Saat sedang mencari besi beton untuk proyek konstruksi, Anda mungkin pernah melihat berbagai kode besi yang berbeda, contohnya TS 280, TS 420, TP 280, dan lain sebagainya. Lalu, sebenarnya besi TP 280 artinya apa?
Pada umumnya, terdapat 2 jenis utama bahan besi beton, yaitu besi beton polos dan besi beton ulir. Masing-masing memiliki karakteristik dan kegunaannya sendiri. Sebagai pembeda, maka digunakan kode besi yang berbeda untuk memudahkan identifikasi dan penggunaan.
Besi TP 280 Artinya? dan Kode-Kode Serupa
Pada dasarnya, TS 280, TS 420, dan Besi TP 280 adalah istilah-istilah yang merujuk pada berbagai kelas dan jenis besi beton yang umumnya digunakan dalam konstruksi bangunan. TP adalah Tulangan Polos, dan TS adalah Tulangan Sirip.
Kode tersebut digunakan sebagai pembeda untuk membantu pencarian materi konstruksi yang cocok dan sesuai dengan standar SNI. Sebab, antara besi beton polos dan ulir memiliki perbedaan dari beberapa aspek.
Salah satu hal yang membedakan antara keduanya adalah yield strength atau titik luluh. Jenis besi beton polos titik luluhnya hanya memiliki satu kelas saja yaitu TP 280. Jadi, besi TP 280 artinya besi beton tersebut memiliki jenis tulangan polos dengan titik luluh 280 MPa.
Di sisi lain, tipe besi beton ulir memiliki 6 jenis kelas titik luluh yang berbeda, di antaranya TS 280, TS 420A, TS 420B, TS 520, TS 550, serta TS 700. Menurut Wiramas, jenis kelas besi beton yang paling umum digunakan di Indonesia ada 3, di antaranya sebagai berikut:
1. Besi Beton Polos U24 (TP 280)
Sesuai dengan Standar Nasional Indonesia atau SNI, material besi beton polos adalah jenis material besi yang mempunyai penampang bundar serta struktur permukaan mulus atau licin tanpa sirip.
Jadi, bentuknya berupa bulat memanjang tanpa ada tambahan atau variasi apapun. Besi beton polos umumnya berfungsi untuk membungkus besi beton ulir dalam posisi memanjang.
Sesuai penjelasan sebelumnya, besi TP 280 artinya titik luluhnya adalah 280 MPa. Kriteria tensile strength atau kekuatan tekan minimumnya adalah senilai 240 MPa, itu sebabnya disebut sebagai U24.
Secara umum, jenis ini lebih diminati oleh pengguna karena lebih mudah untuk dibengkokkan, sekaligus lebih mudah dipasang serta digunakan. Selain itu, harga besi beton polos juga lebih efisien untuk bangunan pribadi seperti rumah tinggal.
2. Besi Beton Ulir U35 (TS 280)
Berikutnya adalah besi beton ulir jenis U35 dengan kode TS 280. Sebagaimana besi ulir lain, terdapat pola pada permukaannya. Pola atau ulir tersebut bisa berbeda-beda tergantung dari produksi atau pabrikannya.
Bentuk pola uliran tersebut muncul melalui proses rolling pada permukaan besinya saat diproduksi. Ulir atau sirip ini berguna untuk membentuk ikatan (bonding) yang lebih baik antara besi beton dan material yang dicor.
Jadi, ikatan tersebut akan membantu menahan pergerakan dari material cornya dengan rangka yang disusun. Kekuatan tekan minimumnya adalah 350 MPa (U35), dengan titik luluh sebesar 280 MPa (TS 280).
3. Besi Beton Ulir U40 (TS 420)
Setelah memahami TS 280 dan besi TP 280 artinya apa, pahami pula jenis besi beton selanjutnya yang juga sangat umum digunakan di dunia konstruksi, yaitu besi beton ulir jenis U40 (TS 420).
Pada prinsipnya, bentuknya sama dengan TS 280, karena memiliki pola berupa ulir atau sirip pada permukaannya. Bedanya, kualitas TS 420 lebih baik dibanding TS 280, khususnya dari segi kelenturannya.
