Pemilihan jenis pondasi rumah yang tepat akan membantu bangunan supaya berdiri dengan kokoh, stabil dan bertahan lama di atas tanah. Jika bangunannya berdiri kokoh dalam jangka waktu panjang, maka tidak akan mudah terpengaruh oleh gangguan alam.
Gangguan alam sendiri bisa berupa hujan deras, angin kencang, gempa, banjir dan lain sebagainya. Pernahkah Anda melihat bangunan yang mudah sekali runtuh padahal baru selesai dibangun?
Anda bisa menghindari hal tersebut dengan membuat pondasi rumah yang tepat dan kuat. Jangan sembarangan dalam membangunnya apalagi menggunakan material bangunan berkualitas rendah.
Berbagai Pilihan Jenis Pondasi Rumah
Ketika Anda membeli rumah siap huni maupun membangunnya sendiri, perlu sekali mengenali jenis pondasinya. Sebab, hal tersebut akan menentukan kekuatan rumah dalam menahan bencana.
Dalam upaya menentukan jenis pondasi rumah, terdapat beberapa aspek perlu diperhatikan. Seperti desain bangunan, jenis tanah, keadaan geografis dan lain sebagainya. Baru setelah itu bisa menentukan tipe pondasinya.
Secara umum, ada dua ragam pondasi yang umum digunakan, yakni tipe dangkal dan dalam. Keduanya tentu dipilih dengan memperhatikan beberapa aspek di atas. Mari simak dahulu penjelasan detailnya di bawah ini.
1. Jenis Pondasi Dangkal
Pertama, jenis pondasi rumah yang paling umum ialah dangkal. Umumnya dibuat pada kedalaman tanah rendah, yakni tidak lebih dari 3 meter atau sepertiga dari lebar alas pondasinya.
Umumnya diterapkan pada wilayah dengan kondisi permukaan tanah keras atau stabil. Tujuannya ialah untuk mendukung struktur bangunan yang tidak terlalu berat maupun terlalu tinggi.
Tipe dangkal ini mempunyai beberapa contoh dalam penerapannya. Seperti pondasi raft, tapak, memanjang atau jalur, sarang laba-laba dan lain sebagainya.
2. Jenis Pondasi Dalam
Pada tipe dalam ini umumnya diterapkan pada permukaan tanah dengan kedalaman tertentu. Melalui penerapannya, daya dukung dasar pondasinya akan dipengaruhi oleh beban struktural dan keadaan permukaan tanah.
Biasanya tipe ini dipasang pada kedalaman lebih dari 3 meter di bawah permukaan tanah. Ada sejumlah contoh dari tipe dalam, yakni tiang pancang, piers, caissons atau bore pile.
5 Jenis Pondasi Dangkal pada Bangunan
Mari membahas jenis pondasi rumah dangkal terlebih dahulu. Pada pembahasan di atas sudah disinggung sedikit mengenai beberapa contohnya seperti raft, tapak, dan lain sebagainya.
Pondasi dangkal tidak disarankan untuk diaplikasikan pada tanah yang kurang stabil atau kepadatannya buruk. Misalnya saja tanah bekas rawa atau gambut. Apabila memang tanahnya kurang stabil, maka perbaiki dahulu keadaan permukaan tanahnya.
Misalnya saja dengan memakai tiang pancang yang ditanam di bawah pondasi. Setelah itu, Anda bisa menentukan tipe pondasinya seperti dalam penjelasan di bawah ini.
1. Raft
Pertama ada tipe raft yang umumnya dipakai guna menyebarkan beban struktur di atas area lebih luas. Umumnya diterapkan pada area tanah yang mempunyai tekstur lunak atau longgar dengan kapasitas daya tahan rendah.
2. Tapak
Jenis pondasi rumah selanjutnya ialah tapak yang dipakai untuk mendukung titik beban tunggal pada sebuah bangunan. Biasanya bangunan yang didirikan berbentuk melingkar atau bulat, namun bisa juga berupa persegi.
3. Memanjang atau Jalur
Tipe memanjang atau jalur umumnya dipakai untuk mendukung bangunan dengan beban memanjang. Biasanya, ditujukan untuk dinding yang bentuknya persegi, persegi panjang atau trapesium. Materialnya ialah campuran pecahan batu, batu kali dan cor beton tanpa tulang.
4. Setempat
Tipe setempat ini dipilih guna mendukung beban titik seperti kolam praktis, tiang kayu di rumah sederhana atau pada titik kolam struktural. Contoh penerapannya ialah pondasi umpak batu kali dan umpak beton untuk rumah sederhana.
5. Sarang Laba-Laba
Pondasi sarang laba-laba tergolong konvensional di mana merupakan kombinasi antara sistem pondasi plat beton pipih menerus dan sistem perbaikan tanah. Tanah dimanfaatkan sebagai bagian dari struktur pondasi.
