Metode blast furnace memang erat hubungannya dengan proses pembuatan besi kasar (pig iron) yang menjadi bahan dasar berbagai material besi.
Topik mengenai tanur tiup atau tegak (blast furnace) sudah pernah disinggung dalam artikel berjudul Proses Pembuatan Bijih Besi Menjadi Besi Kasar (2). Namun, Anda mungkin belum mengetahui apa dan bagaimana proses metode blast furnace dilakukan? Nah, dalam artikel ini KPS Steel, distributor besi Jakarta akan membahas mengenai blast furnace lebih jauh!
Baca Juga: Proses Pembuatan Bijih Besi Menjadi Besi Kasar (1)
Apa Itu Blast Furnace?
Blast furnace merupakan salah satu proses metalurgi untuk mereduksi bijih besi (iron ore), pellet, dan/atau sinter secara kimia dan mengubah material besi padat tersebut menjadi logam besi cair bersuhu tinggi (hot metal) dengan sarana tanur/tungku pelebur.
Blast furnace disebut pula sebagai metode tanur tegak atau tinggi, karena menggunakan prosesnya yang menggunakan tanur berbentuk silinder tegak dengan ukuran yang relatif besar. Diameternya tanur ini berukuran ±6 meter dengan tinggi ±20-30 meter. Tungku dengan lubang di bagian atas ini terbuat dari plat baja yang dinding bagian dalamnya dilapisi material bata tahan api (refractory brick).
Metode ini juga dikenal sebagai tanur tiup karena sepanjang prosesnya yang ditiupkan udara panas (hot blast) ke dalam tungku. Udara bersuhu hingga 1800ºC ini ditiupkan dari dapur cowper melalui lubang/bukaan (tuyer) yang terdapat di bagian bawah tungku.
Prinsip Kerja Blast Furnace
Bahan utama yang diperlukan dalam proses blast furnace adalah bijih besi—baik yang berkadar besi tinggi (magnetite dan hematite) maupun hasil olahan (pellet atau sinter). Selain bijih besi juga diperlukan arang batubara (kokas) dan bahan tambahan (flux) berupa batu kapur, kapur bakar, atau batu dolomit.
Secara bertahap bahan baku dituangkan ke dalam tungku melalui lubang bagian atas. Sementara itu dari lubang (tuyer) yang ada di bagian bawah tungku ditiupkan udara panas. Akibat semburan udara panas terjadilah berbagai reaksi kimia pada tiap bagian silinder tegak yang memiliki suhu berbeda-beda (400-1.800ºC). Berbagai reaksi dalam tungku berlangsung paling efektif pada suhu antara 700 ºC s/d 1200ºC.
Gas panas hasil reaksi yang keluar lewat lubang di bagian atas akan dibersihkan dengan alat khusus. Setelah itu gas panas tersebut akan mengalami proses lanjutan untuk dimanfaatkan. Sementara itu, bijih besi akan mengalami reduksi serta pemurnian yang selanjutnya akan melebur membentuk logam cair panas (hot metal) yang akan ditampung di bagian bawah tungku. Selain hot metal, di bagian bawah tanur juga ditampung limbah padat (slag). Setelah itu, dalam proses lanjutan, hot metal dapat dicetak menjadi besi kasar (pig iron) atau diproses menjadi baja.
Demikian rangkuman KPS Steel, distributor besi Jakarta mengenai blast furnace pada menyediakan proses pengolahan besi kasar (pig iron). Jika Anda membutuhkan berbagai produk besi dan baja, seperti besi beton, besi hollow, pipa baja, pipa galvanis, berbagai jenis plat, dan produk lainnya, Anda bisa mendapatkannya di KPS Steel.
Baca Juga: Mengapa Baja Dibutuhkan Pada Konstruksi Bangunan?
Jika Anda tertarik untuk mempelajari informasi yang lebih lengkap mengenai beragam jenis besi, kunjungi blog kami untuk info terbaru. Kunjungi juga laman produk di KPS Steel. Anda juga dapat melakukan pemesanan, hubungi kami melalui WhatsApp.