Pada berbagai pembangunan, salah satu jenis konstruksi yang umum dipakai yaitu konstruksi baja. Dalam proses membentuk konstruksi yang satu ini, diperlukan sambungan untuk menyatukan berbagai komponennya. Salah satu jenis sambungan yang banyak dipakai yaitu sambungan tetap.
Apa yang dimaksud dengan sambungan yang satu ini? Lalu, sebenarnya apa saja macam sambungan pada konstruksi baja? Simak artikel ini hingga tuntas untuk mengetahui berbagai informasi terkait sambungan pada konstruksi baja.
Pengertian Sambungan Tetap pada Konstruksi Baja
Sambungan yang tetap merupakan jenis sambungan pada konstruksi baja yang memiliki sifat permanen. Artinya, setelah Anda memasang jenis sambungan ini untuk konstruksi, maka tidak dapat dilepas kembali.
Sambungan tetap tersebut hanya bisa dilepas dengan cara dirusak, yang berarti tidak bisa untuk disambungkan kembali.
Supaya konstruksi bangunan menjadi kokoh, selain memperhatikan sambungannya, pemilihan bahan juga menjadi hal yang penting. Untuk memenuhi kebutuhan besi sebagai material konstruksi, KPS Steel selalu siap membantu Anda.
Macam Sambungan Konstruksi Baja dan Contoh-contohnya
Jika melihat dari sifat sambungan dari konstruksi baja, maka ada dua macam sambungan yang bisa dipakai. Pertama, ada sambungan yang tetap atau permanent joint. Kedua, ada jenis sambungan tidak tetap atau semi permanent joint.
Perbedaan sambungan tetap dan sambungan tidak tetap terletak pada sifat sambungannya. Sesuai dengan namanya, ada sambungan yang tetap atau bersifat permanen. Selanjutnya, ada juga yang bersifat tidak tetap atau bisa dibongkar pasang.
Kedua macam sambungan tersebut juga terdiri dari beberapa macam sambungan yang bisa dipilih dan dimanfaatkan sesuai dengan jenis dan fungsi dari pembangunan. Berikut merupakan penjelasan lebih lengkap tentang macam sambungan konstruksi baja.
1. Sambungan Tetap atau Permanent Joint
Jenis sambungan konstruksi baja yang pertama yaitu permanent joint. Penjelasan tentang sambungan ini juga sudah dibahas pada bagian sebelumnya.
Ada dua contoh sambungan tetap yang umum dipakai pada berbagai konstruksi baja, yaitu sambungan paku keling atau rivet joint dan dan sambungan las atau welded joint.
-
Sambungan Paku Keling atau Rivet Joint
Jenis pertama yaitu sambungan paku keling. Paku ini berbentuk silinder dan memiliki kepala di bagian atasnya.
Biasanya, paku keling terbuat dari baja stainless, baja karbon, ataupun bahan aluminium. Anda dapat memanfaatkannya untuk menyambungkan baja ketika akan konstruksi.
Karena merupakan sambungan permanen, maka tidak mudah untuk membongkar sambungan ini. Jenis sambungan ini bisa diaplikasikan untuk berbagai konstruksi permanen yang tidak membutuhkan bongkar pasang sambungan.
-
Sambungan Las atau Welded Joint
Jenis kedua yaitu sambungan las yang merupakan proses penyambungan dengan memanfaatkan tenaga panas.
Dua atau lebih batang baja yang akan dimanfaatkan untuk konstruksi, akan disambungkan memakai tenaga panas tersebut. Berikut merupakan beberapa kelebihan dari sambungan las ini:
- Berat sambungan akan lebih ringan
- Sambungan menjadi kuat dan kokoh
- Bentuk sambungannya menjadi lebih rapi
- Konstruksi baja yang memakai sambungan ini akan memiliki dimensi yang lebih kecil
Dengan berbagai kelebihan tersebut, maka jenis sambungan ini sangat cocok untuk berbagai kebutuhan konstruksi dengan kebutuhan kekuatan dan kekokohan yang tinggi. Sambungan yang kuat ini tidak bisa dilepaskan, kecuali dengan cara merusaknya.
Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu tentang kekuatan sambungan. Kekuatan tersebut akan dipengaruhi oleh kualitas dari pengelasan.
Jadi, pastikan Anda melakukan pengelasan dengan tepat dan optimal, sehingga hasil sambungan pun akan menjadi kuat dan aman untuk berbagai konstruksi.
2. Sambungan Tidak Tetap atau Semi Permanent Joint
Selanjutnya, ada juga jenis sambungan yang tidak tetap atau sering juga disebut sebagai semi permanent joint.
Sesuai dengan namanya, sambungan jenis kedua ini bersifat sementara, sehingga suatu hari tetap bisa dibongkar dan dipasang kembali. Namun, sistem bongkar pasang tersebut juga perlu memperhatikan kondisi sambungannya. Anda bisa membongkar pasang sambungan ini jika masih dalam kondisi yang baik dan tidak berkarat.
Secara umum, ada dua contoh dari sambungan tidak tetap yaitu sambungan ulir atau screwed joint dan sambungan pasak atau keys joint. Berikut merupakan penjelasan lebih lengkap tentang dua jenis sambungan tidak tetap.
-
Sambungan Ulir atau Screwed Joint
Pertama, ada sambungan ulir yang menerapkan prinsip kerja ulir dalam membentuk sambungan. Sambungan jenis ini cocok untuk jenis komponen yang perlu dibongkar pasang.
Kelebihannya yaitu dapat digunakan secara efisien dan biayanya terbilang murah. Di sisi lain, kekurangan dari sambungan ini yaitu diperlukan berbagai perawatan supaya tidak mudah rusak.
Jika tidak dipantau dan dirawat secara berkala, maka sambungan ulir bisa menjadi longgar. Hal ini tentunya bisa membahayakan bagi bangunan dan orang-orang di sekitarnya.
-
Sambungan Pasak atau Keys Joint
Selanjutnya, ada sambungan pasak yang memanfaatkan pasak untuk menyambungkan dua poros, roda rantai, roda gigi, dan sebagainya.
Itulah pengertian perbedaan sambungan tetap dan tidak tetap untuk konstruksi baja dan berbagai contoh-contoh dari keduanya. Setiap jenis sambungan tersebut memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Tentunya, pemilihan jenis sambungan ini perlu disesuaikan dengan jenis dan fungsi dari bangunan yang akan dibuat. Dengan begitu, maka konstruksi baja akan berfungsi dengan optimal.
Baca Juga: Mengenal Apa itu Konstruksi Baja Berat dan Keunggulannya
Setelah memahami tentang sambungan konstruksi baja, salah satunya sambungan tetap, maka hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah pemilihan produk untuk bahan bangunan. Pastikan Anda memakai material yang berkualitas, misalnya dari KPS Steel yang bisa membantu dalam memenuhi kebutuhan besi