Rumah merupakan tempat ternyaman di dunia
Ke mana pun kita pergi rumah selalu menjadi tujuan kita untuk pulang. Tetapi masih banyak keluarga yang belum memiliki rumah sendiri. Banyak faktor yang menghambat terwujudnya keinginan untuk membeli atau membangun rumah. Faktor terbesarnya adalah masalah biaya. Namun, saat ini, banyak terobosan baru yang akan membantu mewujudkan impian kita memiliki rumah sendiri dengan biaya yang terjangkau.
Baca Juga: Pemanfaatan Limbah Padat Industri Besi Dan Baja
Awal Mula Metode Cetak Di Indonesia
Sekitar tahun 1990-an, sebuah terobosan baru dalam bidang konstruksi bangunan diperkenalkan, yaitu membangun rumah dengan menggunakan teknik cetak rumah. Bangunan rumah akan dicetak langsung pada lahan yang sudah disediakan. Lalu bagaimana pemasangan bata dan sebagainya? Di situ lah letak perbedaan rumah cetak dengan rumah biasa. Rumah cetak tidak lagi menggunakan batu bata untuk membangun dinding. Dinding yang digunakan merupakan dinding beton yang tebalnya 9 cm. Material yang digunakan adalah tulangan besi.
Proses selanjutnya adalah pengecoran. Untuk mengecor rumah cetak dibutuhkan campuran pasir dan semen dengan takaran perbandingan 8ps:1pc. Kemudian untuk material yang sebelumnya menggunakan batu bata, diganti dengan besi siku. Tebal besi siku yang dibutuhkan ialah 0,6-0,9 cm. Desainnya disesuaikan dengan dinding hingga kuda-kuda. Lalu, besi siku tersebut dirangkai menggunakan besi yang ukurannya 4,5. Besi ini berfungsi sebagai tulangan. Baru setelah itu di-cor dengan bantuan alat khusus.
Proses Cetak
Alat yang digunakan untuk membantu proses rumah cetak masih tergolong mahal. Harganya berkisar antara 160 juta hingga 180 juta. Akan tetapi, dapat membantu mencetak 100 rumah. Sehingga bila dihitung, biaya pengeluaran setiap rumahnya tidak terlalu besar. Tapi ada alternatif lain untuk pengganti alat ini yaitu menggunakan multiplek atau dari plat besi. Harganya bisa lebih murah dan mudah dimodifikasi menyesuaikan kebutuhan kita.
Lama pencetakan atau proses pengecorannya menghabiskan waktu 3-7 hari. Sebenarnya bisa lebih cepat jika kita memakai bahan kimia yang biasa digunakan untuk beton ready mix. Ada beberapa tahap pencetakan yang dilakukan dalam prosesnya. Pertama pengecoran dari titik 0 sampai ketinggian 1,2 – 2 m. Tahap kedua dari 2 m sampai ring balok/kuda-kuda. Dan tahap terakhir ialah pengecoran kuda-kuda jika tidak menggunakan rangka baja ringan. Jika telah selesai, kemudian di-aci dan masuk ke tahap akhir sesuai rencana.
Rincian Biaya Dan Waktu Pengerjaan
Perkiraan untuk rumah sederhana seperti tipe 36, waktu pembangunan dari 0 sampai serah terima kunci kurang lebih 30 hari kerja. Kita bisa menghemat budget dan waktu, juga kualitas yang tetap terjaga. Sedangkan untuk harga borongan bangunan berkisar 1,1 juta-1,2 juta/m2, jauh lebih murah dibandingkan rumah yang menggunakan bata merah yang berkisar 1,5 juta-1,7 juta/m2. Rumah dengan metode cetak cocok untuk rumah yang memiliki desain seragam (perumahan cluster). Pembangunan cepat, harganya lebih murah, rumah idaman pun segera jadi milik Anda.
Baca Juga: Mengenal Produk Baja Standar ‘SS 400’
Material besi siku, besi tulangan dan lainnya bisa Anda dapatkan di KPS steel Jakarta. Masalah besi bangunan, kami ahlinya karena kami sebagai distributor besi Jakarta.