3 Ragam Pondasi Dalam pada Bangunan
Tipe dalam ini umum dipakai untuk mentransfer beban ke lapisan yang lebih dalam dan mencapai kedalaman tertentu. Hingga diperoleh jenis tanah yang mendukung daya beban struktur bangunan.
Jadi, tipe tanah yang tidak cocok pada permukaan bisa dihindari. Pondasinya bisa digunakan pada bangunan dengan ukuran lebar di mana jarak antara tiang bangunannya kurang lebih 6 meter. Berikut ini beberapa tipe yang umum dipakai dalam dunia konstruksi.
1. Tiang Pancang
Jenis pondasi rumah tiang pancang dapat dipakai ketika tanah pada bawah dasar bangunan tidak memiliki daya dukung yang cukup guna memikul berat bangunan maupun beban. Tipe ini juga boleh dipertimbangkan ketika tanahnya mempunyai daya dukung kuat.
Kemudian mampu memikul berat bangunan dan semua beban di lapisan dalam dari permukaan tanah dengan kedalaman lebih dari 8 meter. Tujuan utama tipe ini ialah memindahkan beban dari konstruksi di atasnya ke lapisan tanah keras yang letaknya dalam.
2. Piers
Tipe piers berguna dalam meneruskan beban berat struktural di suatu bangunan. Caranya ialah dengan menggali tanah sampai dalam. Lantas, pondasinya dipasang ke tanah yang telah digali tersebut.
Tipe ini umumnya dibuat memakai beton bertulang precast. Umumnya balok beton diafragma yang dipakai wajib mengikuti setiap ukuran ketinggian pondasi di mana sudah direncanakan.
3. Caissons atau Bore Pile
Jenis pondasi rumah caissons atau bore pile umumnya dibangun di dalam permukaan tanah dengan kedalaman tertentu. Pondasinya ditempatkan pada kedalaman yang diperlukan dengan cara membuat lubang memakai alat khusus.
ketika sudah mencapai kedalaman yang ditetapkan, akan dilakukan pemasangan bekisting dari plat besi. Lantas dimasukkan rangka besi pondasi yang sudah dibuat sebelumnya. Tidak lupa dilakukan pengecoran pada lubangnya.
Pilihan Jenis Pondasi Rumah Lainnya
Masih ada beberapa jenis pondasi lainnya yang bisa diterapkan pada hunian. Yakni tipe rubanah, crawlspace, pelat beton dan kayu. Mari menyimak penjelasan detailnya di bawah ini.
1. Rubanah Full and Daylight
Pondasi rumah dengan basement atau rubanah terdiri atas dua ragam, yakni rubanah full dan daylight. Rubanah full ialah sebuah ruang yang posisinya di bawah tanah, bisa dengan jendela maupun tanpa jendela.
Sementara rubanah daylight ialah ruang bawah tanah yang masih memperoleh sinar matahari secara langsung. Sebagian dindingnya ada di bawah tanah sedangkan sebagian lainnya di atas tanah.
2. Crawlspace
Jenis pondasi rumah crawlspace ini memakai bahan beton dengan dinding pondasinya pendek. Sehingga terbentuk ruang pemisah antara bangunan rumah dengan tanah.
Hal ini memberikan keuntungan bagi rumah, seperti terlindung dari bencana banjir atau rayap. Ruang kosong tersebut juga bisa dimanfaatkan sebagai gudang penyimpanan, saluran air, saluran listrik, hingga tungku di negara empat musim.
3. Pelat Beton
Tipe pelat beton atau monolitik tergolong sebagai pondasi yang murah dan cepat dibangun. Proses instalasinya juga cukup sederhana. Akan tetapi, akan merepotkan ketika berurusan dengan saluran pembuangan dan pipa drainase.
4. Kayu
Terakhir ada tipe kayu yang umumnya dipakai pada pembangunan rumah tradisional. Tipe ini juga umum diterapkan pada hunian di daerah yang kesulitan akses material seperti beton dan besi sehingga kayu menjadi solusinya.
Jadi, penting sekali untuk memperhatikan kekuatan struktur bangunan, terutama pondasinya. Jangan sampai salah memilih jenis pondasi rumah supaya bangunan mampu berdiri kokoh dan tahan dalam jangka waktu lama.
Supaya pondasinya mampu menahan beban bangunan, wajib menggunakan material berkualitas. Salah satunya adalah memakai material besi terbaik dari KPS Steel yang berkualitas. KPS Steel menyediakan beragam jenis besi yang dapat Anda gunakan untuk berbagai keputusan. Kunjungi laman produk KPS Steel.