Meskipun dalam jumlah kecil—diikuti perlakuan panas, pendinginan, dan lainnya.—setiap unsur paduan akan memengaruhi sifat-sifat mekanis baja.
Seperti alam artikel sebelumnya ‘Jenis-Jenis Baja Menurut Komposisinya’, KPS Steel selaku distributor besi Jakarta sudah mengenalkan Anda dengan beberapa jenis baja paduan. Sekarang lewat artikel ini kami akan mengajak Anda untuk mengenal lebih jauh pengaruh yang diberikan oleh masing-masing unsur paduan yang biasa ditambahkan pada baja.
Pertama-tama kami akan mengupas berbagai unsur yang relatif selalu ada dalam baja, yaitu karbon, mangan, fosfor, sulfur, dan silikon serta pengaruh signifikan yang diberikan.
Baca Juga: Mengenal Teknik ‘Rolling’ Dalam Industri Baja
Carbon (C)
Boleh dikatakan karbon (C) merupakan unsur paduan terpenting yang ada dalam semua baja. Jumlahnya relatif dominan dibandingkan unsur-unsur lain. Istilah baja karbon (carbon steel) merujuk pada baja dengan kandungan karbon sebagai campuran utama dengan persentase mencapai kisaran 0,12% s/d 2%.
Pada baja unsur karbon, peran yang diberikan adalah meningkatkan kekerasan, kekuatan tarik, dan reaksinya terhadap perlakuan panas. Peningkatan kandungan karbon berbanding lurus dengan kenaikan titik lebur baja, tetapi juga mengurangi ketangguhan dan membuatnya getas/mudah patah serta menurunkan kemampuan untuk di las (weldability). Pada kebanyakan baja yang dilas kandungan karbonnya kurang dari 0,5%.
Manganese (Mn)
Mangan (Mn) termasuk unsur paduan yang tak kalah penting dari karbon. Kehadirannya berpotensi memperbaiki struktur baja serta menambah kekuatannya dengan cara meningkatkan pengerasan dan membuat baja tahan aus.
Penambahan mangan juga mengantisipasi terjadinya oksidasi serta terbentuknya besi sulfida dan kotoran terlarut (inklusi) dalam proses pembuatan. Jumlah mangan yang terkandung dalam baja biasanya sekitar 0,3%, tetapi pada beberapa jenis baja karbon kandungannya bisa mencapai 1,5%.
Phospor (P)
Kandungan fosfor (P) pada kebanyakan baja karbon rata-rata sekitar 0,04%. Dalam jumlah yang berlebihan unsur fosfor cenderung dianggap sebagai pengotor karena berpotensi mengurangi kekerasan/ketangguhan baja. Oleh karena itulah fosfor hanya ditambahkan dalam jumlah kecil. Penambahan fosfor hingga 0,1% pada low alloy high-strength bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan terhadap korosi.
Sulphur (S)
Sulfur atau belerang (S) adalah unsur yang cenderung dianggap sebagai pengotor, tetapi jika dalam jumlah sedikit (<0,05%) memberikan pengaruh positif, seperti membuat baja mudah dibentuk. Namun, jumlah yang berlebihan berdampak pada kerapuhan dan menurunkan kemampuan baja untuk dilas dan/atau meningkatkan risiko pembentukan retak las.
Silikon (Si)
Silikon (Si) berpotensi memperbaiki struktur baja seperti halnya unsur mangan (Mn), tetapi dalam tingkat yang relatif lebih kecil. Unsur silikon akan menambah kekuatan dan kekerasan baja. Unsur ini dapat menjadi penstabil karbida yang terbentuk akibat penambahan paduan lain. Silikon juga berperan sebagai deoxidizer—pengikat/penghilang oksigen atau gas terlarut lain (nitrogen)—untuk mengantisipasi kerusakan dan/atau cacat. Persentase normal sekitar untuk kandungan sulfur berkisar 0,4%.
Masih ada beberapa unsur lain yang biasa ditambahkan pada baja. Sebagai kelanjutannya, KPS Steel distributor besi Jakarta menyajikannya dalam artikel bagian ke-2 ‘Apa Pengaruh Unsur Paudan Pada Baja? (2)’.
Baca Juga: Lebih Jauh Tentang Hot Rolled Steel Dan Cold Rolled Steel
Jika Anda tertarik untuk mempelajari informasi yang lebih lengkap mengenai beragam jenis besi, kunjungi blog kami untuk info terbaru. Kunjungi juga laman produk kami untuk informasi mengenai produk besi di KPS Steel. Anda juga dapat melakukan pemesanan, hubungi kami melalui WhatsApp.