Memasang rangka atap baja ringan tanpa kuda kuda harus memperhatikan berbagai hal termasuk keamanan. Kuda kuda memiliki fungsi sebagai penopang tekanan pada rangka atap, jadi sangat vital.
Tekanan yang nantinya dihasilkan saat atap sudah jadi cukup besar. Akan disalurkan ke seluruh struktur di bawah rangka, ini disebut dengan framework. Karena fungsinya menopang tekanan maka digunakan bahan keras seperti baja, kayu, bambu, beton bertulang.
Kuda kuda biasa digunakan pada bangunan berstruktur lebar. Bisa diaplikasikan untuk atap lengkung, perisai, limasan.
Contoh pada bangunan pusat perbelanjaan, pabrik, gudang penyimpanan, area parkir gedung. Pada bangunan dengan luas terbatas bisa digunakan rangka atap tanpa kuda-kuda.
Karena berhubungan dengan kekuatan, maka maksimal panjang bangunan adalah 6 meter. Ini bisa diaplikasikan pada rumah pribadi, kandang, atau toko.
Cara Memasang Rangka Atap Baja Ringan Tanpa Kuda Kuda
Pemasangan rangka dengan model seperti ini bertujuan untuk menghemat penggunaan material. Ciri khas dari rumah modern minimalis. Namun Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini supaya tetap aman dan nyaman:
1. Desain bentuk atap
Tentukan dulu desain bentuk atap. Paling ideal untuk bentuk miring atau limasan seperti rumah minimalis pada umumnya.
Selain bentuk juga ukuran, semakin lebar bangunan tentu perlu pengamanan lebih supaya tidak mudah roboh. Jika desain berbentuk limas, maka bagian gording sebisa mungkin menggunakan cor.
Nantinya bagian ini akan dipasang sepatu sebagai tumpuan reng, atau rangka baja yang bentuknya panjang-panjang supaya bisa difungsikan.
2. Ketebalan material
Material yang digunakan harus sesuai dengan jenis paling ideal serta ketebalannya. Usahakan sesuai dengan perkiraan beban pada struktur di bawahnya. Setidaknya gunakan ketebalan 0,75 mm, ini sudah cukup untuk standar keamanan.
Material rangka atap baja ringan tanpa kuda kuda ini nantinya digunakan sebagai reng. Reng adalah penutup atap secara langsung. Bisa genteng tanah liat, galvalum atau multi roof, asbes dan sebagainya.
Baca Juga: Cara Menghitung Rangka Atap Baja Ringan dan Cara Pasang
3. Sesuaikan dengan material penutup
Apakah akan menggunakan genteng tanah liat, asbes, multi roof atau galvalum perlu ditentukan sejak awal. Jika menggunakan genteng tanah liat, berapa ukuran serta ketebalannya.
Begitu juga dengan penggunaan material lainnya. Jika memilih material genteng tanah liat harus menggunakan reng atau penumpu langsung.
Jika menggunakan galvalum bisa tanpa reng, namun perlu disesuaikan dengan ukuran bangunan supaya tetap kokoh.
4. Ukuran Gording
Gording paling aman jika tidak menggunakan penopang di bawahnya adalah 100 cm sampai 120 cm. Jika lebih lebar dari ukuran tersebut beresiko atap roboh. Jika menggunakan ukuran gording lebih lebar maka atas harus menggunakan multi roof.
Multi roof lebih ringan dan ukurannya lebih besar. Bisa 2 meter lebih, sehingga paling mudah diaplikasikan jika Anda tidak menggunakan kuda kuda. Digunakan untuk desain atap bentuk miring lebih ideal material ini.
5. Perhatikan kemiringan atap
Kemiringan paling ideal adalah 250 sampai 300. Kemiringan menentukan luas yang dibutuhkan untuk pemasangan penutup.
Secara langsung berkaitan dengan beban rangka yang ditopang oleh struktur bagian bawah. Paling penting ketika membangun dan membuat atap adalah memilih tenaga ahli. Pengalaman mengerjakan berbagai tipe bangunan menjadi jaminan keamanan.
Baca Juga: Jenis-Jenis Besi Konstruksi yang Perlu Dipahami Sebelum Pembangunan
Tenaga ahli memiliki perhitungan berdasarkan standar keamanan gedung. Kami berpengalaman menyediakan material untuk struktur bangunan dan baja dengan berbagai tipe dan ketebalan yang dapat Anda pilih sesuai kebutuhan.
Jika Anda tertarik untuk mempelajari informasi yang lebih lengkap mengenai beragam jenis besi, kunjungi blog kami untuk info terbaru. Kunjungi juga laman produk kami untuk informasi mengenai besi hollow galvanis dan beragam besi baja ringan lainnya.
Anda juga dapat melakukan pemesanan secara online, hubungi kami melalui WhatsApp.