Yuk Pelajari Cara Mengukur Kualitas Besi Beton dengan Benar

Menentukan ukurang besi beton dapat membantu Anda agar efisien ketika membeli jumlah material.

Siapa yang tidak mengetahui besi beton atau baja tulangan? Hampir setiap orang pasti sudah mengetahuinya. Besi ini adalah bahan yang sangat penting dalam bidang kontruksi bangunan. Kegunaannya sangat banyak, maka tidak heran jika penjualannya pun sangat tinggi. 

Baca Juga: Beragam Peralatan di Dalam Pabrik Pipa Besi

Baja tulangan yang digunakan juga harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Bahkan sudah ada dasar hukum yang dibuat oleh pemerintah untuk besi tersebut. Mulai dari pengertiannya, ciri-ciri, hingga cara mengukurnya. Hal tersebut dibuat guna menjaga keselamatan dan keamanan karena berhubungan dengan ketahanan bangunan. Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini!

Pengertian Besi Beton Menurut SNI

Baja tulangan ber-SNI merupakan baja yang sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh BSN (Badan Standarisasi Nasional). BSN merupakan sebuah lembaga yang memiliki tanggung jawab dalam standarisasi termasuk baja ini. 

Standarisasi sebuah baja sudah di atur dalam SII l 38-1984 yang menjelaskan tentang mutu serta cara uji baja tulangan beton. Namun, kemudian diperbaharui menjadi SNI 07-2052-2002 perihal baja tulangan beton, yang dikeluarkan oleh BSN pada tahun 2002. 

Baja tulangan beton akan masuk dalam standar jika memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dan BSN. Jika ada baja yang tidak memenuhi standar biasa disebut dengan beton banci. 

Ciri-Ciri Baja Tulangan Beton yang Ber-SNI

Kriteria serta ciri-ciri beton yang masuk dalam standar menurut BSN sudah sangat detail dijelaskan dalam SNI 07-2052-2002. Berdasarkan peraturan tersebut, ada beberapa hal yang bisa memudahkan Anda dalam memilih beton SNI dengan ciri fisiknya, dan hal ini akan berpengaruh pada cara mengukur kualitas beton. Beberapa di antaranya adalah:

1. Diameter dalam, adalah ukuran yang diukur tanpa sirip pada beton yang memiliki sirip. 
2. Ukuran nominal, adalah ukuran beton yang sesuai dengan ketetapan BSN. 
3. Toleransi, adalah besarnya simpangan yang diperbolehkan dari ukuran nominal yang ada. 
4. Sirip melintang, adalah sirip yang ada pada permukaan batang beton yang bentuknya melintang dari baja tulangan. 

Berdasarkan ciri-ciri di atas dapat disimpulkan bahwa baja yang memiliki kualitas baik ialah, tidak memiliki serpihan, lipatan, gelombang, serta retakan yang bisa membuat beton berkarat. 

Beton yang baik juga akan memiliki permukaaan yang polos, mulus dan tidak memiliki sirip. Namun, pengecualian pada beton ulir sirip yang memang memiliki bentuk sirip teratur dengan arah melintang dari sumbu batang. 

Cara Mengukur Kualitas Besi Beton yang Benar 

Kualitas dari beton bisa dilihat dari ciri-ciri dan toleransi yang dihasilkan. Toleransi merupakan simpangan yang masih dalam batas wajar. Sebelum menghitung toleransi maka harus mengukur diameter terlebih dahulu. Diameter sebuah beton diukur dengan satuan millimeter.

Saat mengukur toleransi, maka harus menggunakan jangka sorong karena memang satuan yang digunakan millimeter. Jangka sorong akan membuat ukuran diameter dan toleransi berada dalam akurasi serta presisi yang tepat. Inilah tabel ukuran diameter serta toleransi untuk beton. 

Interpretasi dari tabel di atas yaitu kualitas beton yang baik jika memenuhi batas toleransi yang ditetapkan. Karena memang besi beton yang ada di pasaran tidak memiliki ukuran diameter yang bulat, itulah mengapa dibutuhkan toleransi. Jadi misalnya, Anda akan membeli beton dengan diameter 6 mm, maka diameter beton yang maksimal bisa dipilih yaitu ukuran 5,7 mm atau 6,3 mm.

Nah, itulah cara mengukur kualitas besi beton dengan benar. Perlu diingat bahwa, kualitas beton juga dilihat dari ciri-ciri yang sudah ditetapkan oleh BSN. Semoga bermanfaat! 

Baca Juga: Mempelajari Cara Menentukan Schedule Pipa

Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih banyak mengenai material Besi Konstruksi, kunjungi website KPS Steel di sini, atau hubungi kami melalui Whatsapp di sini.