Seperti diketahui, baja bukanlah logam murni melainkan logam paduan.
Baja merupakan paduan antara logam besi sebagai bahan dasar utama dengan unsur-unsur lain, seperti karbon, mangan, nikel, dan lainnya. Tahukah Anda? Sifat-sifat mekanik baja dipengaruhi oleh komposisi besi, karbon, dan/atau unsur paduan lain. Menurut komposisi paduan dikenal dua jenis baja, yaitu baja karbon dan baja paduan. Mari simak rangkuman dari KPS Steel, distributor besi Jakarta yang mengajak Anda untuk lebih mengenal jenis-jenis baja lewat artikel ini.
Baca Juga: Mengenal Produk Baja Standar ‘SS 400’
Baja Karbon
Baja karbon (carbon steel) adalah baja dengan unsur karbon (C) sebagai paduan utamanya dengan jumlah kadarnya yang mencapai 2%. Sebenarnya sebagian besar baja merupakan baja karbon. Baja karbon ini dibedakan menjadi tiga jenis sesuai dengan kandungan karbonnya.
- Pertama, Baja Karbon Rendah (Low Carbon Steel) yang hanya mengandung karbon sekitar 0,1% – 0,3% ini dikenal lunak dan lemah sekaligus ulet dan tangguh. Baja ini mudah dilas dan dikerjakan, dan harganya relatif paling murah dibandingkan jenis baja karbon lainnya. Contoh dari jenis baja karbon ini berupa plat kapal, lembaran dan profil struktural, seperti I, L, H, dan C.
- Kedua, Baja Karbon Menengah (Medium Carbon Steel) dengan kandungan karbonnya yang mencapai sekitar 0,3%-0,8%. Struktur mikronya lebih keras dan kuat. Tingginya jumlah karbon membuat baja ini lebih responsif terhadap berbagai proses perlakuan panas untuk meningkatkan sifat mekaniknya. Contohnya rel kereta api, roda gigi, dan berbagai komponen mesin.
- Ketiga ada Baja Karbon Tinggi (High Carbon Steel), kandungan karbonnya sekitar 0,8%-2%. Kualitasnya—kekerasan, kekuatan, dan kegetasan—lebih tinggi daripada dua jenis baja lain. Contoh aplikasinya untuk aneka perkakas, terutama alat potong.
Baja Paduan
Baja Paduan (alloy steel) adalah baja yang ditambah unsur paduan lain selain karbon agar didapatkan sifat-sifat khusus, seperti kekuatan, ketahanan terhadap karat, kemampuan las, dan lainnya. Jenis unsur yang biasa dipadukan, antara lain Mangan, Kromium, Nikel, Fosfor, Belerang, dan lainnya. Penambahan unsur lain tersebut ada dalam persentase yang kecil, biasanya lebih kecil dari unsur karbon.
Meskipun ditambah unsur-unsur lain, karbon tetap menjadi unsur paduan yang mendominasi. Menurut persentase karbon dikenal tiga kelompok baja paduan, yaitu baja paduan karbon rendah (unsur C ≤2,5%); baja paduan karbon menengah (unsur C 2,5%-10%); dan baja paduan karbon tinggi (unsur C >10%).
Jika ditinjau dari kandungan unsur-unsur selain karbon, dikenal special alloy steel dan high speed steel. Special Alloy Steel (baja paduan khusus) adalah baja paduan yang menambahkan satu unsur atau lebih untuk mendapatkan sifat khusus. Sementara High-speed Steel adalah baja paduan yang dikembangkan sebagai bahan baku alat potong (tool) mesin berkecepatan tinggi. Pada suhu tinggi kekerasannya dapat bertahan lebih baik dibandingkan jenis baja lain.
Setiap unsur paduan memiliki pengaruh berbeda jika dipadukan dengan unsur yang juga berbeda dan dalam jumlah berbeda. Alhasil banyak lagi jenis baja paduan dengan sifat mekanik berbeda-beda.
Baca Juga: Pemanfaatan Limbah Padat Industri Besi Dan Baja
Sambil menambah wawasan, Anda dapat berselancar mencari produk besi dan baja yang sesuai untuk proyek Anda di laman KPS Steel, distributor besi Jakarta, di sini!