Memahami berbagai jenis-jenis atap baja ringan berdasarkan bahannya bukanlah sekedar pengetahuan tambahan, melainkan kebutuhan penting dalam dunia konstruksi dan arsitektur.
Soalnya, atap baja ringan telah menjadi pilihan utama dalam berbagai proyek pembangunan, menggantikan penggunaan kayu yang kurang ramah lingkungan dan rentan terhadap kerusakan.
Namun, tidak semua atap baja ringan diciptakan sama. Ada berbagai jenis yang tersedia di pasaran, masing-masing dengan keunggulan dan kelemahannya sendiri.
10 Jenis-Jenis Atap Baja Ringan Berdasarkan Materialnya
Pahami berbagai jenis atap baja ringan agar Anda dapat membuat pilihan yang tepat untuk kebutuhan proyek konstruksi yang sedang dilakukan.
1. Berbahan Tanah Liat
Atap baja ringan berbahan tanah liat memiliki kemampuan untuk menyerap panas dan tidak menghasilkan suara yang mengganggu saat hujan. Material ini juga memiliki tampilan yang unik dan alami, yang bisa menambah nilai estetika bangunan Anda.
2. Berbahan Asbes
Atap baja ringan berbahan asbes terbuat dari campuran fiber dan semen. Material ini memiliki keunggulan dalam ketahanan terhadap serangan rayap dan mudah dibersihkan.
Terlebih lagi, asbes juga dijual dalam bentuk lembaran, sehingga memudahkan proses pemasangan dan menghemat waktu. Namun, penting untuk dicatat bahwa asbes harus dipasang dengan hati-hati karena partikel asbes bisa jadi berbahaya jika terhirup.
3. Berbahan Metal
Atap baja ringan berbahan metal adalah jenis-jenis atap baja ringan yang pertama. Bahan ini sangatlah baik dipakai untuk konstruksi atap, sebab memiliki sifat yang tahan lama, anti karat, dan tidak mudah terbakar.
Terlebih lagi, atap baja ringan berbahan metal juga memiliki tampilan yang modern dan elegan, sehingga cocok untuk bangunan dengan desain kontemporer.
Pilih produk atap berkualitas dari penyedia terpercaya, seperti KPS Steel, untuk memastikan keberhasilan konstruksi atap bangunan Anda.
4. Berbahan Polycarbonate
Atap baja ringan berbahan polycarbonate adalah pilihan dari jenis-jenis atap baja ringan yang bagus jika Anda mencari material yang tahan air dan memiliki perlindungan terhadap sinar UV.
Material ini juga ringan dan mudah dibentuk, sehingga cocok untuk berbagai jenis desain atap. Atap polycarbonate juga memiliki tampilan yang menarik dan bisa menambah estetika bangunan Anda.
Dengan transparansi yang dapat disesuaikan, atap polycarbonate dapat memberikan pencahayaan alami yang optimal ke dalam bangunan Anda.
5. Berbahan Keramik
Atap baja ringan berbahan keramik terbuat dari campuran tanah liat. Meski tidak se-ringan genteng metal, genteng keramik memiliki keunggulan dalam ketahanan terhadap benturan.
Material ini sangat cocok untuk digunakan di wilayah dengan banyak pohon atau di pesisir pantai, di mana ada risiko jatuhnya benda-benda keras ke atap.
6. Berbahan Spandek
Jenis-jenis atap baja ringan selanjutnya adalah atap yang terbuat dari spandek. Atap baja ringan berbahan spandek memiliki daya serap yang tinggi dan tahan lama. Material ini juga anti pecah dan ramah lingkungan.
Selain itu, atap spandek juga memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan jenis atap baja ringan lainnya, sehingga menjadi pilihan yang ekonomis.
7. Berbahan Aspal
Atap baja ringan berbahan aspal adalah pilihan yang sangat baik untuk mereka yang mencari solusi atap yang tahan lama dan tahan cuaca.
Material ini memiliki sifat kedap air yang luar biasa, yang berarti bahwa atap Anda akan tetap kering bahkan dalam cuaca hujan terberat. Atap aspal juga tahan terhadap sinar UV, sehingga warnanya tidak akan memudar seiring waktu.
8. Berbahan Galvalum
Atap baja ringan berbahan galvalum memiliki kekuatan dan ketahanan terhadap korosi yang lebih baik dibandingkan dengan jenis atap baja ringan lainnya. Namun, keunggulan ini datang dengan harga yang relatif lebih mahal.
Meski demikian, jika Anda mencari material yang tahan lama dan kuat, atap baja ringan berbahan galvalum bisa menjadi pilihan yang tepat.
9. Berbahan Galvanis
Jenis-jenis atap baja ringan yang kesembilan adalah atap yang terbuat dari galvanis. Atap baja ringan berbahan galvanis melewati proses galvanisasi atau pelapisan dengan seng. Proses ini memberikan perlindungan tambahan terhadap korosi.
Meski demikian, seiring waktu, baja ini masih bisa mengalami korosi. Namun, jika Anda mencari pilihan yang lebih terjangkau, atap baja ringan berbahan galvanis bisa menjadi pilihan yang baik.
10. Berbahan Zincalume
Atap baja ringan berbahan Zincalume terdiri dari logam campuran, yakni 45% seng dan 55% aluminium. Material ini juga tahan terhadap suhu tinggi dan korosi.
Selain itu, atap baja ringan berbahan Zincalume juga memiliki harga yang cukup terjangkau, sehingga menjadi pilihan yang populer di pasaran.
Demikianlah berbagai jenis-jenis atap baja ringan yang umum beredar di pasaran. Pastikan Anda memahami setiap kelebihan dan kelemahan masing-masing material sebelum membuat keputusan pembelian.
Untuk mendapatkan jenis material atap berkualitas tinggi lainnya, gunakan produk dari KPS Steel. Kami menawarkan berbagai jenis atap melalui bahan-bahan berkualitas tinggi, seperti holodeck dan UPVC.
Baca Juga: Inilah 5 Cara Mengebor Besi yang Baik dan Benar
Holodeck dikenal tahan panas dan mampu menahan sinar UV, sedangkan UPVC memiliki keunggulan dalam fleksibilitas dan ketahanan terhadap panas. Untuk produk lainnya, Anda dapat mengunjungi halaman ini!
KPS Steel merupakan distributor besi yang menyediakan beragam jenis besi, atap, tali sling, hingga mata bor nachi untuk keperluan konstruksi. Kami menyediakan layanan pengiriman untuk pulau Jawa dan Bali.