Karena tingkat kelenturan tersebut, harganya cenderung lebih mahal, tetapi lebih cocok untuk membangun gedung tinggi bertingkat. Sesuai kodenya, ini memiliki kekuatan tekan minimum 400 MPa (U40) dan titik luluh sebesar 420 MPa (TS 420).
Pastikan bahwa besi beton polos maupun ulir yang Anda gunakan sudah memenuhi standar SNI sesuai kode yang tercantum. Berbagai jenis besi beton tersebut bisa diperoleh melalui distributor terpercaya, di antaranya yaitu KPS Steel.
5 Perbedaan Besi Beton Polos dan Ulir
Dengan memahami berbagai arti kode besi beton di atas, Anda bisa menentukan tipe yang paling cocok untuk sebuah proyek. Selain dari segi kode, berikut ini perbedaan antara besi beton polos dan ulir secara lebih rinci:
1. Bentuk atau Tampilan Permukaan
Perbedaan pertama yang paling mencolok tentu saja adalah dari segi bentuk atau tampilan permukaannya. Besi beton polos memiliki tampilan permukaan yang polos, sementara besi beton ulir memiliki sirip, ulir, atau tonjolan pada permukaannya.
Permukaan besi beton ulir berfungsi memberikan kekasaran tambahan, yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan daya tahan terhadap gaya geser. Ini memudahkan proses pengecoran beton dan memberikan kelebihan khusus pada aplikasi tertentu.
2. Kelas Baja Berdasarkan Titik Luluh
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya terkait besi TP 280, bisa diketahui bahwa perbedaan utama dari kedua tipe besi beton ini adalah dari segi titik luluhnya. Di mana, besi beton polos hanya memiliki satu jenis tegangan luluh yaitu 280 MPa.
Sedangkan variasi tegangan luluh pada besi beton ulir jauh lebih bervariasi dengan 6 kelas baja berbeda yaitu TS 280, TS 420A, TS 420B, TS 520, TS 550, dan TS 700. Masing-masing kelas baja ini memiliki tingkat kekuatan dan karakteristik tertentu.
3. Kekuatan Besi
Menurut Indonesiana, meskipun kedua jenis besi beton memiliki kekuatan tarik yang tinggi, namun terdapat perbedaan lebih lanjut dalam hal ketahanan dan kekuatan sesungguhnya.
Dengan permukaan yang lebih kasar, besi beton ulir memiliki keunggulan dalam ketahanan terhadap gaya geser, sehingga lebih kuat menahan beban.
Di sisi lain, besi beton polos cenderung lebih licin, sehingga lebih cocok berfungsi sebagai begel yang berperan menahan beban geser dalam struktur beton.
4. Kegunaan Utama
Karena berbagai karakteristik di atas, maka besi beton ulir lebih cocok digunakan sebagai tulangan struktur beton yang memanjang untuk menahan jumlah beban yang lebih berat.
Di sisi lain, besi beton polos lebih banyak digunakan sebagai begel untuk menahan beban geser dalam struktur beton. Sifatnya yang mudah dibengkokkan membuat tipe ini ideal untuk situasi di mana konstruksinya membutuhkan besi berbentuk khusus.
Baca Juga: Ketahui Perbedaan Jenis Kode Pada Besi Ulir
5. Ukuran Diameter yang Tersedia
Perbedaan dalam ukuran diameter juga merupakan faktor pembeda yang penting. Baik besi beton polos maupun ulir memiliki berbagai ukuran diameter untuk memenuhi kebutuhan konstruksi yang beragam.
Sebagai contoh, besi beton polos memiliki diameter terkecil 6 mm, sementara besi beton ulir dimulai dari diameter 8 mm. Selain itu, terdapat pula varian ukuran diameter lainnya yang bisa disesuaikan dengan proyek konstruksi Anda.
Setelah mengetahui apa itu besi TP 280, segera dapatkan produk besi beton dari distributor besi pulau Jawa dan Bali KPS Steel yang memiliki kode sesuai SNI. Kunjungi laman produk besi KPS Steel untuk melihat ragam produk besi yang kami tawarkan. Anda juga dapat mempelajari ragam informasi yang tersedia seputar konstruksi dan bangunan melalui laman blog kami. Hubungi kami sekarang untuk pemesanan