Sifat mekanik baja ialah sifat dari material logam yang berkaitan dengan kelakukan (behavior), terhadap pembebanan mekanik pada bahan ini. Sifat inilah perlu dipertimbangkan ketika Anda menentukan produk dengan tepat, karena kualitas material konstruksi sangat penting.
Meskipun dianggap sebagai hal sederhana, banyak hal perlu Anda ketahui dari jenis logam ini dan sifat mekanik yang dimilikinya. Mechanical properties diartikan sebagai ukuran kemampuan bahan dalam menahan beban, atau menahan gaya hingga tegangan.
Tingkat kekuatan jenis logam ini tentu sangat penting untuk diperhatikan, jika Anda ingin memiliki produk material yang berkualitas. Dengan mengetahui sifat mekanik baja, akan lebih banyak informasi penting bisa Anda temukan dan bermanfaat dalam menentukan material konstruksi.
Baja dikenal sebagai material konstruksi cukup banyak digunakan, di Indonesia sendiri telah banyak hunian atau bangunan yang memanfaatkan bahan tersebut. Sehingga semakin banyak juga merek bisa Anda temukan, dan perlu diketahui sifat atau behavior yang dimiliki.
Sifat Mekanik Baja yang Perlu Anda Ketahui
Baja dikenal memiliki daya tahan cukup kuat, selain itu tidak mudah rapuh bahkan dapat bertahan dalam waktu bertahun-tahun. Karena itulah banyak orang lebih memilih menggunakan material ini, selain itu masih banyak sifat yang dimiliki oleh baja dan menjadi kelebihannya.
1. Strength (Kekuatan)
Sifat mekanik baja pertama ialah kekuatan, dalam dunia engineering terdapat dua jenis strength yang dimaksud yaitu Yield strength dan Tensile strength. Dimana kedua jenis kekuatan tersebut memiliki pengertian berbeda, dan keduanya dimiliki oleh material tersebut.
Yield strength merupakan kekuatan luluh, yaitu tegangan minimum saat material kehilangan sifat elastisnya. Sedangkan Tensile strength merupakan kekuatan tarik, yaitu tegangan maksimum yang dapat ditahan oleh jenis logam ini saat meregang atau ditarik sebelum material ini patah.
2. Toughness (Kekerasan)
Kemungkinan bahan ini mengalami keretakan memang kecil, jika keretakan ini terjadi, maka proses merambatnya akan berlangsung dengan cepat, tanpa terjadi deformasi plastis (kondisi baja tidak bisa kembali ke bentuk semula akibat pembebanan) dan menghasilkan patah gelas.
Risiko patah ini bisa meningkat tergantung ketebalan, tegangan tarikan dan penguat stres di suhu dingin. Oleh karena itu kemampuan jenis logam ini menahan fraktur gelas, tergantung dari sejumlah faktor yang harus dipertimbangkan ketika memilih material tersebut.
3. Ductility (Elastisitas)
Sifat mekanik baja berikutnya adalah elastisitas, meskipun terlihat kaku sebetulnya material ini tetap memiliki sifat ductility. Dimana jenis logam ini akan memanjang saat berada di bawah beban tarik sampai batas tertentu, hingga material ini patah.
Tingkat elastisitas bahan ini tentu penting untuk diperhatikan, karena rendahnya ductility baja bisa menyebabkan retak saat proses fabrikasi pengelasan, pelurusan dan pembengkokan.
4. Weldability (Kemampuan Las)
Sifat berikutnya adalah kemampuan struktural baja saat dilas, pengelasan bisa melelehkan baja secara lokal lalu mendingin. Kecepatan proses mendingin tergantung material di sekitarnya, seperti halnya balok yang menawarkan heat sink, dimana perangkat menyerap panas berlebih.
Luas heatsink yang besar dan area las yang relatif kecil, kondisi ini menyebabkan heat affected zone, atau zona terkena panas tersebut mengurangi kekerasan jenis logam ini.
5. Durability (Ketahanan)
Sifat mekanik baja berikutnya adalah ketahanan, bagaimana baja bisa tahan terhadap korosi dan terhadap kondisi lainnya. Anda memang bisa menemukan baja tahan karat, namun terdapat banyak cara untuk melindungi material tersebut dari korosi dengan mengecat atau galvanizing.
Perlindungan lapisan ini juga bergantung pada tingkat paparan, umur juga lokasi. Apabila jenis logam ini ditempatkan pada tempat yang kurang tepat, maka proses korosi akan terjadi lebih cepat.
Baca Juga: Tips Membuat Bekisting Plat Lantai yang Kokoh
Fakta Menarik Lainnya dari Material Baja
Material ini memang menyimpan banyak keunggulan, kami akan mengajak Anda untuk mengulik lebih dalam seputar baja dan sifat mekaniknya.
1. Bahan Liat (Ductile) dan Bahan Rapuh (Brittle)
Setelah mengetahui sifat mekanik baja, kini Anda perlu mengetahui fakta lainnya yang dimiliki oleh material ini. Bahan logam biasanya diklasifikasikan menjadi ductile dan brittle, perbedaan keduanya adalah, pada bahan ductile tingkat regangannya lebih besar sampai terjadi kerusakan.
Sedangkan pada brittle, gaya regangan lebih kecil sampai di titik yang sama seperti halnya besi cor dan beton termasuk kedalam bahan rapuh.
2. Modulus Kekerasan
Sebelum material digunakan, tentu baja akan melakukan serangkaian pengujian seperti misalnya gaya tarikan yang dinaikkan dari nol sampai nilai dan membuat jenis logam ini patah. Inilah yang disebut sebagai modulus kekerasan, dimana material meregang sampai di titik keruntuhan.
3. Batas Luluh Bahan
Salah satu sifat mekanik baja lainnya adalah batas luluh bahan, dimana material mengalami deformasi plastis diikuti dengan peregangan yang meningkat dan peningkatan beban secara mendadak. Karena itulah gejala ini disebut meluluh, karena ditandai perubahan bentuk baja.
4. Klasifikasi Bahan
Diketahui bahwa material ini memiliki dua karakteristik, yaitu homogen dan isotropis. Homogen adalah sifat elastis yang sama pada keseluruhan titik bahan, sedangkan isotropis adalah sifat elastis yang sama pada semua arah pada setiap titik dalam bahan.
Kelebihan yang dimiliki oleh material ini memang membuat banyak orang tertarik, namun tentu jenis logam ini memiliki tingkat kelemahan tersendiri pada titik tertentu.
Baca Juga: Kenali Ragam Jarak Anyaman Besi Cor Dak yang Ideal
Dengan mengetahui sifat mekanik baja, akan lebih mudah bagi Anda dalam menentukan produk baja yang sesuai. Dapatkan baja berkualitas hanya di KPS Steel distributor besi jakarta. Kunjungi laman produk KPS Steel untuk informasi mengenai beragam produk yang tersedia.
Lakukan pemesanan secara online dengan cara klik link ini..