Dalam dunia konstruksi, berat jenis besi beton menjadi hal penting untuk dipahami. Material ini merupakan kunci untuk menopang bangunan supaya lebih kokoh serta anti gempa.
Seperti yang sudah diketahui, saat ini ada beberapa tipe besi beton atau tulangan bisa dijumpai. Setiap tipe memiliki berat jenisnya masing-masing. Hal tersebut karena fungsinya tidak selalu sama.
Untuk memperhitungkan berat jenisnya, maka ada beberapa hal yang perlu dipahami. Kesalahan dalam penghitungan bisa menyebabkan konstruksi bangunan tidak sempurna. Oleh sebab itu, perhatikan informasi di bawah ini.
Pengertian Berat Jenis Besi Beton
Seperti yang sudah diketahui, besi menjadi material penting dalam struktur bangunan. Fungsinya adalah untuk membuat tulangan supaya bangunan lebih kokoh. Hal itu juga yang membuatnya sering disebut besi tulangan.
Berat jenis sendiri merupakan hasil perhitungan dari diameter serta ukuran. Secara keseluruhan, bisa diketahui bahwa berat jenisnya adalah 7.850 kg/m3. Artinya, setiap 1 m3 memiliki berat 7.850 kg.
Namun, berat jenis besi beton bisa berbeda-beda tergantung jenis materialnya. Di sisi lain, standard yang telah ditetapkan juga berbeda. Misalnya standard dari American Iron and Steel Institute sebesar 7.780 kg/m3.
Oleh sebab itu, diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang baik untuk mengetahui berat jenisnya. Apalagi, setiap jenis besi beton juga memiliki ukuran yang berbeda satu sama lain.
Jenis-Jenis Besi Beton
Ada beberapa jenis besi beton yang perlu dipahami. Setelah memahami setiap berat jenis besi beton, maka Anda bisa dengan mudah menggunakannya dalam struktur rangka bangunan.
1. Besi beton polos (plain bar)
Seperti namanya, material ini memiliki permukaan polos. Di sisi lain, material ini juga paling sering dijumpai di toko bangunan. Untuk berat jenis besi beton polos bisa Anda lihat di bawah.
Jika dilihat, berat jenis di atas sangat bergantung pada ukuran diameter. Selain itu, ada juga ukuran toleransi pada setiap diameter normal. Jadi, Anda bisa mengkalkulasi setiap kebutuhan konstruksi bangunan.
2. Besi beton ulir (deformed bar)
Ada juga besi ulir atau deformed bar yang memiliki permukaan berulir atau bersirip. Meskipun setiap produsen memiliki standard ulir sendiri, tetapi standard keseluruhannya telah ditentukan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN).
Besi ulir lebih banyak digunakan oleh kontraktor untuk membuat gedung besar. Tingkat ketahanan deformed bar sendiri juga mencapai 400 Mpa. Jadi akan sangat kokoh bahkan untuk gedung bertingkat sekalipun.
Terakhir adalah tipe besi beton banci. Dikatakan demikian karena memiliki harga jauh lebih murah. Hal tersebut karena dari ukuran tidak memenuhi standard yang telah ditetapkan oleh BSN.
Nah, tentunya Anda harus menghindari pembelian besi beton banci yaa.
Mengenal Berat Jenis Besi
Seperti yang sudah Anda ketahui, setiap jenis material memiliki berat jenis berbeda-beda. Perbedaan tersebut ditentukan oleh berapa panjangnya serta berapa diameternya. Perhitungan tersebut bisa dilakukan lewat beberapa cara.
Biasanya, berat jenis akan dibulatkan pada angka terdekat. Misalnya, berat jenis besi beton dengan diameter 1 mm adalah 0,00619. Maka akan dibulatkan menjadi 0,0062 kg atau menyesuaikan dengan ketentuan.
Tidak semua orang mampu menghitung berat jenis pada besi beton. Biasanya, beberapa orang hanya mengira-ngira saja. Namun, bagi pekerja yang telah professional pasti akan memahaminya karena telah terbiasa.
Baca Juga: Tabel Toleransi Besi Beton SNI dan Kriterianya
Cara Menghitung Berat Jenis
Untuk membantu menghitung ukuran berat jenis, sebenarnya ada beberapa metode bisa dipakai. Perhitungan ini menentukan akan berapa banyak besi beton dipakai dalam sebuah struktur rancang bangun sebuah bangunan.
1. Rumus umum Vb x Bjb
Cara pertama adalah menggunakan rumus umum volume x berat jenis. Untuk berat jenisnya menggunakan ketentuan standard 7.850 kg/m3. Dengan begitu, Anda hanya perlu mencari berapa volumenya saja.
2. Rumus berat besi tulangan
Rumus menghitung berat jenis besi beton kedua adalah dengan menghitung tulangannya. Caranya sendiri adalah perkalian antara 0,006165 x d2 x lebar. Sedangkan untuk diameter menggunakan ukuran milimeter (mm).
3. Tebal besi x 87,44
Rumus ini dipakai untuk mengukur ketebalan besi. Dalam ukuran internasional menggunakan satuan kaki. Namun, dalam penghitungan ini menggunakan ukuran mm karena jika menggunakan satuan ukuran kg hasilnya malah lebih besar.
4. Lebar x tebal x 7850 x 6
Cara ketiga adalah dengan menghitung antara lebar dikalikan tebal. Kemudian dikalikan 7.850 dan 6 sebagai ukuran standard. Angka 6 diambil dari ukuran panjang standard 6 meter yang telah disepakati.
5. Tebal x lebar x 0,001512
Cara terakhir menggunakan perkalian antara tebal, lebar, dan ukuran standard 0,001512. Langkah pertama adalah mengalikan antara tebal dan lebar. Kemudian dikalikan dengan panjang 6 meter dan terakhir dikali 0,001512.
Baca Juga: Cara Memilih Besi Beton untuk Rumah 2 Lantai
Nah, apakah Anda telah memahami bagaimana cara menghitung berat jenis besi beton?
Jika Anda tertarik untuk mempelajari informasi yang lebih lengkap mengenai beragam jenis besi, kunjungi blog kami untuk info terbaru. Kunjungi juga laman produk kami yang menyediakan besi beton dan beragam jenis besi lainnya.