Meskipun kuat, namun setiap pekerja harus tetap memperhatikan toleransi besi beton SNI. Seperti yang kita ketahui, besi beton memang sering dipakai dalam berbagai konstruksi bangunan.
Beberapa orang juga mengenal besi beton sebagai besi tulangan. Keberadaannya sangat penting bagi setiap rangka bangun. Dengan kata lain, besi beton harus memenuhi standard yang telah ditetapkan, yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI).
Namun, sebelum lebih lanjut membahas mengenai toleransi tulangan beton ini, maka sebaiknya perhatikan beberapa informasi berikut. Dengan begitu, Anda akan memiliki dasar untuk memahami material tulangan beton sepenuhnya.
Apa Itu Besi Beton SNI?
Setiap barang yang beredar di masyarakat harus memenuhi standard. Lembaga yang bertugas untuk melakukan standarisasi adalah Badan Standarisasi Nasional (BSN). Tulangan beton juga termasuk barang yang harus memenuhi standard.
Standard yang digunakan untuk salah satu material bangunan ini adalah SNI 07-2052-2002. Beberapa poin dari standard tersebut mengacu pada standarisasi besi baja Japanese Industrial Standard (JIS).
Tulangan beton baru bisa disebut memenuhi standard jika telah memenuhi standard dan kualitas dari BSN. Oleh sebab itulah setiap produk yang telah memenuhi standard biasanya memiliki symbol SNI.
Barang yang tidak memenuhi standard tersebut umumnya memiliki kualitas lebih rendah. Beberapa pihak juga menyebut tulangan beton di bawah standard BSN dengan nama beton banci.
Baca Juga: Tips Memilih Besi Beton untuk Konstruksi Bangunan
Kriteria Besi Beton SNI Standar BSN
Lalu, seperti apa saja kriteria supaya toleransi besi beton SNI atau tulangan tersebut memenuhi standard BSN? Ada beberapa ukuran yang digunakan untuk melihat kualitas serta aspek lainnya, seperti:
1. Ukuran nominal
Ini adalah standard dari ukuran yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Toleransi
Toleransi mengacu pada sejauh mana penyimpangan pada tulangan dari ukuran yang telah ditetapkan.
3. Diameter
Ukuran diameter pada tipe besi tulangan tanpa sirip.
4. Sirip melintang
Ukuran sirip pada permukaan batang yang melintang terhadap setiap sudut batang.
Ukuran di atas diambil dengan memperhatikan bentuk fisiknya. Sedangkan toleransi besi beton SNI dari sifat tampaknya memiliki standard tidak boleh ada serpihan, retakan, gelombang, hingga lipatan pada permukaannya.
Dari ukuran bentuk, standard dibedakan berdasarkan 2 tipe tulangan, yaitu polos dan bersirip. Aturan lebih rumit diberikan kepada tulangan bersirip karena sirip atau ulir juga memiliki standarnya sendiri.
Toleransi Besi Beton SNI Terhadap Diameternya
Diameter menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam toleransi besi beton SNI. Ukuran lebih jelas bisa Anda lihat pada table berikut:
Keterangan:
- Penyimpangan kebundaran merupakan perbedaan antara diameter minimum serta maksimum terhadap hasil pengukuran pada penampang yang sama.
- D (diameter) pada tulangan bersirip berlaku pada diameter dalamnya saja.
Table penyimpangan berdasarkan diameter ini adalah toleransi yang masih diperbolehkan dari batas wajar. Toleransi bisa berlaku untuk diameter yang melebihi atau kurang dari batas normal.
Misalnya, jika sebuah tulangan baik polos maupun bersirip memiliki diameter 23 mm, maka toleransi besi beton SNI adalah 0,8 mm. Artinya, diameter paling minim adalah 22,2 dan 23,8 paling tinggi.
1. Panjang Besi Beton
Jika melihat standard SNI 07-2050-2002 maka panjang setiap tulangan telah ditentukan menjadi 3, yaitu 6m, 9m, dan 12m. Sebelumnya, menurut SII 0136-84 juga ada ukuran 3m meskipun telah direvisi.
Toleransi dalam setiap tulangan telah ditentukan sebagai minus 0 mm (-0 mm) plus 70 mm (+70 mm). Artinya, toleransi tidak boleh melebihi ukuran 70 mm.
Misalnya, jika panjang tulangan adalah 9 m, maka panjang minimum toleransi besi beton SNI yang diperbolehkan adalah 8.93 m. Begitu juga dengan tulangan lain tidak boleh melebihi ukuran 70 mm.
2. Tingkat Kekuatan
Sedangkan jika dilihat dari tingkat keuatannya, maka sudah ada standard yang bisa dipakai. Ada table khusus yang perlu Anda pahami. Berikut adalah table tentang tingkat kekuatan tulangan.
Keterangan:
- Hasil uji lengkung harus pada sisi dalam lengkungan
- Khusus untuk tulangan bersirip maka ≥ S.32 nilai renggangnya dikurangi dengan 2%
- Khusus untuk tulangan bersirip maka ≥ S.40 serta S.50 akan dikurangi 5%.
- 1 kgf/mm = 9,81 N/mm2
3. Marking Warna
Badan Standarisasi Nasional (BSN) telah menetapkan bahwa setiap tulangan harus diberikan tanda. Salah satu tanda adalah warna di setiap ujung penampang. Sedangkan warna juga tidak boleh sembarangan.
Tidak ada toleransi besi beton SNI dari sisi warna marking. Semua warna telah ditentukan berdasarkan kelas baja. Misalnya, kelas baja BjTS/P 30 maka harus diberikan warna marking biru.
4. Toleransi Berat Besi Beton
Toleransi berat dibedakan berdasarkan ukuran per batang dan per lot. Berikut adalah tabelnya:
Sedangkan untuk ukuran berat secara total sebenarnya berbeda untuk setiap tipe. Untuk tulangan polos bisa memiliki berat hingga 6.31 kg/m. Sedangkan untuk tulangan bersirip mencapai 17.4 kg/m.
Nah, apakah Anda telah memahami toleransi besi beton? Apabila Anda membutuhkan material besi berkualitas, KPS Steel menyediakan beragam jenis besi.
Baca Juga: Perbedaan Besi Beton Polos dan Besi Beton Ulir
Jika Anda tertarik untuk mempelajari informasi yang lebih lengkap mengenai beragam jenis besi, kunjungi blog kami untuk info terbaru. Kunjungi juga laman produk kami yang menyediakan besi beton dan beragam jenis besi lainnya.