Mempelajari bagaimana metode sambungan baja ringan yang baik, benar, optimal dan praktis akan dapat membantu Anda dalam pengerjaan konstruksi bangunan. Sambungan dalam konstruksi pada dasarnya harus benar agar bangunan kokoh tanpa perlu khawatir terjadi kerusakan di masa depan.
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan ketika melakukan sambungan. Mulai dari titik lokasi tumpuan, cara menyambung hingga posisi sambungannya. Semua itu harus diperhatikan baik-baik agar bangunan kokoh dengan sambungan yang baik dan terpasang rapi.
Sambungan Baja Ringan yang Benar
Menyambung baja ringan dapat dimaksimalkan dengan menggunakan besi hollow atau Kanal C. Berdasarkan metode pemasangannya, ada 6 teknik yang bisa Anda ikuti. Penjelasan singkat dari keenam teknik tersebut bisa dilihat dari poin-poin berikut ini.
1. Persiapkan Alat, Bahan serta Materialnya
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dengan mempersiapkan semua peralatannya. Mulai dari mesin bor, mata bor, besi baja ringan, meteran hingga baut pengencangan.
Sambungan baja ringan tidak akan bisa dilakukan jika peralatannya tidak komplet. Mesin bor jadi alat utama yang dibutuhkan untuk melubangi baja ringan agar bisa disambungkan.
Selain mata bor, besi berjenis Kanal C atau Hollow juga harus Anda persiapkan. Jadi dengan memaksimalkan material yang ada, Anda bisa memperoleh hasil terbaik.
Perhatikan juga ukuran mata bor, besi baja serta luas bangunan agar perhitungannya mudah dilakukan. Ukuran itu nantinya digunakan untuk menentukan titik penyambungan besi.
2. Tempatkan Sesuai Titik Pemasangan
Tempat pemasangan rangka bangunan harus direncanakan terlebih dahulu. Dengan segala perhitungan yang ada, lokasi sambungan harus bisa menopang beban secara merata.
Setelah ditentukan titik pemasangannya, Anda bisa mulai melubangi baja dengan mesin bor. Sambungan baja ringan bisa kokoh dengan menggunakan 3 sekrup di kedua sisinya.
Dengan adanya 3 sekrup, penahan menjadi semakin kuat untuk menahan beban. Anda juga bisa menggantikan sekrup dengan pengunci lain yang memiliki daya tahan serupa.
Selama penempatannya sesuai, sambungan akan bertahan dalam waktu yang lama. Namun jika tidak diperhitungkan penempatannya, sambungan akan sulit menahan beban yang ada.
3. Gunakan Dynabolt untuk Sambungan
Untuk memperkuat besi baja dalam konstruksi bangunan, jangan lupa pasang dynaboltnya. Pada dasarnya dynabolt merupakan baut pengunci atau bisa disebut Anchor Bolt.
Dengan menggunakan baut pengencangan ini, bangunan bisa kokoh berdiri. Tumpuan baja di bagian bawah harus dikunci dengan Dynabolt agar sambungan baja ringan tepat.
Ketika tumpuan tidak tepat, bangunan akan sulit berdiri dan bertahan lama. Oleh sebab itu, perencanaan titik pemasangan juga meliputi letak tumpuan dan letak sambungannya.
Kedua hal itu memiliki nilainya sendiri dalam meningkatkan keamanan hasil konstruksi. Jika ketahanannya tidak diperhatikan, maka bangunan itu belum layak untuk digunakan.
Baca Juga: Belum Tentu Bahay, Ini Sebab Rangka Atap Berbunyi
4. Tambahkan Sekrup atau Baut
Selain dynabolt, sambungan juga bisa diperkuat dengan menambahkan sekrup atau baut. Dari ketiga titik yang sudah dipersiapkan sebelumnya, Anda bisa tambah titik keempat.
Titik keempat digunakan sebagai penyeimbang tumpuan agar bebannya tersebar merata. Sambungan baja ringan akan menjadi semakin kokoh jika tumpuannya diperkuat.
Tempatkan baut tambahan di bagian sambungan agar daya tahannya kuat. Perhatikan juga kerenggangan antar sambungan agar tidak terjadi suatu hal yang tidak diinginkan.
Agar bangunan kokoh, sekrup perlu dipasang hingga benar-benar rapat dan kuat. Baik itu di bagian sambungan atau tumpuan kaki besi bajanya, semua harus diperhatikan proporsinya.
5. Kencangkan Baut atau Sekrup yang Terpasang
Untuk meminimalisir kesalahan, cek kembali sambungan dan baut di bagian besi penumpu. Kencangkan baut yang sudah terpasang agar daya cengkeramnya semakin kuat.
Sambungan akan menjadi semakin kokoh ketika tidak terjadi perenggangan di dalamnya. Hal ini dapat memaksimalkan hasil sambungan baja ringan sesuai SOP di lapangan.
Pekerja konstruksi selalu mengencangkan baut agar tidak ada perenggangan. Dengan cara ini bangunan dipastikan kuat, berdiri kokoh, tahan lama dan sulit dirobohkan.
Pengencangan bisa menggunakan mesin bor sekrup agar semakin kuat. Jika perlu, gunakan juga bantalan di bagian baut agar kerapatannya benar-benar optimal dan sesuai SOP.
6. Gunakan Bracket di Sambungan Baja Ringan
Bracket atau kuda-kuda baja ringan digunakan sebagai penumpu bagian bawah. Selain baut dynabolt, Anda harus menggunakan bracket agar tumpuannya menjadi semakin kuat.
Biasanya bracket digunakan ketika kontraktor ingin mencari kekuatan di penahannya. Ketika berada di bidang landai atau miring, bracket akan sangat membantu titik penguncian.
Dengan adanya bracket, baja ringan dapat kokoh berdiri dan menahan beban berat. Tentunya bracket harus diletakkan di beberapa titik penting agar bebannya merata.
Letak bracket bisa diumpamakan sebagai pilar dalam sebuah bangunan. Jika pilarnya tidak di pasangkan dengan baik, maka bangunan tersebut tidak akan kokoh dan aman digunakan.
Keenam teknik tersebut dapat Anda gunakan untuk memaksimalkan sambungan. Perhatikan titik-titik sambungan baja ringan setelah memasangnya agar ketahanannya terbukti kokoh.
Baca Juga: 4 Kelebihan dan Cara Membuat Mezzanine Baja Ringan
Jika Anda membutuhkan besi untuk melengkapi kebutuhan konstruksi bangunan, KPS Steel selaku Distributor Besi Jakarta terbaik menyediakan beragam jenis besi. Kunjungi laman produk kami untuk informasi selengkapnya. Bila Anda tertarik untuk mempelajari lebih lanjut mengenai dunia perbesian, konstruksi, dan inspirasi hunian, kunjungi blog KPS Steel