kelebihan, ia juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Berikut beberapa kekurangan dari proses penempaan ini:
6. Proses yang Mahal
Proses forging memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks, termasuk pemanas induksi dan peralatan tekanan tinggi. Ini membuat biaya investasi awal tinggi.
7. Keterbatasan pada Bentuk yang Rumit
Forging lebih cocok untuk produk dengan bentuk sederhana hingga menengah. Untuk bentuk yang sangat rumit atau berkontur kompleks, proses ini mungkin tidak efisien.
8. Kerja Tambahan yang Diperlukan
Meskipun forging dapat menghasilkan permukaan yang cukup mulus, beberapa produk masih memerlukan finishing tambahan untuk mencapai permukaan yang benar-benar halus dan presisi.
9. Pengaruh Suhu
Proses penempaan memerlukan kontrol suhu yang ketat. Kesalahan dalam mengendalikan suhu dapat menghasilkan produk yang cacat atau memiliki struktur mikrologi yang tidak diinginkan.
10. Tidak Cocok untuk Logam yang Sangat Lunak
Beberapa logam yang sangat lembut atau mudah teroksidasi mungkin tidak cocok untuk proses forging karena mereka dapat menjadi rapuh atau rusak selama proses.
Demikian informasi mengenai proses forging atau penempaan material logam. Proses ini biasanya akan dilakukan oleh distributor besi untuk menghasilkan produk yang sesuai keinginan klien.
KPS Steel merupakan distributor besi yang menyediakan beragam produk besi berkualitas. Kunjungi laman produk KPS Steel untuk mempelajari ragam produk yang tersedia. Kami menerima pembelian dalam jumlah besar (Bulk Buying) dan pengiriman untuk pulau Jawa dan Bali.